Pesawat di Kampus Penerbangan, Apa Gunanya?

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD) telah lama menjadi kampus penerbangan di Indonesia. Salah satu keunggulan STTKD adalah fasilitas praktik yang  dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para Taruna dalam ilmu kedirgantaraan. Salah satu fasilitas praktik yang menonjol di STTKD adalah Pesawat Boeing 737-200 yang digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk Cabin Practice, Food and Beverage, Emergency Training/evacuation drill, announcement dan Praktik Teknik Dirgantara dan Aeronautika.

Pesawat ini digunakan untuk memberikan pelatihan praktis kepada Taruna/i dalam berbagai aspek yang terkait dengan penerbangan. Berikut adalah beberapa kegiatan praktik yang dilaksanakan di dalam pesawat Boeing 737-200 tersebut.

1. Cabin Practice

Taruna yang mengambil program studi terkait pelayanan penumpang, seperti Manajemen Transportasi Udara, Groundhandling dan Pramugari/a, dapat memanfaatkan pesawat ini untuk melatih keterampilan dalam memberikan pelayanan penumpang yang baik. Mereka dapat berlatih menyambut penumpang dan memberikan informasi keselamatan.

Cabin Practice di Kampus Penerbangan; Taruna/i diberikan panduan mengenai standar pelayanan dan keselamatan yang berlaku di industri penerbangan

Cabin Practice di Kampus Penerbangan; Taruna/i diberikan panduan mengenai standar pelayanan dan keselamatan yang berlaku di industri penerbangan

Praktik ini dilakukan di dalam kabin pesawat Boeing 737-200 milik STTKD. Taruna/i berlatih menggunakan peralatan dan fasilitas yang ada di dalam pesawat, seperti trolley makanan, sistem pengumuman, dan perlengkapan keselamatan. Mereka akan diberikan panduan mengenai standar pelayanan dan keselamatan yang berlaku di industri penerbangan. Tujuan utama dari  Cabin Practice adalah untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja secara efektif dalam tim, memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada penumpang, serta menghadapi situasi darurat dengan tenang dan tepat. Praktik ini memberikan kesempatan bagi Taruna/i untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang mereka pelajari dalam situasi nyata dan mempersiapkan mereka untuk karir di industri penerbangan.

Cabin Practice dilakukan dengan bantuan instruktur yang berpengalaman dalam industri penerbangan. Instruktur akan memberikan panduan, umpan balik, dan penilaian terhadap kinerja Taruna/i selama praktik. Hal ini membantu mereka untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam hal pelayanan penumpang di pesawat.

2. Food and Beverage

Pesawat Boeing 737-200 ini menyediakan fasilitas untuk melatih keterampilan dalam menyajikan makanan dan minuman di udara. Taruna/i akan mempelajari tentang persiapan makanan dan minuman, tata cara penyajian, pengaturan hidangan di atas tray, dan penanganan makanan khusus untuk penumpang dengan kebutuhan khusus atau alergi. Mereka juga akan mempelajari prosedur kebersihan dan sanitasi yang ketat untuk memastikan makanan dan minuman yang disajikan tetap higienis dan aman untuk dikonsumsi.

Praktik Fire Fighting

Selama praktik ini, Taruna/i akan berlatih menggunakan peralatan yang biasa digunakan di pesawat, seperti kereta makanan (food trolley) dan kereta minuman (beverage trolley), serta mengenal berbagai jenis makanan dan minuman yang umumnya disajikan di pesawat. Mereka juga akan diajarkan tentang pilihan menu, penyimpanan makanan, dan penanganan limbah makanan yang sesuai dengan standar industri penerbangan.

Praktik Food and Beverage juga melibatkan aspek pelayanan kepada penumpang, seperti responsif terhadap permintaan penumpang, dan memberikan pelayanan dengan ramah dan profesional. Mereka juga akan belajar menghadapi situasi khusus, seperti penanganan penumpang yang tidak puas dengan makanan atau minuman yang disajikan.

3. Emergency Training/ Evacuation Drill

Taruna/i akan diajarkan prosedur evakuasi, pemadam kebakaran, penggunaan peralatan penyelamatan, dan tindakan lainnya yang diperlukan dalam situasi darurat. Fasilitas ini memungkinkan Taruna/i untuk mengalami pengalaman praktis dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi situasi yang mungkin terjadi dalam situasi emergency.

Praktik Evacuation Drill di kampus penerbangan

Praktik Evacuation Drill di kampus penerbangan

Evacuation drill di kampus penerbangan

Praktik Evacuation drill di Pesawat Boeing 737-200 STTKD

4. Praktik Teknisi Pesawat Udara

Pesawat Boeing 737-200 juga dimanfaatkan oleh Taruna/i program studi Aeronautika dan Teknik lainnya untuk praktik teknis. Taruna/i dapat belajar tentang sistem pesawat, melakukan perawatan dan perbaikan, serta menguji komponen pesawat secara langsung. Fasilitas ini memungkinkan mereka untuk mempraktekkan keterampilan teknis mereka dan memahami lebih baik tentang aspek operasional pesawat.

Praktik teknisi pesawat di Kampus penerbangan

Praktik teknisi pesawat di Kampus STTKD

Fasilitas Kampus Penerbangan

Dengan fasilitas praktik yang lengkap seperti Pesawat Boeing 737-200, STTKD memberikan pengalaman praktis kepada para taruna/i dalam menjembatani pemahaman teori dengan aplikasi praktis di dunia kedirgantaraan. Fasilitas ini memungkinkan mereka untuk merasakan atmosfer sebenarnya di dalam pesawat dan menghadapi tantangan yang mungkin mereka hadapi di lapangan.

Keberadaan Pesawat Boeing 737-200 di STTKD juga memberikan keunggulan kompetitif bagi lembaga ini dalam dunia pendidikan kedirgantaraan di Indonesia. Taruna/i dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang operasional pesawat dan mengembangkan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan prospek karir mereka di industri kedirgantaraan.

Selain Pesawat Boeing 737-200, STTKD juga menyediakan fasilitas lain yang mendukung praktik di berbagai bidang kedirgantaraan. Beberapa fasilitas tersebut meliputi laboratorium Bandar Udara, laboratorium Komputer dan Bahasa, Lab. Produksi, Lab Gambar Teknik, Hanggar dan Kolam Renang.

Selain itu, STTKD juga menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan dan lembaga kedirgantaraan untuk memberikan kesempatan magang dan PKL bagi para Taruna/i. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengalaman praktis yang lebih luas dan membangun jaringan yang kuat di industri kedirgantaraan.

 

Mengenal Aviation Knowledge Materi Umum Kuliah Penerbangan

Istilah Penerbangan yang Dapat Menambah Pengetahuan

Kunjungan Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo ke STTKD Yogyakarta

Yogyakarta, 26 Juni 2023 – Pada hari ini, Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo melakukan kunjungan  ke Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa-siswa Madrasah Aliyah dengan dunia teknologi kedirgantaraan dan memberi mereka gambaran mengenai Perguruan Tinggi di bidang ini. Kunjungan tersebut berlangsung di kampus STTKD di Yogyakarta, di mana siswa-siswa Madrasah Aliyah diterima oleh staf dan dosen STTKD. Rangkaian kegiatan  telah disiapkan untuk memberikan  informasi dan pengalaman mengenai Kuliah Jurusan Penerbangan kepada para siswa.

Kunjungan MAN 2 Ponorogo Ke STTKD Yogyakarta

Kunjungan MAN 2 Ponorogo Ke STTKD Yogyakarta. Foto Bersama di Depan Pesawat Boeing 737-200

Sambutan dalam Kunjungan di STTKD Yogyakarta

Acara dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo, Bapak Drs. Tarib, M.Pd.I, dan pimpinan STTKD, yang diwakili oleh Bapak Wasfan Wahyu Widodo, M.Si. Mereka berbagi harapan bahwa kunjungan ini akan memberikan wawasan baru kepada siswa-siswi MAN 2 Ponorogo tentang potensi dan peluang di bidang teknologi kedirgantaraan.

Selanjutnya, para siswa diperkenalkan dengan berbagai bidang Studi yang ada di STTKD Yogyakarta, yang dipandu oleh Bapak Yasmudi, M.T. Mereka dapat bertanya tentang program studi yang ditawarkan, tantangan yang dihadapi di dunia kedirgantaraan, serta peluang karir yang tersedia. Diskusi dan pertukaran informasi semacam ini memberikan gambaran yang jelas kepada siswa-siswa mengenai prospek dan potensi di bidang ini. Selanjutnya, para siswa diajak untuk mengikuti tur kampus STTKD. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh STTKD.

Cek Fasilitas Praktikum di STTKD

Pesan dan Kesan

Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo, Bapak Drs. Tarib, M.Pd.I, menyampaikan kegembiraannya atas kesempatan ini. “Kunjungan ke STTKD Yogyakarta memberikan siswa-siswi kami pengalaman yang luar biasa. Mereka dapat memahami potensi karir yang menarik di bidang ini. Kami berterima kasih kepada STTKD yang telah menerima kami dengan baik dan memberikan wawasan kepada siswa-siswi kami.” Beliau juga menambahkan apabila MAN 2 Ponorogo merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri Terbaik di Jawa Timur. Tahun ini (2023), sudah 6 (Enam) siswa-siswi dari MAN 2 Ponorogo sudah diterima untuk kuliah di Luar Negeri.

Kunjungan Man 2 Ponorogo di STTKD Yogyakarta

Kunjungan Man 2 Ponorogo di STTKD Yogyakarta. Sosialisasi Jurusan penerbangan

Pimpinan STTKD, Bapak Wasfan Wahyu Widodo, M.Si menyampaikan kegembiraannya dalam menerima kunjungan dari Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo. “Kami senang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman kami di bidang teknologi kedirgantaraan dengan siswa-siswi MAN 2 Ponorogo. Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat memotivasi mereka untuk meniti karir di industri penerbangan”. 

5 Peluang Pekerjaan di Bandara Lulusan Fakultas Penerbangan

Banyak Peluang Kerja, Cek Jurusan Manajemen Transportasi

Harapan Kedepan

Kunjungan ini bukan hanya memberikan wawasan baru bagi siswa-siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo tentang teknologi kedirgantaraan, tetapi juga membuka pintu bagi kolaborasi antara kedua institusi pendidikan. Kedua sekolah berharap untuk menjalin kerjasama dalam bentuk pertukaran pengetahuan, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan kolaboratif lainnya yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa-siswa di kedua lembaga.

Ramp Handling: Pengertian, Tujuan, dan Tugasnya

Untuk menjadi yang terbaik di mata penumpang, maskapai penerbangan terlebih dahulu perlu meningkatkan kualitas on time performance mereka dengan melakukan ramp handling dengan sebaik-baiknya.

On time performance sendiri adalah kemampuan maskapai pesawat untuk datang tepat waktu dan mempersiapkan segala kebutuhan sebelum take-off dengan terencana sesuai dengan prosedur yang ada. Nah, ramp handling di sini istilah kata berperan sebagai cara untuk mencapai tujuan on time performance.

Apa Itu Ramp Handling dalam Dunia Penerbangan?

Ramp handling adalah kegiatan penanganan yang dilakukan oleh beberapa petugas untuk mempersiapkan area sebelum pesawat tiba di apron dan mempersiapkan keberangkatannya. Menurut istilahnya apron dan ramp ini sebenarnya sama alias sinonim.

Hanya saja dalam penyebutan aktivitas penanganan area apron, istilah ramp handling lebih familiar dan banyak digunakan baik secara nasional maupun internasional.

Tujuan Ramp Handling

Ada setidaknya empat tujuan dalam melakukan ramp handling, beberapa di antaranya:

  1. Safety, bertujuan untuk memastikan keselamatan semua pihak termasuk penumpang dan pilot yang akan mendaratkan pesawat
  2. Reguler, teratur berarti ramp handling dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
  3. Economical Air Transport, memastikan pembiayaan tetap efisien tanpa mengabaikan aspek keselamatan
  4. OTP (On time performance), menjaga ketepatan waktu serta memaksimalkan kepuasan untuk para penumpang meminimalisir keterlambatan

ramp handling marshaller

Petugas yang Bertanggung Jawab di Bagian Ini

Sebagai bagian dari prosedur penerbangan, ramp handling menuntut setiap petugas agar bisa memenuhi kewajiban di bidangnya masing-masing. Adapun sejumlah pihak yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain:

  1. Marshaller, bertugas memandu dan memarkirkan pesawat membantu pilot agar ia bisa mendarat dengan aman
  2. Ramp koordinasi/dispatcher, pihak yang mengkoordinir seluruh kegiatan ground handling di lingkungan apron
  3. Load control, petugas yang merencanakan alokasi muatan pesawat, hal tersebut mencakup: penumpang, bagasi, kargo, dan mail)
  4. Load master, petugas lainnya yang memantau dan mengawasi pemuatan bagasi dan kargo sesuai prosedur
  5. Departure control, pihak yang mengendalikan alokasi parkir pesawat dan membantu pesawat saat bergerak di lingkungan ramp atau apron
  6. Ground Support Equipment (GSE) Operator, petugas khusus yang mengoperasikan GSE seperti aircraft towing tractor, lift loader, passenger boarding stair
  7. Aircraft mechanic, petugas teknik mekanikal bandar udara yang punya tanggung jawab melakukan perawatan dan pengecekan terhadap pesawat
  8. Wing man, petugas untuk mengawasi posisi sayap agar tidak bertabrakan saat parkir atau berangkat
  9. Aircraft interior cleaning, pihak yang mempunyai tugas membersihkan bagian dalam pesawat secara menyeluruh
  10. Porter, petugas yang melakukan loading/unloading sesuai rencana pemuatan
  11. Security, petugas lainnya yang memastikan semua handling berjalan dengan aman tanpa adanya gangguan

Siapa sangka, ternyata proses yang terkesan sederhana yaitu datang dan berangkatnya pesawat dari bandara membutuhkan banyak bantuan dari para petugas profesional.

Ini semakin membuktikan bahwa setiap profesi di lingkungan bandara mempunyai peran yang sama-sama penting. Tidak perlu membandingkan antar satu profesi dengan yang lain

Para petugas yang bertanggung jawab di bagian ramp handling memang jarang kita ketahui. Saat berada di bandara, kalian mungkin hanya melihatnya secara sekilas, mereka bertindak dengan sangat cekatan dan penuh kehati-hatian memastikan semuanya berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.

Apakah Ada Sekolah Ramp Handling?

Bagi kalian yang berminat untuk menjadi salah satu dari bagian profesi di atas, sebenarnya menempuh pendidikan tinggi bukanlah suatu keharusan. Namun, hal ini bisa meningkatkan kualifikasi dan value kalian di mata tim rekrutmen bandar udara.

Nah, salah satu jurusan yang relevan dengan profesi ini adalah D1 Ground Handling. Kalian bisa belajar selama 1 tahun, memahami materi dan mendapatkan skill di bidang profesi yang ingin dicapai.

Dibandingkan dengan pramugari, profesi handling di area bandar udara peminatnya masih belum begitu banyak. Jadi, kalian punya peluang yang lebih besar untuk bisa diterima.

Namun, hal ini bukan berarti kalian bisa santai-santai saja. Perjuangan masih diperlukan, karena persaingan sudah pasti tetap ada.

Baca juga: Tes Masuk Sekolah Penerbangan dan Cara Jitu Mempersiapkannya

Beberapa perusahaan yang biasanya membuka rekrutmen untuk ramp handling yaitu, PT Gapura Angkasa, PT Jasa Angkasa Semesta, dan lain-lain. Persiapkan diri kalian untuk menjadi bagian dari ramp handling profesional dengan menimba ilmu di STTKD.

Pelajari dasar-dasar ground handling, ramp service, dan lain-lain kemampuan khusus yang bermanfaat di dunia kerja. Laki-laki maupun perempuan bisa mendaftarkan diri di jurusan ground handling STTKD.

Tidak seperti pramugari yang mengharuskan kalian untuk berbadan tinggi, di ground handling persyaratan tersebut tidak diwajibkan. Dapatkan biaya kuliah yang terjangkau dengan melakukan pendaftaran di gelombang kedua, hubungi admin untuk informasi lebih lanjut ya.

Apakah Menjadi Pramugari, AVSEC, Penerbangan Wajib Bisa Bahasa Inggris?

Apakah staff penerbangan wajib bisa bahasa inggris? Jawaban singkat untuk pertanyaan ini adalah Iya. Namun, tentu saja kalian tidak akan puas sebelum mencari tahu alasan di baliknya.

Seperti yang kita ketahui Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional sekaligus bahasa tertua di dunia yang berasal dari Britania Raya yang ditemukan lebih kurang pada abad ke-8.

Tenang, kami tidak akan menjelaskan panjang lebar soal sejarah bahasa orang bule. Namun perlu kami ingatkan kembali, hampir semua profesi yang berkaitan dengan kebandarudaraan baik itu pramugari, pilot, ground handling, AVSEC, ATC, bahkan mekanik pesawat.

Tidak hanya pasif, melainkan juga kemampuan secara aktif dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menimbulkan kesalahpahaman. Mengapa harus bisa bahasa inggris? Berikut penjelasan versi panjangnya.

Alasan Kenapa Bahasa Inggris Wajib untuk Pramugari, AVSEC, dan Staff Penerbangan

Bahasa inggris diperlukan sebagai satu-satunya cara efektif untuk berkomunikasi dengan orang luar negeri. Alih-alih mempelajari puluhan bahasa internasional, cukup dengan menguasai bahasa inggris saja bisa membuat kalian dapat berkomunikasi dengan penumpang dari luar negeri, pilot maskapai luar negeri, dan lain-lain. Jika kita perdalam lagi pembahasan ini, berikut detailnya:

Bahasa Inggris Sebagai Metode Komunikasi Efektif

Bandara internasional melayani penerbangan komersial setiap harinya, di antara jutaan penumpang tersebut ada orang luar negeri yang tidak bisa berbahasa indonesia, namun kebanyakan dari mereka bisa bahasa inggris.

Untuk membantu mereka melalui segala prosedur di area bandar udara, maka komunikasi dengan bahasa inggris sangatlah penting.

Meskipun orang tersebut berasal dari Prancis, Brazil, Jerman, Jepang, atau negara lainnya minimal mereka mengerti bahasa inggris karena ini bahasa internasional yang paling banyak digunakan.

Dengan demikian staff penerbangan dan penumpang bisa memahami satu sama lain, sehingga tidak terjadi kebingungan masalah bisa terselesaikan.

Apakah kalian bisa memahaminya sejauh ini? Kita pakai contoh saja, misal ada bule A kebingungan kenapa barang yang mereka bawa disita padahal di negaranya produk itu tidak dilarang.

Pihak AVSEC dan petugas pengecekan barang bawaan wajib menjelaskan dengan jelas kenapa barang tersebut disita, kemungkinan besar karena melanggar aturan regional dangerous goods di Indonesia. Setelah dicek ternyata barang tersebut adalah drugs jenis psikotropika.

Kembali ke pembahasan utama, jika AVSEC atau petugas pengecekan tersebut tidak bisa bahasa inggris apa yang akan terjadi? Tentu timbulnya adalah salah paham, karena si penumpang ini tidak tahu alasan kenapa barang yang mereka bawa disita.

english for aviation bahasa inggris penerbangan

Pentingnya Skill Bahasa Inggris Penerbangan untuk Pramugari

Selain staff bandara, kemampuan berbahasa inggris juga wajib untuk pramugari. Tujuannya tetap sama, alasan diwajibkannya bahasa inggris (english) untuk pramugari adalah agar mereka bisa berkomunikasi dengan baik dengan penumpang yang berasal dari mancanegara.

Tidak hanya itu, pada proses announcment di dalam pesawat internasional mereka juga harus menyampaikan pengumuman dalam bahasa inggris.

Contoh announcement pramugari:

“Ladies and gentlemen, I’d like to direct your attention to the monitors. The flight attendants will be showing our safety demonstration and would like the next few minutes of your full attention.”

Artinya: (“Ibu-ibu dan Bapak-bapak, saya hendak mengarahkan perhatian anda ke monitor. Para pramugari akan menampilkan demonstrasi keselamatan kami dan mengharapkan perhatian penuh anda beberapa menit ke depan.”)

Bayangkan, jika pramugari tidak bisa berbahasa inggris bagaimana ia akan menyampaikan instruksi seperti di atas? Terlebih lagi untuk hal-hal penting seperti aturan keselamatan penerbangan.

Semestinya hal ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, pramugari jelas wajib bisa berbahasa inggris bahkan dalam kondisi tertentu mereka juga perlu menguasai bahasa internasional lainnya seperti mandarin.

Mempersiapkan Diri untuk Menguasai Skill Bahasa Inggris Lingkup Penerbangan

Belajar bahasa inggris sebenarnya tidak sesulit yang kalian bayangkan. Kami punya dua tips antara metode formal dan non-formal silahkan sesuaikan dengan cara yang kalian sukai

1. Cara Formal

Metode formal untuk mempelajari bahasa inggris adalah dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembekalan keterampilan berbahasa inggris. Mulai dari tingkatan beginner, intermediate, sampai profesional.

Kalian juga bisa mengikuti kursus atau pelatihan bahasa inggris tertentu di sekitar wilayah terdekat dari rumah. Pelatihan secara online juga banyak dimana-mana jadi tidak perlu khawatir, dalam jangka 1 tahun kalian pasti sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris asalkan tekun dan giat.

2. Cara Non-Formal

Cara non-formal cenderung lebih mengasyikan dibandingkan yang pertama. Kalian bisa mempelajari bahasa inggris dengan menggunakan game misalnya flashcards. Selain itu, belajar lewat aplikasi juga memungkinkan, nonton video youtube, bahkan menonton film bisa menjadi alternatif lainnya untuk mempelajari bahasa inggris sebelum mendaftarkan diri di profesi kebandarudaraan.

Itu dia alasan detail mengapa profesi pilot, pramugari, AVSEC, ground handling, wajib bisa berbahasa inggris. Semoga informasi ini bisa menginspirasi kalian untuk mulai mempelajari skill bahasa asing, ya.

Ingin lebih terarah? Yuk daftar di sekolah penerbangan STTKD di sana kalian akan diajarkan mengenai bahasa inggris khusus alias english for aviation. Informasi pendaftaran bisa hubungi kontak yang tersedia, sampai jumpa lagi.

Perbedaan Kabin Pesawat dan Bagasi, Jangan Sampai Keliru!

Ada dua bagian utama di dalam penyimpanan barang transportasi udara, yaitu kabin pesawat dan bagasi. Meskipun terlihat sama, keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, penting untuk mengetahui mana yang disebut sebagai kabin maupun bagasi baik itu penumpang maupun kalian yang berniat menjadi pramugari dan staff baggage handling.

Sebagai permulaan mari kita pahami terlebih dahulu definisi dari kabin pesawat serta apa saja hal penting yang berkaitan dengan hal ini.

Apa yang Disebut dengan Kabin Pesawat?

Kabin pesawat adalah ruang di dalam pesawat yang menyatu dengan tempat duduk para penumpang, bagian ini terletak di atas tempat duduk penumpang. Selain itu, barang-barang yang dibawa penumpang dan diletakan pada kabin sepenuhnya menjadi tanggung jawab penumpang (passenger).

Namun, pramugari atau awak kabin mempunyai tanggung jawab untuk memperingatkan para penumpang agar mereka bisa menjaga barang bawaan dengan sebaik-baiknya.

Perlu dipahami lagi bahwa kehilangan maupun kerusakan barang di dalam kabin sepenuhnya menjadi tanggung jawab penumpang itu sendiri, bukan maskapai pesawat.

Tidak semua barang bisa diletakan di kabin, aturan mengenai hal ini bisa terbilang cukup ketat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan jalannya penerbangan. Setiap perusahaan maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, dan lain-lain punya kebijakan yang berbeda mengenai ketentuan barang di kabin.

Namun, secara umum kapasitas barang yang bisa dibawa oleh penumpang adalah 7 kg, tidak diperbolehkan membawa barang cair lebih dari 100 ml. Sekali lagi, ketentuan ini pasti berbeda-beda tergantung maskapai penerbangannya.

Barang yang Tidak Boleh Dibawa ke Dalam Kabin Pesawat

Apa saja barang-barang yang tidak boleh ada di dalam kabin? Berikut ini beberapa gambaran umumnya.

  • Material yang korosif seperti merkuri, asam sulfat, aki kendaraan, alkali, dan sejenisnya
  • Bahan peledak, semua jenis seperti granat, detonator, alat peledak
  • Gas bertekanan, aerosol, propana, butana, dan sejenisnya
  • Benda padat mudah terbakar, semua macam kembang api, petasan, suar
  • Cairan mudah terbakar, thinner, perekat lem, pemantik api
  • Bahan kimia beracun,sianida, arsenik, pembasmi hama, dan semacamnya
  • Koper yang dilengkapi baterai lithium material piroteknik
  • Kendaraan kecil airwheel, hoverboard, balance wheel, dan sebagainya
  • Alat pelumpuh, alat kejut listrik, tongkat pukul listrik, termasuk alat sejenis untuk hewan maupun manusia
  • Senjata api dan senjata tajam

Selain kabin, tadi kita mengetahui ada istilah lain yang biasa disebut sebagai bagasi. Bagaimana dengan regulasi di bagasi apakah sama seperti barang bawaan di kabin? Berikut pembahasannya.

Baca juga: Pelayanan Penumpang Oleh Awak Kabin Di Dalam Pesawat

Apa Itu Bagasi Pesawat?

Bagasi pesawat adalah tempat untuk meletakan barang bawaan penumpang dalam operasional penerbangan. Kapasitas bagasi jauh lebih besar jika kita bandingkan dengan kabin. Pada dasarnya bagasi adalah tempat yang paling pas untuk meletakan barang bawaan jumlah banyak dan berat.

Meskipun demikian, tidak semua barang bisa dimasukkan ke sini, regulasinya tetap ada setiap barang yang masuk ke bagasi pesawat dicek secara canggih melalui mesin detector x-ray.

Bahasi terletak di bagian bawah badan pesawat, ruangan ini berukuran cukup besar. Dalam sekali jalan, pesawat bisa mengangkut kapasitas barang sangat besar.

Barang yang Tidak Boleh Dibawa Ke Bagasi Pesawat

Meskipun mampu mengangkut barang dalam jumlah yang besar, namun tetap ada aturan tersendiri yang harus diketahui oleh para penumpang.

Secara umum semua barang-barang yang dianggap membahayakan, mudah terbakar, mudah meledak, beracun, dan sejenisnya sudah pasti dilarang masuk ke bagasi pesawat.

Kapasitas maksimal bagasi pesawat per orang adalah 32-40 kg, masing-masing maskapai lagi-lagi mempunyai kebijakan yang berbeda mengenai hal ini.

Rangkuman Perbedaan Kabin Pesawat dan Bagasi

Jadi, bisa kita pahami perbedaan antara kabin dan bagasi di antaranya sebagai berikut:

  1. Kabin cenderung dikhususkan untuk menyimpan barang-barang personal yang tidak terlalu berat, sedangkan bagasi adalah tempat untuk menyimpan barang bawaan dalam jumlah yang lebih besar.
  2. Kapasitas maksimal kabin yang bisa digunakan oleh 1 orang di dalam pesawat adalah 7 kg, sedangkan bagasi pesawat bisa mencapai 32-40 kg
  3. Segala bentuk kehilangan dan kerusakan di dalam kabin merupakan tanggung jawab pemilik, sedangkan barang yang ada di bagasi tanggung jawab pihak maskapai penerbangan
  4. Barang yang bisa di bawa ke kabin cenderung lebih terbatas, sedangkan di bagasi tidak meskipun tetap harus menyesuaikan dengan peraturan dan regulasi maskapai dan aturan penerbangan internasional
  5. Letak kabin berada di atas dekat dengan tempat duduk penumpang, sedangkan bagasi ada di bawah

Itu dia perbedaan mengenai kabin dan bagasi, semoga penjelasan ini bisa bermanfaat bagi semuanya. Apabila kalian tertarik untuk mendalami lebih jauh seputar hal ini, yuk bergabung di sekolah penerbangan STTKD.

Di sana kalian akan mempelajari lebih lengkap mengenai bagasi pesawat, manajemen barang bawaan, pengecekan keamanan barang, dan lain sebagainya.

Apa Itu Baggage Handling System Pada Bandar Udara?

Otomatisasi tidak hanya bisa diaplikasikan pada pabrik dan industri produksi bahan baku, melainkan sistem canggih ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional bandar udara. Salah satunya yaitu melalui penerapan Baggage Handling System atau bisa disebut juga sebagai BHS.

Apa Itu Baggage Handling System?

Baggage handling system adalah sistem keamanan bagasi yang menggunakan teknologi otomatisasi.

Cara kerjanya adalah menyiapkan mesin ban berjalan (semacam conveyor belt) untuk mengangkut bagasi penumpang yang didaftarkan pada konter check-in menuju ruang bagasi pesawat. Selanjutnya, mengangkut bagasi dari pesawat tersebut ke bandara atau dimuat ke pesawat lain

Canggih dan efisien, seperti itulah lebih kurang gambaran dari penggunaan baggage handling system ini. Perlu kalian ketahui mayoritas bandara di seluruh dunia sudah menerapkan penggunaan baggage handling system.

Baggage handling system otomatis pertama kali diciptakan oleh BNP Associates, tepatnya pada tahun 1971. Penerapan sistem BHS menjadi awal dari otomatisasi dunia operasional bandara, yang awalnya dilakukan serba manual sekarang menggunakan teknologi modern.

Di Indonesia sendiri baru ada beberapa bandara yang menerapkan BHS, beberapa di antaranya adalah Bandara Sepinggan, Bandara Kualanamu Medan, dan Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali.

Fungsi Baggage Handling System

Menerapkan teknologi secanggih ini pada operasional bandara tentu tidak dilakukan tanpa alasan. Beberapa fungsi luar biasa dari sistem keamanan yang satu ini yaitu:

  1. Mengangkut tas, koper, dan barang bawaan penumpang dengan lebih efisien dan cepat
  2. Mengelompokkan barang-barang antara yang aman, berisiko, dan terdeteksi ada barang berbahaya agar segera melakukan tindakan
  3. Mendeteksi kemacetan pada tas
  4. Mengontrol volume, memastikan titik masuknya tas tetap terkendali, agar dapat menghindari kelebihan beban
  5. Pelacakan tas, menggunakan teknologi RFID menghindari kehilangan dan pencurian
  6. Melakukan scan, keamanan barang memastikan tidak ada barang yang berbahaya atau kategori dangerous goods

Bagaimana menurut kalian apakah sistem keamanan bagasi ini cukup efektif meningkatkan kelancaran operasional bandara?

Secara menyeluruh manfaat yang bisa diperoleh dengan penerapan BHS ini terbilang luar biasa. Namun, hal ini bukan berarti implementasinya mudah ya. Buktinya sampai detik ini sistem Baggage Handling System hanya diterapkan di beberapa bandara saja, khususnya yang internasional. Mengapa bisa demikian?

Tantangan dalam Penerapan BHS dalam Bandara

Ya, sistem keamanan bagasi dengan teknologi mutakhir memang mengesankan. Namun penerapannya juga sama sekali tidak gampang. Di bawah ini merupakan tantangan dan hambatan implementasi BHS di bandara.

  1. Cost (Biaya), semakin canggih teknologinya maka lebih besar pula besaran biaya yang harus dialokasikan untuk menerapkannya. Hal ini berlaku juga untuk baggage handling system, pihak bandara perlu mengalokasikan budget miliaran rupiah untuk bisa menerapkan sistem keamanan bagasi seperti ini
  2. Planning (perencanaan), untuk membuat baggage handling system diperlukan adanya analisis, riset, dan perencanaan yang mendalam agar tidak terjadi masalah. Tenaga profesional membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membangun konsep dan rancangan instalasi sistem baggage handling system pada suatu bandara
  3. Maintenance (perawatan), semua mesin dan teknologi membutuhkan perawatan secara rutin. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka risiko kendala semakin tinggi.

Jika kita lihat dari ketiga poin di atas, agaknya cukup masuk akal jika rata-rata hanya bandara internasional saja yang menerapkan sistem baggage handling system. Di sisi lain bandara domestik sepertinya belum begitu membutuhkan kecanggihan seperti ini, terkecuali apabila ada faktor lainnya di masa mendatang.

Baca juga: Ini Sekolah Keamanan Penerbangan yang Tersertifikasi DJPU

Bagian-Bagian yang Termasuk  Teknologi Baggage Handling

Perlu diluruskan kembali bahwa BHS terdiri dari beberapa penggunaan teknologi, jadi dari segi fungsi tentu saja bermacam-macam. Berikut ini beberapa bagian yang terdapat di dalam baggage handling system.

  1. Line Conveyor, adalah mesin sederhana yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada sistem baggage handling mesin ini berfungsi untuk memindahkan barang secara otomatis
  2. X-Ray, adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara visual isi dari suatu barang di dalam koper atau tas. Dengan begitu apabila ditemukan barang berbahaya bisa langsung diamankan
  3. SCADA (Supervisor Control Data Acquisition), berfungsi untuk menampilkan visualisasi grafis dari proses teknis, mengeluarkan perintah kontrol, menunjukan nilai status serta membunyikan alarm sesuai dengan data yang sudah diatur sebelumnya apakah sesuai kriteria atau tidak

Itu dia penjelasan mengenai baggage handling system, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai sistem keamanan bagasi di bandara.

Oh iya, meskipun sudah terbantu dengan kecanggihan teknologi namun keberadaan AVSEC dan tim penanganan bagasi tetaplah sangat dibutuhkan. Bahkan pengecekan barang bawaan dengan X-ray saja tidak cukup ini masih dikategorikan screening awal.

Petugas AVSEC (Aviation Security) perlu menginspeksi lebih lanjut mengenai barang di bagasi, memastikan semuanya sesuai dengan regulasi penerbangan internasional agar bisa menciptakan kenyamanan dan keamanan.

Di STTKD kalian bisa belajar lebih banyak mengenai baggage handling system, bahkan ada mata kuliahnya sendiri yaitu baggage and passenger handling.

Ini Sekolah Keamanan Penerbangan yang Tersertifikasi DJPU

Sekolah keamanan penerbangan atau aviation security school dalam beberapa tahun terakhir semakin populer. Profesi yang awalnya kurang begitu banyak dikenal oleh masyarakat ini akhirnya mulai banyak muncul di berbagai media.

Buat kalian yang belum paham apa itu AVSEC, bisa simak dulu artikel sebelumnya kami sudah jelaskan definisi sampai tugas dan tanggung jawab dari profesi ini.

Oke, kami ingin fokus ke peluang agar kalian bisa menjadi AVSEC dan proses belajar seperti apa yang sebaiknya diikuti. Bagi kalian pembaca lulusan SMA/SMK sederajat dan berminat dengan pekerjaan AVSEC, pastikan untuk membaca penjelasan ini sampai selesai.

Pengertian Sekolah AVSEC dan Pengenalan Awal

Sekolah AVSEC adalah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kedirgantaraan. Secara khusus mempunyai program lisensi untuk melatih dan mempersiapkan pendaftar untuk menjadi seorang aviation security bandara.

Basic aviation security atau bagian dasar dari keamanan penerbangan adalah kedisiplinan, ketangkasan, ketegasan, dan kemampuan bela diri. Tujuannya untuk mengamankan dan menertibkan lingkungan bandara agar tetap kondusif bagi seluruh orang.

Tidak banyak yang tahu anggota AVSEC bisa perempuan dan laki-laki. Karena umumnya kita tahu, security atau profesi keamanan hanya diurusi oleh kaum adam saja, sepertinya hal ini tidak berlaku untuk aviation security.

Apakah Pendidikan AVSEC dan Satpam Sama?

Meskipun sama-sama mengamankan kondisi sekitar, namun AVSEC dan satpam itu berbeda. Perbedaan utama terletak dari segi program lisensi dan training yang diikuti. Rekrutmen AVSEC, kriteria, dan hal penting lainnya mengacu pada ketentuan dari ICAO (organisasi penerbangan internasional) yang disesuaikan dengan regulasi masing-masing negara.

Sekolah Keamanan Penerbangan Berlisensi? Ini Jawabannya

Di Indonesia tidak banyak sekolah penerbangan yang membuka kesempatan untuk mengikuti program lisensi AVSEC. Jadi, bagi para lulusan baru harap teliti saat memilih kampus AVSEC.

Salah satu ketentuan utama AVSEC harus mempunyai lisensi STKP (Surat Kecakapan Personil) yang telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/2765/XII/2010 Bab I butir 9.

Cara memperoleh lisensi STKP bisa mengikuti sekolah khusus atau diklat tertentu, tidak diwajibkan untuk kuliah atau menempuh perguruan tinggi. Namun, tentu akan lebih baik jika kalian mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan bidang yang relevan.

Nah, kebetulan di STTKD ada yang namanya training center. Salah satunya adalah penyediaan diklat atau program khusus sekolah keamanan penerbangan (AVSEC) yang tersertifikasi oleh Direktorat Jenderal Penerbangan Udara (DJPU).

Fasilitas program training AVSEC di STTKD:

  • Ruangan ber AC
  • Lisensi resmi
  • Mock up boeing 737-200
  • Perlengkapan pendukung

Ingin ikut program lisensi sekaligus melanjutkan ke perguruan tinggi? Bisa, di STTKD juga ada jurusan yang relevan dengan keamanan penerbangan yaitu D3 Manajemen Transportasi dan D4 Manajemen Transportasi Udara.

Syarat Kuliah dan Bergabung di Program Lisensi AVSEC

Berikut ini beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mendaftar di kampus penerbangan dan program lisensi AVSEC.

Syarat mendaftar kuliah penerbangan:

  • Lulusan SMA/SMK Sederajat
  • Tinggi badan minimal 155 cm (jurusan manajemen)
  • Melampirkan dokumen
  • Fotokopi ijazah, fotokopi hasil UN, fotokopi akta kelahiran
  • 2 lembar pas foto hitam putih 3×4

Kriteria mendaftar program lisensi AVSEC:

  • WNI
  • Diutamakan lulusan D3/D4/S1
  • Usia tidak kurang 18 tahun
  • Berbadan sehat
  • Tidak buta warna
  • Bebas narkoba
  • Tinggi badan laki-laki 170 cm dan perempuan 165 cm
  • Berat proporsional
  • Tidak bertato dan bertindik

Persyaratannya memang berbeda, untuk program lisensi memang lebih ketat karena jika sudah lulus ada peluang bisa direkrut oleh bandara. Kami hanya mencantumkan kriteria umum, untuk dokumen dan berbagai syarat khusus lainnya bisa Anda ketahui dengan mengikuti sesi pelatihannya langsung.

Jenjang Karir dan Gaji AVSEC Terbaru

Oke, kita sudah bicara soal sekolah keamanan penerbangan lengkap dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Kira-kira apa yang membuat profesi ini mulai populer dan banyak diminati, khususnya untuk para anak muda?

Tidak lain adalah soal prospek dan jenjang karirnya yang cukup menjanjikan. Mungkin kalian sebelumnya pernah mendengar info-info AVSEC di Angkasa Pura yang katanya bergaji besar.

Mengutip dari berbagai sumber gaji dari AVSEC secara umum per bulannya mulai dari Rp3.000.000 – Rp5.000.000. Tentu gaji ini belum termasuk tunjangan dan lain-lain. Ada kemungkinan kalian bisa mendapatkan gaji lebih besar tergantung performa kerja dan pengalamannya.

Itu dia informasi mengenai sekolah keamanan, semoga bisa menjadi sedikit inspirasi bagi pembaca. Apabila kalian berminat untuk mencari tahu lebih jauh seputar program AVSEC biaya pendaftaran, dan sebagainya silahkan hubungi admin STTKD.

Mengenal Civil Aviation Safety Regulation (CASR)

Saat kalian memutuskan untuk menjadi mahasiswa alias taruna-taruni penerbangan, maka bagian yang paling mendasar dan wajib ditingkatkan adalah soal literasi dan pemahaman istilah asing dalam dunia aviation knowledge. Salah satu istilah yang biasanya muncul dan seringkali menjadi standar pemahaman staff penerbangan adalah soal CASR (Civil Aviation Safety Regulation).

Apakah kalian pernah mendengar istilah ini? Kalian luar biasa jika kalian sudah tahu mengenai regulasi ini. Bagi yang belum, saatnya untuk menyusul jangan sampai tertinggal dengan yang lain.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai apa itu Civil Aviation Safety Regulation dan alasan kenapa kalian perlu mempelajarinya. Silahkan langsung scroll ke bawah.

Apa Itu Civil Aviation Safety Regulation?

Civil Aviation Safety Regulation adalah sejumlah peraturan keselamatan penerbangan sipil yang dibuat berdasarkan regulasi dan ketetapan ICAO (International Civil Aviation organization).

Setiap negara mempunyai peraturan keselamatan penerbangan sipil yang berbeda-beda. Termasuk negara tercinta kita, Indonesia. Civil aviation safety regulation (CASR) di Indonesia telah diatur pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2011 di bagi menjadi beberapa bagian.

Salah satunya Aeronautical Telecommunications Service Providers  yang termasuk ke dalam bagian 171 CASR.

Baik, jadi secara teknis Civil Aviation Safety Regulation ini mencakup hal yang sangat luas berkaitan dengan syarat pemenuhan telekomunikasi penerbangan, ketentuan bandara operasional sesuai standar, kualifikasi tenaga profesional yang bertugas, dan lain sebagainya.

Persoalan semacam ini memang awalnya membosankan. Namun, setelah kalian mengetahui fungsi dan peran pentingnya maka ada perasaan ingin mempelajari lebih jauh agar kelak jika bisa kerja di bandara sudah familiar dengan standar internasional mengenai regulasi sipil penerbangan.

Fungsi dan Tujuan Adanya Civil Aviation Safety Regulation

Apa tujuan regulasi penerbangan sipil? Pertanyaan ini pasti sempat terlintas di pikiran kalian. Sesaat setelah tahu peraturan semacam ini ternyata dibuat oleh organisasi penerbangan internasional yang beranggotakan lebih dari 193 negara di dunia.

civil aviation safety regulation

Tentu keberadaan CASR bukanlah formalitas, melainkan ini menjadi salah satu regulasi yang bisa mengarahkan dan memastikan setiap negara mampu menerapkan standar aturan penerbangan dengan baik dan konsisten.

Jika kita lihat dari tujuannya, maka fungsi dari Civil Aviation Safety Regulation yaitu:

  • Memastikan keamanan setiap pihak baik yang terlibat dalam operasional penerbangan sipil
  • Menciptakan harmonisasi standar penerbangan internasional untuk negara-negara di dunia
  • Mencegah dan mengurangi angka kecelakaan ringan dan fatal yang berakibat pada luka-luka dan hilangnya nyawa manusia
  • Mencegah kerusakan terhadap lingkungan dan fasilitas
  • Meningkatkan efisiensi dalam implementasi standar penerbangan

Pada intinya apa yang kita terapkan dalam Civil Aviation Safety Regulation sama sekali bukan hal yang sia-sia. Secara teknis ini soal pemahaman dan kesadaran, semakin banyak orang yang menghargai pentingnya keselamatan penerbangan sipil maka berbagai risiko dan kerugian dalam operasional penerbangan dapat dikurangi bahkan dicegah.

Apakah Ada Materi Kuliah Tentang Civil Aviation Safety Regulation?

Ada, khususnya jurusan manajemen transportasi dan transportasi udara. Meskipun masing-masing sekolah penerbangan punya kurikulum yang berbeda, namun secara keseluruhan materi ini pasti diajarkan.

Lagipula maskapai-maskapai penerbangan dimanapun pasti wajib paham dasar-dasar CASR. Istilah kata ini modal dasarnya, agar bisa secara serius mendedikasikan dirinya sebagai tenaga profesional di bidang terkait baik itu pramugari, staff penerbangan, manajemen bandara, dan lain-lain.

Materi kuliah ini umumnya muncul di semester 3 tergolong SKS teori. Di perkuliahan kalian akan belajar lebih banyak mengenai bagian-bagian yang termasuk ke dalam CASR, regulasi di Indonesia agar nantinya tidak kaget saat memasuki dunia kerja di bidang penerbangan.

Dunia Penerbangan Tanpa Kepatuhan Regulasi Penerbangan Sipil

Operasional penerbangan tanpa adanya CASR (Civil Aviation Safety Regulation) maka sangat rumit. Masing-masing negara akan mempunyai kebijakan sendiri-sendiri, landasannya berbeda ini akan menciptakan kebingungan bagi setiap negara untuk melakukan penyesuaian.

Selain itu, kurangnya kepatuhan terhadap aturan penerbangan sipil juga akan menciptakan kekacauan dan bencana. Mulai dari meningkatnya korban jiwa, bertambahnya persentase kecelakaan, dan lain-lain.

Tidak perlu dibayangkan, ini membuktikan bahwa kepatuhan terhadap aturan penerbangan sipil menjadi tanggung jawab semua orang. Semuanya dilakukan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan.

Belajar Regulasi Penerbangan Sipil di Kampus Dirgantara, Pendaftarannya Masih Dibuka!

Bagaimana apakah kalian tertarik untuk mempelajari materi ini lebih lanjut? Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan masih membuka jalur pendaftaran, lho. Ada setidaknya 8 jurusan penerbangan berbeda yang bisa kalian pilih sesuai minat dan keinginan.

Beberapa di antaranya adalah: D1 Pramugari, D1 Ground Handling, D3 Manajemen Transportasi, D3 Aeronautika, D4 Manajemen Transportasi Udara, S1 Teknik Elektro, S1 Rekayasa Mesin, dan S1 Teknik Dirgantara.

Setiap jurusan yang ada sudah terakreditasi, STTKD juga bekerjasama dengan berbagai maskapai penerbangan di Indonesia. Ada kesempatan lebih baik untuk bisa disalurkan kerja. Info lebih lanjut bisa menghubungi admin ya.

Yuk Daftar di Sekolah Keselamatan Penerbangan, Jurusannya Beragam!

Keselamatan penerbangan menjadi salah satu hal terpenting yang menentukan kelancaran operasional penerbangan. Jadi, cukup wajar apabila mereka yang akan mempunyai tanggung jawab mengenai hal ini perlu mempelajari teori dan menguasai teknik praktik dengan menimba ilmu di sekolah keselamatan penerbangan.

Sebagian besar profesi di lingkungan bandara dan maskapai pesawat membutuhkan pemahaman mengenai aviation safety. Meskipun bagiannya berbeda, tetapi tujuannya tetaplah sama yaitu menjamin kenyamanan, keamanan, dan keselamatan setiap orang.

Apa saja jurusan dan profesi yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan? Serta dimana kita bisa mempelajari keahlian tersebut? Berikut ini pembahasan lebih lengkapnya.

Jurusan dan Profesi yang Berkaitan dengan Keselamatan Penerbangan

Ada beberapa profesi sekaligus program studi yang secara spesifik mewajibkan petugas atau tenaga ahli untuk menguasai minimal dasar-dasar keselamatan penerbangan. Beberapa di antaranya yaitu:

1. Pramugari/Pramugara

Sebagai bagian dari kru kabin, pramugari dan pramugara perlu menguasai berbagai keterampilan keselamatan penerbangan. Hal ini tidak terlepas dari tugas utama mereka yaitu memprioritaskan keselamatan penumpang ketika terjadi hal yang tidak terduga.

sekolah pramugari dan keselamatan penerbangan

Beberapa keahlian yang perlu dikuasai oleh pramugari yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan adalah:

  • Dapat melakukan P3K
  • Mampu menjelaskan serta memandu penumpang untuk mematuhi regulasi keselamatan penerbangan dasar seperti menggunakan sabuk pengaman, tidak membuka pintu darurat tanpa perintah, menggunakan masker oksigen saat tekanan udara di dalam kabin berkurang, dsb
  • Menyelamatkan penumpang melalui keahlian wet drill yang sudah diajarkan

Pramugari adalah profesi yang penting, tanpa mereka maka akan sulit untuk memastikan aktivitas penerbangan bisa berjalan dengan aman dan tertib.

Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab Pramugari (Lengkap)

2. Ground Handling

Profesi yang berkaitan erat dengan keselamatan penerbangan tidak hanya saat mengudara saja, melainkan termasuk juga persiapan saat berada di darat. Selain pramugari, staff ground handling juga mempunyai peran besar dalam menjaga keselamatan penerbangan.

sekolah keselamatan penerbangan di indonesia

Beberapa skill ground staff yang berkaitan dengan aviation safety antara lain:

  • Memastikan area runway bandara aman untuk landing dan take-off
  • Memonitor keselamatan penumpang sebelum naik ke atas pesawat
  • Menyiapkan garbarata, memastikannya aman dan bisa dilalui dengan baik
  • Memastikan windshield bagian depan pesawat bersih dan tidak terhalang oleh debu, atau noda apapun. Dengan demikian, pilot bisa melihat dengan jelas

3. AVSEC

Selain kedua profesi di atas, masih banyak lagi pekerjaan di lingkungan bandara dan maskapai pesawat yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan. Contoh lainnya seperti petugas AVSEC yang kita kenal sebagai aviation security, mereka mempunyai kewajiban untuk menjaga sekaligus memastikan lingkungan bandara aman dan nyaman.

AVSEC mengecek barang bawaan penumpang untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti membawa senjata tajam, komoditas yang dilarang dan berbahaya bagi operasional penerbangan.

Pada dasarnya aviation safety menjadi hal yang paling mendasar dan penting. Sudah semestinya apabila kalian berminat untuk menjadi tenaga ahli di bidang ini, maka saatnya untuk memilih sekolah penerbangan yang tepat agar bisa mendapatkan berbagai ilmu dan menguasai keterampilan praktik yang relevan dengan job desk profesi yang diinginkan.

Belajar Ilmu Keselamatan Penerbangan di Sekolah Dirgantara

Kabar baik untuk kalian semua, apapun profesi yang ingin kalian pilih di kemudian hari persiapan awalnya bisa dimulai dengan menimba ilmu di STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan).

Di kampus ini menyediakan kedua jurusan yang sebelumnya sudah kami jelaskan di atas, yaitu D1 Pramugari dan D1 Ground Handling. Belajar 1 tahun sudah bisa meraih gelar diploma untuk menunjang kualifikasi dan kompetensi kalian sebelum melamar kerja di bandar udara atau maskapai pesawat.

Selain itu, di STTKD juga ada program training center untuk beberapa profesi seperti AVSEC (Aviation Security), Flight Attendant (Pramugari/Pramugara). Di sana kalian bisa mendapatkan lisensi resmi dari Kementerian Perhubungan, lho.

Silahkan pikiran dulu hal ini, antara lulus dari perkuliahan umum fresh graduate tanpa skill spesifik dan lulusan fresh graduate siap kerja dengan lisensi kira-kira mana yang akan lebih dilirik saat proses rekrutmen?
Tentu pilihan yang lebih logis adalah yang kedua . Jadi, apabila kalian memang serius ingin menggeluti bidang kepramugarian, ground staff, atau AVSEC sebaiknya jangan abaikan informasi ini.

Info Pendaftaran STTKD Sekolah Keselamatan Penerbangan Berkualitas

Apabila kalian punya pertanyaan mengenai biaya, syarat pendaftaran, atau berbagai hal lainnya mengenai pendaftaraan STTKD, silahkan sampaikan ke admin, ya.

Tidak perlu ragu apalagi malu, kami akan membantu kalian untuk memberikan semua informasi pendaftarannya secara lebih lengkap dan akurat. Oh iya, satu lagi pendaftaran ini kuotanya terbatas, jadi jangan sampai keduluan dengan yang lain.

Kuasai ilmu keselamatan penerbangan sesuai dengan profesi yang kalian harapkan di masa mendatang, sukses terus untuk kalian yang sedang berjuang meraih masa depan yang gemilang!

Tes Masuk Sekolah Penerbangan dan Cara Jitu Mempersiapkannya

Sebagai salah satu lembaga pendidikan dengan bidang yang spesifik, sekolah penerbangan tidak bisa menerima sembarang siswa. Mereka yang berminat untuk mendaftar haruslah lulus tes terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa menjadi taruna-taruni kedirgantaraan.

Tes masuk sekolah penerbangan meliputi berbagai hal seperti tes kesehatan, akademik, psikologi, buta warna, dan sebagainya

Setiap tes yang ada mempunyai peran penting, disesuaikan dengan kebijakan standar rekrutmen tenaga profesional di bidang penerbangan baik di bagian teknik maupun non-teknik.

Penjelasan Mengenai Semua Jenis Tes Masuk Sekolah Penerbangan

Mengetahui apa saja jenis tes yang akan kalian ikuti bisa menjadi nilai lebih supaya bisa mempersiapkan diri lebih baik. Selain itu, pengetahuan tes juga dapat menilai apakah memungkinkan atau tidak untuk mendaftar terutama jika memang ada sedikit rasa ragu karena masalah tertentu.

 

Oke, mari kita cek seperti apa tes masuk sekolah penerbangan sekaligus gambaran umum ujiannya.

1. Tes Kesehatan

Pada umumnya tes kesehatan sendiri meliputi pengecekan kondisi fisik, biasanya dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari RSU atau puskesmas. Bagian yang seringkali dicek adalah soal tinggi badan dan berat badan, mengingat kedua hal ini menjadi persoalan utama untuk beberapa jurusan.

Selain itu, ada alasan tersendiri dibalik penerapan tes ini untuk pendaftaran sekolah penerbangan.

Salah satunya adalah karena penerapan dasar kemiliteran untuk melatih kondisi fisik para taruna-taruni penerbangan.

Jadi, apabila sekiranya kalian mempunyai riwayat penyakit yang cukup buruk seperti mudah kelelahan saat beraktivitas fisik, atau semacamnya maka ada keputusan lebih lanjut dari lembaga pendidikan terkait.

Selain kondisi fisik, tes kesehatan juga termasuk mental. Kesiapan terhadap perlakuan tegas selama masa pembinaan menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan.

Cara Mempersiapkannya:

  • Usahakan untuk rajin berolahraga secara rutin
  • Mengonsumsi makanan-makanan bergizi dan sehat
  • Menjaga pola tidur dan istirahat yang cukup
  • Membiasakan hobi positif

2. Tes Akademik

Tes akademik adalah pengujian dasar mengenai tiga persoalan utama yakni berbahasa, hitung-hitungan, dan logika. Kalian juga bisa menyebutnya sebagai tes TPA, cukup banyak pengguna internet yang membagikan contoh soal mengenai tes ini.

Tujuan diadakannya tes akademik adalah menguji kemampuan akademis dari individu. Tidak hanya sekolah penerbangan, sebagian besar universitas umum juga menerapkan TPA sebagai salah satu jenis tesnya.

Cara mempersiapkan tes TPA:

  • Memperbanyak latihan soal-soal
  • Membiasakan diri dengan tipe soal yang berbeda
  • Memahami dan mengingat rumus-rumus untuk perhitungan
  • Meningkatkan kemampuan berbahasa, utamanya Indonesia dan Inggris
  • Melatih konsentrasi

3. Tes Psikologi

Tes psikologi atau psikotes diterapkan sebagai salah satu tes masuk sekolah penerbangan di beberapa tempat. Banyak yang menilai psikotes adalah salah satu jenis tes tersulit karena banyak pertanyaan yang menjebak jika kurang teliti apalagi terburu-buru dalam mengerjakannya.

Selain itu, psikotes juga menjadi salah satu standar tes yang secara menyeluruh hampir diterapkan oleh berbagai instansi, bahkan di bidang kemiliteran para pesertanya juga perlu mengikuti tes ini agar bisa lulus.

Apakah psikotes bisa dilatih seperti TPA?

Tes ini melatih IQ, jadi agak sulit untuk menjawab apakah psikotes ini bisa dilatih atau tidak karena banyaknya variasi soal yang muncul.

Cara mempersiapkan tes psikologi:

  • Memahami jenis psikotes
  • Melatih ketenangan diri
  • Menjaga fokus dan konsentrasi
  • Membangun rasa optimis dari waktu ke waktu

4. Tes Mata Buta Warna dan Minus

Meskipun tidak semua jurusan di sekolah penerbangan menerapkan tes ini, namun ada baiknya untuk mengetahuinya terlebih dahulu supaya tidak kaget. Salah satu jurusan yang mensyaratkan tes buta warna adalah prodi teknik seperti D3 aeronautika, S1 rekayasa mesin, S1 teknik dirgantara, dan S1 teknik elektro.

Mohon maaf, kalian yang mempunyai buta warna tidak bisa masuk ke prodi tersebut karena nantinya di dunia kerja juga sebagai besar perusahaan tidak menerima tenaga profesional dengan buta warna.

Adapun untuk mata minus sebenarnya masih diperbolehkan, hanya saja ada ketentuan khusus.

Secara umum mata minus boleh di mendaftar sekolah penerbangan, tapi setelah nantinya lulus dan mendaftar di maskapai penerbangan syarat diterima tidak boleh lebih dari -1 dioptri.

Salah satu profesi yang menerapkan aturan ini adalah pramugari/pramugara pesawat

Cara mempersiapkannya:

Kalian bisa melatih diri dengan menggunakan simulasi contoh soal buta warna dan tes mata minus. Namun untuk beberapa kondisi, buta warna bisa terjadi karena faktor keturunan. Jadi, tidak ada yang bisa dilakukan selain mencari jurusan lain atau jalur pendidikan yang berbeda.

Itu dia beberapa jenis tes masuk sekolah penerbangan, harap diingat aturan di atas mungkin saja berbeda-beda menyesuaikan kebijakan kampusnya.

Nah, di STTKD sendiri kamu bisa berkonsultasi tanya-tanya dulu dengan admin pendaftaran supaya bisa mengetahui apa saja jenis tes yang harus diikuti jika mengambil pendaftaran jalur tes.

tes masuk sekolah penerbangan

Jika kalian beruntung bahkan tersedia juga jalur masuk tanpa tes pakai nilai raport, tapi waktunya terbatas. Segera kontak admin agar kalian bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai pendaftaran sekolah penerbangan.