Saat Naik Pesawat Ini Aturan Umum Yang Harus Kamu Tahu

Memahami Perjalanan Udara di Era Modern

Perjalanan udara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Dengan semakin terhubungnya berbagai kota dan negara melalui jalur penerbangan, mobilitas masyarakat kini lebih cepat dan efisien. Namun, kemudahan ini tetap membutuhkan pemahaman yang baik mengenai aturan dan etika saat bepergian menggunakan pesawat terbang. Memahami aturan-aturan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pribadi, tetapi juga mendukung keselamatan dan keamanan bersama.

Sebagai kampus penerbangan yang konsisten mencetak lulusan unggul, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD) terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara dan norma dalam dunia penerbangan. Baik mahasiswa jurusan teknik, jurusan pramugari, maupun jurusan manajemen diajarkan pentingnya disiplin dan kesadaran regulatif saat berada di lingkungan aviasi. Artikel ini akan membahas secara rinci aturan-aturan umum yang wajib diketahui penumpang sebelum dan selama berada di pesawat. Ini adalah panduan praktis yang penting untuk calon penumpang, maupun edukatif bagi mahasiswa dan civitas akademika kampus terbaik dalam bidang kedirgantaraan.

Sebelum Keberangkatan: Persiapan yang Tepat adalah Kunci

Langkah pertama dalam mempersiapkan penerbangan adalah memastikan semua dokumen perjalanan telah lengkap. Untuk penerbangan domestik, penumpang wajib membawa KTP atau identitas resmi lainnya. Sedangkan untuk penerbangan internasional, paspor dan visa yang sesuai merupakan syarat mutlak. Selain dokumen, penting untuk melakukan check-in tepat waktu. Check-in bisa dilakukan secara daring (online check-in) atau langsung di bandara. Umumnya, check-in dibuka 2–3 jam sebelum jadwal keberangkatan untuk penerbangan domestik, dan 3–4 jam untuk internasional. Satu hal yang sering terlupakan adalah memahami kebijakan bagasi maskapai. Setiap maskapai memiliki ketentuan berbeda terkait batas berat bagasi kabin dan bagasi check-in.

Jika membawa barang lebih dari ketentuan, penumpang bisa dikenai biaya tambahan yang cukup mahal. Mengetahui barang-barang yang dilarang dibawa juga sangat penting. Barang tajam, cairan lebih dari 100 ml, serta bahan peledak atau mudah terbakar sangat dilarang dibawa ke kabin. Barang-barang ini harus dimasukkan dalam bagasi atau bahkan tidak boleh dibawa sama sekali. Selain barang, penumpang juga harus mempersiapkan diri secara fisik. Mengenakan pakaian yang nyaman, membawa obat pribadi, serta memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat sangat dianjurkan. Jangan lupa juga untuk membawa masker, tisu basah, dan hand sanitizer, terutama dalam masa pascapandemi seperti sekarang. Mahasiswa Jurusan Manajemen di STTKD diajarkan bahwa pelayanan pelanggan dimulai dari hal-hal kecil seperti ini—persiapan penumpang yang baik akan berdampak positif pada operasional bandara dan pelayanan maskapai secara keseluruhan.

Saat di Bandara: Etika, Proses Keamanan, dan Prosedur Boarding

Bandara adalah zona keamanan tinggi. Setibanya di bandara, penumpang harus memperhatikan signage dan pengumuman. Ketertiban dalam antrean, baik saat check-in, pengecekan keamanan, maupun boarding adalah hal yang wajib dipatuhi. Petugas keamanan bandara akan memeriksa bagasi kabin dan barang pribadi dengan sinar X-ray. Dalam proses ini, penumpang biasanya diminta melepas ikat pinggang, jaket, jam tangan, dan kadang-kadang sepatu. Semua ini demi memastikan tidak ada barang berbahaya yang lolos ke dalam pesawat.

Setelah melewati keamanan, penumpang bisa menunggu di ruang tunggu (boarding lounge). Di sini penting untuk memperhatikan pengumuman dari maskapai, khususnya terkait perubahan gate atau keterlambatan penerbangan. Ketika proses boarding dimulai, biasanya penumpang akan dipanggil berdasarkan nomor kursi atau zona. Mengikuti urutan boarding bukan hanya soal disiplin, tapi juga membantu efisiensi proses naik pesawat dan mengurangi keterlambatan.

Sebagai kampus penerbangan, STTKD mendidik mahasiswanya agar memahami bahwa prosedur di bandara sangat penting bagi keberlangsungan sistem transportasi udara secara keseluruhan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi penumpang, tetapi juga bagi semua tenaga profesional di industri aviasi. Penumpang juga diharapkan menjaga etika selama berada di bandara. Tidak berbicara keras, tidak membuat candaan soal bom atau keamanan, dan tidak mengganggu petugas adalah bagian dari etika penerbangan yang mendasar. Kebersihan dan tata tertib area publik juga harus dijaga. Bandara adalah tempat internasional yang merepresentasikan budaya suatu negara. STTKD sebagai kampus terbaik mendorong mahasiswa untuk menjadi duta budaya dan disiplin di manapun mereka berada.

 Saat di Pesawat: Aturan Penting Demi Keselamatan dan Kenyamanan

Setelah masuk ke dalam pesawat, penumpang diharapkan segera menemukan kursinya dan menyimpan barang bawaan di kompartemen atas atau di bawah kursi. Awak kabin akan membantu jika diperlukan. Ini adalah bagian dari protokol keselamatan. Sebelum lepas landas, pramugari akan melakukan demo keselamatan. Meski terdengar rutin, informasi ini penting dan bisa menyelamatkan nyawa saat keadaan darurat. Penumpang wajib mendengarkan dan memperhatikan dengan serius.

Sabuk pengaman harus selalu terpasang saat tanda sabuk menyala. Bahkan jika penumpang merasa nyaman tanpa sabuk, turbulensi bisa datang secara tiba-tiba. Keselamatan adalah prioritas utama dalam penerbangan. Penggunaan perangkat elektronik juga diatur dengan ketat. Saat lepas landas dan mendarat, perangkat harus dalam mode pesawat atau dimatikan. Gangguan sinyal bisa memengaruhi sistem navigasi dan komunikasi pesawat. Salah satu aturan paling penting adalah larangan merokok di dalam pesawat, termasuk rokok elektrik.

Pelanggaran terhadap aturan ini bisa dikenai sanksi hukum dan denda berat. Selama penerbangan, penumpang diminta untuk bersikap sopan terhadap kru kabin dan sesama penumpang. Awak kabin bukan hanya pelayan, tetapi juga personel terlatih untuk menangani kondisi darurat. Menghormati ruang pribadi penumpang lain, menjaga kebersihan kursi, dan menghindari berbicara terlalu keras adalah bagian dari etika penerbangan. STTKD menanamkan nilai-nilai ini pada semua mahasiswanya sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Taruni STTKD melaksanakan PKL di Bandar Udara sebagai upaya untuk penyesuain pendidikan dan dunia insustri penerbangan

Jika penumpang merasa tidak enak badan atau memiliki kebutuhan khusus, segera beri tahu kru kabin. Mereka terlatih untuk memberikan bantuan medis dasar dan menghubungi bantuan profesional jika diperlukan. Setelah pesawat mendarat, penumpang diminta tetap duduk hingga lampu tanda sabuk dipadamkan. Bergegas mengambil barang sebelum waktunya bisa menimbulkan cedera atau kekacauan. Ketika keluar dari pesawat, ucapkan terima kasih kepada awak kabin. Hal kecil ini mencerminkan budaya sopan santun yang menjadi identitas bangsa—sesuatu yang selalu dijunjung tinggi oleh civitas akademika Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta.

Disiplin Adalah Kunci Keselamatan dan Pelayanan

Naik pesawat bukan sekadar berpindah tempat dengan cepat, melainkan pengalaman yang menuntut tanggung jawab, kesadaran aturan, dan etika. Dengan memahami aturan umum ini, penumpang tidak hanya membantu kelancaran penerbangan, tetapi juga menghargai kerja keras ratusan orang di balik operasional bandara dan maskapai. Sebagai kampus terbaik di bidang aviasi, STTKD Yogyakarta berkomitmen untuk terus mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara teknis, tapi juga berkarakter unggul. Pendidikan mengenai etika dan aturan penerbangan adalah bagian penting dari pembentukan mental profesional di dunia kedirgantaraan. Mari bersama-sama menjadikan perjalanan udara sebagai pengalaman yang aman, nyaman, dan berkesan. Karena dunia penerbangan yang maju dimulai dari kesadaran setiap individu akan pentingnya disiplin dan kepedulian terhadap sesama.

Pertama Kali ke Bandara Ini Yang Harus Kamu Tahu

Mengenal Dunia Bandara: Pintu Gerbang Udara yang Mengagumkan

Bagi sebagian orang, bandara adalah tempat yang mengesankan, penuh dengan hiruk-pikuk orang yang datang dan pergi, suara pengumuman yang menggema, serta deretan layar digital yang terus berubah. Namun bagi pemula, kunjungan pertama ke bandara bisa menjadi pengalaman yang membingungkan. Karena itu, penting untuk mengenal suasana dan prosedur dasar di bandara agar perjalanan udara Anda berjalan lancar. Sebagai kampus terbaik yang fokus pada pengembangan dunia penerbangan, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD) melalui jurusan Manajemen Transportasi Udara memberikan edukasi praktis mengenai tata kelola dan prosedur di bandara. Taruna dari sekolah penerbangan ini tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami langsung bagaimana bandara beroperasi.

1. Pemeriksaan Keamaanan Pertama (Security Check)

Pertama-tama setah sampai di bandara penting untuk memahami bahwa setiap bandara memiliki sistem keamanan yang sangat ketat. Penumpang wajib mengikuti proses pemeriksaan mulai dari barang bawaan hingga identitas diri. Oleh karena itu, datanglah ke bandara setidaknya 2 jam sebelum keberangkatan untuk penerbangan domestik, dan 3 jam untuk penerbangan internasional. Pada tahap ini petugas Avsec akan melakukan pemeriksaan sebagai berikut :

  • Dokumen perjalanan berupa tiket sesuai tanggal keberangkatan dan kartu identitas.
  • Petugas keamanan bandara akan mengarahkan kita untuk meletakkan barang-barang di mesin x-ray.
  • Melewati Walk Through Metal Detector (WTMD). Jika diperlukan, petugas akan memeriksa barang bawaan secara manual.

2. Pelaporan ( check-in )

Bagi pemula, mencari tahu terminal keberangkatan sangat penting. Salah satu kesalahan umum adalah menuju terminal yang salah karena tidak membaca tiket dengan teliti. Terminal dapat berbeda tergantung pada maskapai dan jenis penerbangan, jadi selalu cek tiket atau e-ticket yang Anda miliki. Begitu masuk ke dalam terminal, carilah papan informasi atau petugas bandara untuk memastikan lokasi check-in counter maskapai Anda. Di sinilah Anda menunjukkan tiket, identitas, dan bagasi jika ada, kemudian petugas Check-in Counter  akan melakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut :

  • Memverifikasi dokumen meliputi tiket, identitas.
  • Menimbang bagasi
  • Memberikan boarding pass.

Biaya tambahan akan dikenakan jika bagasi melebihi batas. Simpan tanda terima bagasi untuk pengambilan di tujuan.

3. Pemeriksaan Keamaanan Kedua (Security Check)

Setelah check-in, Anda akan kembali melalui proses pemeriksaan keamanan (security check). Pada tahap ini anda akan melalui proses pemeriksaan yang lebih ketat dari sebelumnya, anda diharuskan melepas semua aksesori berbahan logam, seperti telepon genggam, perhiasan, kunci, dan lainnya, lalu masukkan ke dalam tas. Setelah itu anda akan berjalan melewati mesin X-ray dan akan dilakukan pemeriksaan manual oleh petugas apabila diperlukan. Proses ini penting untuk menjaga keselamatan seluruh penumpang selama penerbangan.

 

Jangan lupa untuk memperhatikan gate keberangkatan Anda. Kadang-kadang, gate bisa berubah sewaktu-waktu karena alasan operasional. Pantau informasi melalui layar keberangkatan yang tersedia di banyak sudut terminal. Bandara juga menyediakan berbagai fasilitas seperti ruang tunggu, mushola, toilet, hingga area belanja. Jika masih ada waktu sebelum boarding, manfaatkan fasilitas ini untuk beristirahat sejenak0 atau membeli camilan. Taruna STTKD diajarkan untuk menguasai tidak hanya aspek teknis penerbangan, tetapi juga etika dan keterampilan sosial di lingkungan bandara. Ini penting karena pelayanan pelanggan adalah bagian tak terpisahkan dari industri aviasi. Sebagai kampus penerbangan unggulan, STTKD menanamkan pemahaman bahwa pengalaman pertama di bandara akan menjadi kenangan penting dalam perjalanan hidup dan karier seseorang. Maka dari itu, pemahaman dasar seperti ini wajib diketahui oleh setiap pemula.

 

Baca Juga : Pentingnya Memakai Seat Belt Saat di Pesawat

4. Menunggu Proses Keberangkatan di Ruang Tunggu.

Setelah melewati pemeriksaan keamanan, maka anda akan memasuki runag tunggu keberanggkatan dan menunggu saatnya menuju gate keberangkatan sesuai yang tertera di boarding pass. Jangan panik bila Anda masih bingung – papan petunjuk dan petugas akan siap membantu Anda. Sambil menunggu waktu boarding, pastikan Anda tetap waspada terhadap pengumuman maskapai. Proses naik pesawat biasanya dimulai 30 hingga 45 menit sebelum jadwal keberangkatan. Jika Anda melewatkan boarding, kemungkinan besar Anda tidak akan diizinkan ikut penerbangan.

5. Boarding

Jika sudah mendekati waktu terbang maka petugas akan mengumumkan bahwa gate penerbangan anda sudah dibuka. Ketika boarding dimulai, tunjukkan boarding pass dan KTP/paspor kepada petugas di gate. Setelah diverifikasi, Anda bisa berjalan melalui garbarata (jembatan penghubung) atau naik bus menuju pesawat. Ikuti arahan petugas demi keselamatan bersama. Sesampainya di dalam pesawat, carilah nomor kursi yang tertera di boarding pass. Jika kesulitan menemukan kursi, pramugari akan dengan senang hati membantu. Simpan barang bawaan di kompartemen atas atau di bawah kursi di depan Anda.

 

Sebelum pesawat lepas landas, perhatikan demonstrasi keselamatan oleh kru kabin. Meski terkesan membosankan, informasi ini bisa sangat berguna dalam keadaan darurat. Pada saat pesawat sudah lepas landas, Anda bisa menikmati pemandangan dari jendela dan bersantai. Gunakan waktu ini untuk membaca, mendengarkan musik, atau tidur sejenak. Jika Anda terbang bersama maskapai yang menyediakan makanan dan minuman, pramugari akan membagikannya sesuai jadwal layanan.

Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang tidak Anda mengerti. Sesampainya di bandara tujuan, tunggulah instruksi untuk keluar dari pesawat. Biasanya penumpang diminta keluar secara bergiliran berdasarkan barisan tempat duduk. Langkah selanjutnya adalah menuju ke area pengambilan bagasi (baggage claim). Cek layar informasi untuk mengetahui nomor conveyor tempat bagasi Anda akan keluar. Jangan terburu-buru – pastikan Anda mengambil bagasi yang sesuai dengan label Anda.

Setelah mendapatkan bagasi, Anda bisa keluar dari terminal kedatangan. Jika ada penjemput, biasanya mereka menunggu di area luar terminal. Jika tidak, Anda bisa menggunakan layanan transportasi umum, taksi, atau transportasi online. STTKD, sebagai kampus terbaik di bidang teknologi dan manajemen kedirgantaraan, turut mengajarkan pentingnya sikap profesional dan komunikasi yang baik saat berada di bandara, baik sebagai penumpang maupun sebagai petugas bandara masa depan.

Taruna  jurusan Manajemen di STTKD mendapatkan bekal tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga pelatihan praktis yang menjadikan mereka siap menghadapi berbagai situasi nyata di dunia penerbangan. Melalui simulasi dan studi lapangan, mereka mampu memahami proses dari awal hingga akhir di lingkungan bandara, sehingga memiliki kesiapan lebih dibandingkan lulusan perguruan tinggi biasa. Inilah keunggulan yang ditawarkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta – tempat di mana teori bertemu praktik dalam harmoni yang profesional.

Mengapa Pengetahuan Dasar Ini Penting dan STTKD Menjawab Tantangan Itu

Seringkali penumpang pemula merasa stres dan cemas ketika menghadapi situasi tak terduga di bandara. Ketidaktahuan akan prosedur atau kurangnya informasi bisa membuat perjalanan menjadi kurang menyenangkan. Di sinilah pentingnya edukasi publik, terutama bagi generasi muda. Sekolah penerbangan seperti STTKD berperan besar dalam membentuk masyarakat yang sadar prosedur dan teredukasi dalam dunia transportasi udara. Melalui berbagai program edukatif, STTKD tidak hanya membentuk calon profesional aviasi, tapi juga turut mencerdaskan masyarakat umum. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, STTKD telah menjadi kampus terbaik di bidang penerbangan dan manajemen transportasi udara di Indonesia.

Lulusannya tersebar di berbagai maskapai dan instansi bandara di seluruh negeri. Tips-tips sederhana seperti ini bisa menghindarkan banyak kesalahan umum yang sering dilakukan pemula, seperti datang terlambat, membawa barang yang dilarang, atau salah terminal. Semua ini bisa dicegah dengan sedikit pengetahuan dan persiapan. Bagi calon Taruna yang tertarik dengan dunia penerbangan, jurusan Manajemen di STTKD menawarkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Termasuk pengenalan terhadap alur kerja bandara, pelayanan penumpang, hingga manajemen maskapai. Kampus ini juga dikenal dengan kolaborasi industrinya yang kuat, termasuk dengan bandara dan maskapai terkemuka. Hal ini membuka peluang besar bagi Taruna untuk magang, pelatihan, hingga penempatan kerja.

Tidak berlebihan jika STTKD disebut sebagai pusat unggulan pendidikan aviasi di Indonesia, berlokasi di Yogyakarta – kota pendidikan yang sarat budaya dan semangat inovasi. Tips pertama kali ke bandara sebetulnya hanyalah pintu masuk untuk memahami dunia yang lebih luas: dunia penerbangan modern yang kompleks, dinamis, namun penuh peluang.

STTKD menjawab tantangan itu dengan menyediakan pendidikan berkualitas, dosen berpengalaman, dan fasilitas terbaik untuk mendidik generasi baru pelaku aviasi yang siap terjun ke industri global. Dengan memahami bandara sebagai sistem yang terstruktur, taruna STTKD tidak hanya tahu “apa yang harus dilakukan”, tapi juga “mengapa itu penting”. Inilah pendekatan pendidikan holistik yang menjadikan STTKD unggul. Bagi para pemula, perjalanan pertama ke bandara bisa menjadi langkah awal mengenal dunia profesionalisme, kedisiplinan, dan tanggung jawab – nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh STTKD. Jadi, bila Anda ingin menjadi bagian dari perubahan besar dalam dunia transportasi udara, mulailah dari memahami dasar-dasarnya. Dan tak ada tempat belajar yang lebih tepat selain Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta – kampus terbaik, sekolah penerbangan andalan bangsa.

Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Dosen STTKD

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh dosen-dosen dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta. Dalam program BIMA (Belmawa – Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), beberapa tim dosen STTKD berhasil lolos pendanaan baik dalam skema penelitian maupun pengabdian masyarakat. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa STTKD sebagai kampus penerbangan dan teknik terbaik di Indonesia tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.

Prestasi Gemilang Dosen STTKD Lolos Pendanaan BIMA (Program Penelitian dan Pengabdian)

Program BIMA sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mendorong dosen melakukan penelitian dan pengabdian secara profesional dan terstruktur. Dalam skema pengabdian masyarakat, terdapat dua kelompok dosen STTKD yang mendapatkan pendanaan resmi. Kelompok pertama diketuai oleh Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., dengan anggota Hedriana Helda Pratama, S.T., Gaguk Marausna, S.T., M.Eng., dan Dr. Erwin Irmawan, S.Si., M.Cs. Judul kegiatan pengabdian mereka adalah “Smart Thrust Analyzer berbasis Fuzzy Logic sebagai Inovasi Pemilihan Propeller dan Motor UAV yang Efisien”. Inovasi ini merupakan terobosan dalam bidang teknologi penerbangan, khususnya pada sistem Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Oleh Dosen STTKD

Smart Thrust Analyzer yang mereka kembangkan menggunakan logika fuzzy untuk menentukan efisiensi propeller dan motor UAV, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan performa UAV secara keseluruhan. Inovasi ini sangat relevan dengan kebutuhan industri penerbangan saat ini, yang menuntut efisiensi tinggi, pengurangan konsumsi energi, serta keakuratan dalam pemilihan komponen. Dengan pendekatan logika fuzzy, alat ini mampu mengolah berbagai variabel teknis yang mempengaruhi performa UAV, seperti berat muatan, kondisi cuaca, dan kecepatan rotasi motor. Pengabdian ini juga ditujukan untuk diaplikasikan di komunitas pembuat UAV lokal yang sedang berkembang, agar mereka bisa mendapatkan referensi teknologi yang mutakhir dan terjangkau.

Kelompok kedua dalam skema pengabdian diketuai oleh M. Faiz Alfatih, S.T., M.T., dengan anggota Sabri Alimi, S.T., M.T. dan M. Luqman Bukhori, S.T., M.T. Mereka fokus pada peningkatan kapabilitas teknologi di kalangan masyarakat berbasis teknik dan rekayasa, terutama pada bidang mekanika terapan dan otomasi sederhana untuk usaha kecil dan menengah. Meski judul spesifik pengabdian kelompok kedua tidak disebutkan secara rinci, karya mereka menyasar pada penerapan ilmu teknik untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar. Keduanya menunjukkan bagaimana jurusan teknik di STTKD tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga praktik langsung yang bermanfaat nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, dalam skema penelitian, STTKD juga mencatatkan keberhasilan luar biasa. Kelompok pertama diketuai oleh Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng. yang juga merupakan ketua pada pengabdian sebelumnya. Anggota tim penelitiannya terdiri dari Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi., dan Indreswari Suroso, S.T., M.T. Judul penelitian mereka adalah “Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Komunitas Siaga Merapi di Desa Glagaharjo Cangkringan Sleman dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi”. Penelitian ini menggabungkan pendekatan psikologis, teknis, dan sosial untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Tujuan utama penelitian ini adalah membentuk sinergi antara teknologi mitigasi bencana dan pemberdayaan psikososial, agar masyarakat memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana erupsi.Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Oleh Dosen STTKD

Penelitian ini sangat penting, mengingat wilayah Glagaharjo merupakan salah satu zona rawan yang sering terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Melalui pendekatan partisipatif dan edukatif, tim peneliti berharap bisa menanamkan kesadaran mitigasi sekaligus membekali masyarakat dengan pengetahuan teknis sederhana. Penelitian ini juga menekankan kolaborasi antara disiplin ilmu teknik dan psikologi, mencerminkan pendekatan interdisipliner yang sangat diperlukan dalam menghadapi permasalahan kompleks. Adapun kelompok kedua dalam skema penelitian diketuai oleh Ikbal Rizki Putra, S.T., M.Eng. dengan anggota Dr. Erwin Irmawan, S.Si., M.Cs. Judul penelitian mereka adalah “Penerapan Energi Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Hybrid Ternak-Tani untuk Tingkatan Usaha Kelompok Wanita Tani Dawis 41, Bandut Kidul, Sedayu, Bantul, Yogyakarta”.

Penelitian ini menawarkan konsep terpadu antara teknologi pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi perempuan di pedesaan. Dengan pendekatan energi hijau dan sistem hybrid ternak-tani, penelitian ini menjadi model yang potensial untuk replikasi di daerah pertanian lainnya. Kelompok wanita tani sebagai subjek utama penelitian dipilih karena peran strategis mereka dalam menjaga keberlanjutan pangan dan ekonomi keluarga di pedesaan. Sistem hybrid yang dikembangkan memungkinkan pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk, serta penggunaan teknologi irigasi hemat energi berbasis panel surya. Hal ini sejalan dengan prinsip pengembangan berkelanjutan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan. Kontribusi penelitian ini sangat signifikan dalam memajukan konsep eco-agriculture di Indonesia, sekaligus memberdayakan komunitas perempuan tani yang sering kali terabaikan.

Prestasi luar biasa ini menunjukkan kualitas dan kompetensi para dosen STTKD dalam melakukan kegiatan ilmiah berbasis solusi nyata dan aplikatif. Keberhasilan mendapatkan pendanaan BIMA juga menjadi indikator bahwa STTKD sebagai kampus teknik dan penerbangan telah diakui kiprahnya secara nasional. Tidak hanya dalam lingkup akademik, namun juga dalam kontribusinya terhadap pembangunan masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna. Dengan keterlibatan lintas disiplin ilmu dari teknik, psikologi, hingga komputer, proyek-proyek ini mencerminkan keunggulan pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. STTKD membuktikan bahwa kampus penerbangan terbaik bukan hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menghasilkan inovasi dan solusi untuk masyarakat luas. Komitmen dosen-dosen STTKD dalam penelitian dan pengabdian ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan ilmiah sejak dini.

Diharapkan ke depan, akan semakin banyak dosen dan mahasiswa STTKD yang terlibat dalam skema pendanaan nasional lainnya seperti PKM, Kedaireka, hingga LPDP. Keberhasilan ini juga menegaskan bahwa jurusan teknik di STTKD telah menjadi pusat inovasi dan teknologi, sejalan dengan kebutuhan zaman yang menuntut kolaborasi dan kebermanfaatan sosial. Selamat kepada seluruh dosen STTKD yang berhasil lolos pendanaan BIMA tahun ini. Semoga karya dan dedikasi mereka menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat luas.STTKD terus berkomitmen menjadi kampus unggul yang tidak hanya berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada kebermanfaatan nyata bagi bangsa dan negara. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian, STTKD siap menjadi pelopor kampus teknik dan penerbangan terbaik di Indonesia.

Baca juga : Robotik STTKD Juara Tingkat Nasional-Aerobot DRRC

Dunia Aviasi Menjawab Tantangan Era Baru Penerbangan

Bagaimana Dunia Aviasi Menjawab Tantangan Net Zero Emission 2050

Industri penerbangan global saat ini berada di titik kritis dalam sejarahnya. Di satu sisi, permintaan perjalanan udara terus meningkat seiring dengan mobilitas manusia dan pertumbuhan ekonomi global. Namun di sisi lain, tekanan untuk menurunkan emisi karbon menjadi semakin mendesak akibat meningkatnya kesadaran akan dampak perubahan iklim. Sektor penerbangan menyumbang sekitar 2-3% dari total emisi global, tetapi memiliki laju pertumbuhan emisi yang sangat cepat karena ketergantungannya terhadap bahan bakar fosil.

Sebagai respon atas kondisi tersebut, International Air Transport Association (IATA) menetapkan target ambisius berupa Net Zero Emission 2050. Target ini menjadi kompas baru yang mengarahkan transformasi besar-besaran di seluruh ekosistem aviasi, dari maskapai penerbangan, produsen pesawat, penyedia bahan bakar, hingga lembaga pendidikan yang mencetak talenta penerbangan masa depan.

Transformasi ini tidak hanya menuntut inovasi teknologi dan investasi besar-besaran, tetapi juga perubahan paradigma dalam kebijakan dan sistem pendidikan. Dari pengembangan bahan bakar alternatif seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF), hingga rancangan pesawat berbasis listrik dan hidrogen, dunia penerbangan mulai menapaki jalan menuju era baru yang lebih ramah lingkungan.

Melalui artikel ini, kita akan menyoroti bagaimana dunia aviasi merespons tantangan Net Zero Emission 2050 melalui tiga pilar utama: pengembangan SAF sebagai bahan bakar masa depan, inovasi teknologi pesawat ramah lingkungan, serta strategi kolaboratif dan peran dunia pendidikan dalam mendukung visi jangka panjang tersebut. Dalam konteks Indonesia, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta sebagai kampus penerbangan unggulan di Bantul memiliki kontribusi penting dalam menyongsong era baru penerbangan berkelanjutan ini.

Dunia Aviasi Menjawab Tantangan Era Baru Penerbangan

salah satu kegiatan praktek taruna sttkd-mesin Boeing 737-200

Sustainable Aviation Fuel (SAF): Bahan Bakar Masa Depan

Penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) kini menjadi sorotan utama dalam upaya pengurangan emisi karbon sektor penerbangan. SAF merupakan bahan bakar alternatif yang dapat digunakan dalam mesin pesawat komersial saat ini tanpa perlu modifikasi besar, namun menawarkan pengurangan emisi karbon yang signifikan. Bahan baku SAF berasal dari sumber terbarukan seperti limbah pertanian, minyak jelantah, dan alga, yang menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan avtur berbasis fosil.

Maskapai-maskapai besar di dunia telah memulai inisiatif penggunaan SAF dalam operasional mereka. United Airlines, Lufthansa, dan KLM, misalnya, telah menguji dan mengoperasikan penerbangan menggunakan campuran SAF. Penelitian menyebutkan bahwa SAF mampu menurunkan emisi karbon hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

Indonesia sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangan SAF, mengingat kekayaan sumber daya hayati dan biomassa yang melimpah. Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah tingginya biaya produksi. Harga SAF saat ini masih jauh lebih mahal dibandingkan avtur biasa. Untuk itu, perlu adanya kebijakan insentif serta investasi dalam skala besar untuk mempercepat produksi massal dan menurunkan biaya.

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta sebagai kampus di Bantul turut mengambil peran strategis dalam pengenalan SAF di dunia akademik. Melalui integrasi isu energi terbarukan ke dalam kurikulum jurusan teknik dan manajemen penerbangan, STTKD menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu memahami tantangan transisi energi di sektor aviasi.

Kehadiran SAF tidak hanya menjadi solusi jangka pendek terhadap krisis iklim, tetapi juga membuka peluang inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Dari industri hingga institusi pendidikan, seluruh elemen harus bersinergi demi masa depan penerbangan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Inovasi Teknologi Menuju Pesawat Ramah Lingkungan

Selain mengandalkan bahan bakar berkelanjutan, dunia aviasi juga bergerak menuju inovasi teknologi pesawat yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan besar seperti Airbus dan Boeing tengah berlomba mengembangkan pesawat generasi baru yang tidak hanya efisien, tetapi juga minim emisi karbon.

Airbus misalnya, sedang mengembangkan konsep pesawat berbasis hidrogen yang dinamai ZEROe. Pesawat ini dirancang untuk menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar utama yang tidak menghasilkan emisi karbon. Selain itu, berbagai startup dan universitas di seluruh dunia juga aktif mengembangkan prototipe pesawat hybrid-electric maupun full-electric yang diharapkan dapat mengisi rute-rute pendek secara efisien dan ramah lingkungan.

Pesawat listrik memberikan keunggulan berupa pengurangan emisi karbon secara signifikan, penurunan polusi suara, dan efisiensi biaya operasi. Namun, teknologi ini masih menghadapi tantangan dari sisi kapasitas baterai dan infrastruktur pengisian daya. Meski begitu, para ahli meyakini bahwa dalam satu hingga dua dekade mendatang, teknologi ini akan menjadi standar baru di industri penerbangan.

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta sebagai kampus di Bantul yang fokus pada bidang kedirgantaraan, memiliki peran penting dalam menyiapkan talenta muda yang mampu menghadapi transformasi teknologi ini. Melalui penguatan kurikulum teknik yang berfokus pada sistem tenaga alternatif, desain aerodinamika efisien, dan kontrol otomatis, STTKD turut menjadi motor perubahan di tingkat nasional.

Jurusan teknik di STTKD juga terus didorong untuk menjalin kolaborasi dengan industri, lembaga riset, dan komunitas teknologi dalam rangka mengembangkan solusi inovatif. Dengan demikian, STTKD tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat pengembangan teknologi penerbangan masa depan.

Kolaborasi Global dan Peran Pendidikan dalam Strategi Jangka Panjang

Pencapaian target Net Zero Emission 2050 membutuhkan strategi jangka panjang yang solid, serta kolaborasi lintas sektor dan negara. Inisiatif seperti Clean Skies for Tomorrow dan CORSIA yang digagas oleh ICAO menunjukkan bahwa dunia sedang menuju arah yang sama, meski dengan pendekatan berbeda-beda.

Kolaborasi ini mencakup harmonisasi regulasi, investasi dalam riset dan pengembangan, serta pembentukan pasar karbon yang mendukung inovasi. Di dalam negeri, pemerintah, industri, dan institusi pendidikan tinggi harus saling bahu membahu. Tidak bisa hanya satu pihak yang bergerak.

Kampus seperti STTKD di Yogyakarta dapat memainkan peran strategis sebagai katalisator perubahan. Dengan mengembangkan program studi yang berorientasi pada keberlanjutan, memperkuat riset, serta menanamkan nilai-nilai kesadaran lingkungan kepada taruna, pendidikan tinggi dapat menjadi pilar penting dalam dekarbonisasi sektor penerbangan.

Dalam konteks ini, STTKD perlu mendorong partisipasi aktif mahasiswa jurusan teknik dan manajemen penerbangan dalam proyek-proyek riset, kerja sama internasional, dan pelatihan berbasis industri. Melalui forum-forum ilmiah dan kompetisi teknologi, taruna dapat menyalurkan ide-ide kreatif mereka untuk menjawab tantangan nyata di dunia aviasi.

Budaya akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan regulasi global juga harus dibangun. Artinya, kurikulum dan metode pengajaran harus terus diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan industri dan standar internasional. STTKD harus melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan reputasi sebagai sekolah tinggi teknologi kedirgantaraan Yogyakarta yang visioner dan progresif.

Dengan langkah nyata dan komitmen kuat, STTKD dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga berwawasan lingkungan dan berdaya saing global. Dunia menatap langit yang lebih bersih. Dan pendidikan adalah landasan untuk mencapai hal itu. STTKD siap terbang lebih tinggi dalam era penerbangan baru yang berkelanjutan.

Dies Natalis ke-30 STTKD : Mengabdi untuk Negeri

Dies Natalis ke-30 STTKD: Tiga Dekade Mengabdi untuk Negeri

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta kembali menorehkan sejarah dengan merayakan Dies Natalis ke-30. Momentum ini bukan hanya menjadi perayaan ulang tahun, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang STTKD sebagai Kampus Penerbangan yang terus berkembang dan berkontribusi bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah Bantul, Yogyakarta.

Rangkaian Perayaaan Dies Natalis 

Dengan mengusung tema “Berinovasi dan Bekerja Cerdas Untuk STTKD Unggul” serta subtema “Tiga Dekade STTKD: Mengudara Bersama Negeri, Menginspirasi Masa Depan”, rangkaian acara Dies Natalis ke-30 STTKD berlangsung dengan penuh khidmat, semangat, dan antusiasme dari seluruh sivitas akademika, alumni, serta masyarakat sekitar.

Dies Natalis

Ziarah makam Pendiri STTKD Bapak Marsda TNI (Purn) Alm. H. Udin Kurniadi, S.E., M.M. di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara – Yogyakarta

Acara pertama digelar pada hari Jumat, 25 April 2025, berupa ziarah dan doa bersama. Kegiatan ini dilakukan di dua tempat bersejarah yang sangat berarti bagi STTKD. Lokasi pertama adalah Taman Makam Pahlawan (TMP) Yogyakarta, tempat peristirahatan terakhir pendiri STTKD, Bapak Marsda TNI (Purn) Alm. H. Udin Kurniadi, S.E., M.M. Ziarah dilanjutkan ke makam pembina Yayasan Citra Dirgantara, Ibu Alm. Hj. Tien Sutinah Kurniadi di Makam Mejing. Kedua tokoh ini memiliki peran vital dalam lahir dan berkembangnya STTKD hingga dikenal luas sebagai salah satu kampus unggulan di bidang kedirgantaraan.

Kegiatan ziarah tersebut dihadiri oleh sivitas akademika STTKD, termasuk dosen, staf karyawan, serta perwakilan taruna. Mereka hadir dalam balutan seragam rapi, membawa karangan bunga, dan mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan. Ziarah menjadi momentum penuh makna untuk mengenang jasa-jasa para pendiri dan pembina yayasan. Selain doa bersama, dilakukan pula tabur bunga sebagai simbol kasih dan penghargaan yang tak lekang oleh waktu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga penanaman nilai-nilai luhur kepada generasi muda STTKD, khususnya taruna-taruni yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa.

Selepas kegiatan ziarah, rangkaian Dies Natalis berlanjut dengan acara funwalk yang digelar pada hari Minggu, 27 April 2025. Kegiatan ini dimulai dari halaman depan STTKD dan menyusuri rute di sekitaran kampus yang terletak di Kabupaten Bantul. Acara funwalk ini diikuti oleh sekitar 1.400 peserta yang terdiri dari dosen, karyawan, taruna, serta masyarakat sekitar. Antusiasme peserta terlihat sejak pagi hari, menciptakan suasana semarak dan penuh kebersamaan. Dengan semangat sehat dan ceria, para peserta menikmati rute funwalk sambil mengenakan kaus bertema Dies Natalis ke-30.

Dies Natalis

Pembagian Doorprize bagi peserta Funwalk

Tidak hanya berjalan kaki, mereka juga terlibat dalam aneka permainan ringan dan pembagian doorprize di akhir acara. Panitia menyediakan lebih dari 300 doorprize menarik untuk para peserta. Hadiah utama yang paling dinanti adalah tiga unit sepeda listrik, yang menjadi simbol komitmen STTKD terhadap teknologi ramah lingkungan dan transportasi masa depan. Keseruan funwalk tidak berhenti di situ. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian dari UKT Music STTKD yang membawakan lagu-lagu energik dan membangun suasana meriah. Alunan musik dari para taruna ini disambut tepuk tangan meriah dari peserta dan penonton. Funwalk menjadi bukti nyata keterlibatan STTKD dalam membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. Kampus di Bantul ini ingin terus membuka diri dan menjalin silaturahmi yang erat dengan lingkungan sekitar.

Selain mempererat tali persaudaraan, funwalk juga menjadi ajang promosi sehat dan gaya hidup aktif. Semangat kolaboratif yang ditunjukkan pada kegiatan ini mencerminkan visi STTKD sebagai kampus yang humanis dan inklusif. Puncak perayaan Dies Natalis ke-30 STTKD dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2025. Acara ini digelar di Hanggar 1 STTKD dan dihadiri oleh seluruh elemen kampus.

Acara puncak dimulai dengan laporan pertanggungjawaban dari Ketua Panitia Dies Natalis, Yunus Purnama, S.Pd., M.M., yang menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyukseskan rangkaian kegiatan. Dalam laporannya, Yunus mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme luar biasa dari seluruh peserta, serta harapannya agar STTKD terus menjadi pelopor pendidikan kedirgantaraan di Indonesia. Setelah laporan ketua panitia, acara dilanjutkan dengan doa bersama sebagai simbol rasa syukur dan harapan agar STTKD senantiasa diberi keberkahan dalam mengemban misi pendidikan. Doa bersama ini berlangsung khidmat. Suasana hening menyelimuti hanggar saat para peserta memanjatkan harapan-harapan baik untuk masa depan kampus yang telah berdiri selama tiga dekade ini.

Hanggar 1 STTKD berubah menjadi ruang spiritualitas yang menyatukan doa dari hati para pendidik, tenaga kependidikan, serta taruna-taruni yang hadir. Dengan segala pencapaiannya, STTKD telah membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang terus berinovasi, khususnya di bidang kedirgantaraan.

Harapan dan Semangat Dies Natalis

Sebagai Kampus Penerbangan, STTKD telah melahirkan ribuan alumni yang kini tersebar di berbagai sektor, termasuk penerbangan sipil, militer, industri aviasi, dan manajemen transportasi udara. Jurusan Teknik dan Jurusan Manajemen di STTKD terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Kurikulum diperbarui, fasilitas ditingkatkan, dan kerja sama industri diperluas untuk memastikan lulusan siap menghadapi tantangan global. Di usia yang ke-30 ini, STTKD meneguhkan komitmennya untuk menjadi Kampus di Bantul yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Dies Natalis ini juga menjadi momentum introspeksi dan pembaruan visi. STTKD siap menjawab tantangan revolusi industri dan teknologi masa depan dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai Kampus Penerbangan, STTKD Yogyakarta terus mendorong riset dan inovasi, memperluas jaringan kerja sama internasional, serta menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan inspiratif. Dalam sambutannya, Ketua STTKD menyampaikan bahwa peringatan Dies Natalis ke-30 ini adalah wujud rasa syukur sekaligus ajakan kepada seluruh keluarga besar STTKD untuk terus menjaga semangat kebersamaan. Tiga dekade bukanlah waktu yang singkat. Di baliknya ada perjuangan, dedikasi, dan pengorbanan banyak pihak. Namun, yang terpenting adalah bagaimana semangat tersebut terus menyala untuk masa depan. Dengan semangat , STTKD akan terus menorehkan prestasi, mencetak generasi unggul, dan menjelma menjadi kampus percontohan di bidang teknologi kedirgantaraan.

Perayaan Dies Natalis ini menjadi cermin semangat kebersamaan yang luar biasa dari seluruh elemen kampus. Dari dosen, karyawan, taruna, hingga masyarakat, semua bergandengan tangan menyukseskan setiap agenda. STTKD Yogyakarta, sebagai kampus unggulan di Bantul, terus menunjukkan bahwa nilai kebersamaan dan integritas adalah fondasi kuat dalam membangun masa depan bangsa. Melalui momen Dies Natalis ini, STTKD juga ingin menginspirasi kampus-kampus lain untuk selalu mengedepankan nilai luhur, inovasi, dan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Dengan berakhirnya seluruh rangkaian acara Dies Natalis ke-30, semangat baru pun terlahir. Semangat untuk terus melaju, menjelajah langit pengetahuan, dan membangun Indonesia yang lebih maju dari kampus kedirgantaraan terbaik di Yogyakarta. Selamat ulang tahun ke-30 STTKD! Teruslah mengudara dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa.

baca juga : S1 Teknik Dirgantara STTKD Terakreditasi Unggul

Teknologi Dunia Aviasi di Masa Depan

Tren Teknologi Penerbangan 2025 yang Harus Diketahui

Transformasi Digital dalam Industri Penerbangan

Industri penerbangan global saat ini berada pada titik transformasi besar-besaran seiring dengan laju perkembangan teknologi digital. Teknologi digital telah menjadi pendorong utama dalam menciptakan efisiensi operasional, keselamatan penerbangan, dan kenyamanan penumpang. Salah satu perubahan signifikan adalah penerapan Internet of Things (IoT) dalam sistem penerbangan. Perangkat-perangkat pintar yang saling terhubung mempermudah pemantauan kondisi mesin secara real-time, meminimalkan potensi kerusakan, serta mempercepat proses perawatan.

Selain IoT, teknologi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning juga semakin diintegrasikan dalam sistem kontrol lalu lintas udara dan perencanaan penerbangan. AI membantu dalam memprediksi pola cuaca, menentukan rute efisien, dan me ningkatkan manajemen lalu lintas udara.Digital twin menjadi salah satu tren yang berkembang pesat. Teknologi ini menciptakan replika digital dari pesawat atau komponen penting lainnya yang dapat digunakan untuk simulasi, pelatihan, serta analisis performa secara lebih akurat.

Penggunaan blockchain juga mulai dilirik oleh maskapai penerbangan dan produsen pesawat. Teknologi ini diyakini mampu memberikan transparansi dan keamanan data dalam rantai pasok, serta meningkatkan efisiensi proses perawatan pesawat. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) digunakan untuk pelatihan pilot dan teknisi, memberikan pengalaman yang lebih realistis dan interaktif tanpa perlu berada di dalam pesawat sungguhan.

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta sebagai kampus penerbangan yang terdepan, senantiasa mengikuti perkembangan ini melalui pengembangan kurikulum pada jurusan teknik dan jurusan manajemen. Taruna dibekali pemahaman terhadap integrasi teknologi digital dalam sistem aviasi, menjadikan kampus ini sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia yang adaptif terhadap tren global. Penggunaan teknologi digital juga menciptakan peluang baru di dunia kerja, terutama dalam bidang pengembangan perangkat lunak penerbangan, data analitik, serta desain sistem penerbangan cerdas. Dengan semua inovasi ini, industri aviasi semakin bergantung pada generasi baru yang melek digital dan memiliki kompetensi tinggi, seperti yang dicetak oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta.

 

Keberlanjutan dan Energi Ramah Lingkungan

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi industri penerbangan untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan. Isu lingkungan telah mendorong pelaku industri untuk mencari solusi yang lebih ramah terhadap bumi. Salah satu tren terbesar adalah pengembangan pesawat berbasis energi listrik. Beberapa produsen besar seperti Airbus dan Boeing telah memulai riset dan pengembangan pesawat listrik yang mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan. Selain itu, bahan bakar ramah lingkungan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) kini mulai digunakan oleh berbagai maskapai sebagai pengganti bahan bakar fosil. SAF berasal dari bahan organik dan limbah industri yang dapat diperbaharui.

Teknologi hybrid-electric propulsion juga menunjukkan potensi besar dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sambil tetap menjaga performa pesawat. Desain aerodinamika pesawat kini lebih diarahkan pada efisiensi energi. Penggunaan material ringan seperti serat karbon juga turut membantu mengurangi konsumsi bahan bakar. Bandara-bandara modern mulai menerapkan konsep smart and green airport dengan integrasi teknologi digital, sistem tenaga surya, dan pengelolaan air limbah yang lebih baik. Kesadaran akan tanggung jawab lingkungan ini juga diterapkan dalam kurikulum pembelajaran di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta. Jurusan teknik dan jurusan manajemen diarahkan untuk memahami pentingnya efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional penerbangan. Taruna diajak untuk berpikir kritis terhadap solusi penerbangan masa depan yang tidak hanya canggih, tetapi juga ramah lingkungan.

Kampus STTKD juga aktif menjalin kerja sama dengan lembaga dan industri yang berfokus pada pengembangan energi bersih untuk industri aviasi. Dengan demikian, STTKD bukan hanya mencetak tenaga ahli di bidang teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan menuju industri penerbangan yang lebih hijau. Penerapan konsep green aviation ini juga membuka peluang riset dan pengembangan yang luas bagi taruna untuk terlibat langsung dalam inovasi energi. Ke depannya, kampus penerbangan seperti STTKD akan menjadi pusat unggulan dalam pengembangan teknologi aviasi berkelanjutan di Indonesia.

 

Otomatisasi, Kecerdasan Buatan, dan Revolusi UAV

Tren selanjutnya yang tidak kalah penting adalah meningkatnya otomatisasi dan penggunaan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) dalam berbagai aspek penerbangan.

Otomatisasi cockpit dan pengembangan sistem autopilot generasi terbaru menjadi sorotan utama. Sistem ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat saat penerbangan. Maskapai juga mulai mengintegrasikan AI dalam proses pelayanan pelanggan, seperti chatbot untuk reservasi, penanganan komplain, hingga personalisasi layanan di dalam pesawat. UAV telah berkembang pesat dari sekadar alat militer menjadi instrumen penting dalam industri logistik, pemetaan wilayah, pertanian, bahkan pemantauan bencana.

 

Industri ini membuka banyak peluang kerja dan kewirausahaan baru, yang sangat relevan dengan lulusan dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta.

Kampus ini menyediakan pembelajaran UAV baik dari aspek teknik (rancang bangun dan kontrol) maupun aspek manajemen (pengelolaan proyek UAV dan perizinan). Regulasi tentang penerbangan tanpa awak juga menjadi bidang studi yang semakin penting, mengingat perlunya kesesuaian antara teknologi dan kebijakan penerbangan nasional. Taruna di jurusan teknik STTKD belajar merancang sistem kontrol dan sensor untuk UAV, sedangkan Taruna jurusan manajemen menganalisis strategi komersialisasi dan operasional UAV secara efisien.

Dengan semakin banyaknya aplikasi UAV, kampus terbaik seperti STTKD terus menyesuaikan diri agar mampu mencetak lulusan yang unggul dan adaptif. Revolusi UAV ini juga menumbuhkan kolaborasi baru antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah untuk membangun ekosistem penerbangan yang lebih maju. STTKD sebagai kampus penerbangan unggulan di Yogyakarta siap menjadi pusat pengembangan UAV nasional, dengan fasilitas pelatihan, riset, dan pengujian yang terus diperbarui. Industri aviasi pada tahun 2025 menuntut sumber daya manusia yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan revolusi teknologi secara langsung. Dengan bekal pendidikan berkualitas dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Taruna dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dan inovator di masa depan dunia aviasi. Otomatisasi dan UAV bukanlah sekadar tren, tetapi fondasi baru bagi masa depan transportasi udara global. Melalui komitmen pendidikan dan pengembangan teknologi, STTKD memastikan dirinya tetap relevan dan menjadi bagian penting dalam membentuk masa depan aviasi Indonesia dan dunia.

Baca juga : S1 Teknik Dirgantara STTKD Terakreditasi Unggul

STTKD Beri Penghargaan Karyawan dan Dosen Terbaik 2024

STTKD Beri Penghargaan Karyawan dan Dosen Terbaik

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD), sebagai salah satu kampus terbaik di Bantul yang berfokus pada bidang penerbangan, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengapresiasi dedikasi sivitas akademika melalui pemberian penghargaan kepada karyawan dan dosen terbaik tahun 2024. Penghargaan ini menjadi agenda tahunan yang rutin diselenggarakan oleh STTKD sebagai bentuk motivasi serta pengakuan atas kinerja luar biasa dari dosen dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan prestasi gemilang dalam tugas dan tanggung jawabnya. Tahun ini, penghargaan diberikan berdasarkan sejumlah indikator penilaian yang ketat dan objektif. Penilaian mencakup aspek dedikasi, inovasi, produktivitas, kedisiplinan, serta kontribusi terhadap kemajuan institusi.

Momen Istimewa Dies Natalis ke-30

Pemberian penghargaan ini dilaksanakan pada acara puncak Dies Natalis STTKD yang ke-30, menjadikannya momen istimewa dalam sejarah kampus sebagai perayaan tiga dekade pengabdian di dunia pendidikan tinggi kedirgantaraan. Dalam sambutannya, Ketua STTKD menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi semata, tetapi juga sebagai dorongan agar seluruh elemen kampus terus terpacu memberikan kontribusi terbaiknya.

Dosen Terbaik STTKD 2024

Untuk kategori dosen, penghargaan diberikan kepada tiga individu luar biasa yang mewakili tiga bidang utama Tridharma Perguruan Tinggi: pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen terbaik bidang pengajaran diraih oleh Ikbal Rizki Putra, S.T., M.Eng. Beliau dikenal sebagai sosok inspiratif yang mampu menyampaikan materi perkuliahan secara komunikatif dan aplikatif. Ikbal Rizki Putra telah mengembangkan metode pengajaran berbasis teknologi yang menjadikan proses belajar mengajar semakin menarik dan interaktif bagi taruna STTKD. Ia juga aktif membimbing taruna dalam berbagai proyek praktikum dan kegiatan lomba ilmiah di tingkat nasional.

Untuk kategori dosen terbaik bidang penelitian, penghargaan diberikan kepada Arif Fakhrudin, S.E., M.M. Kontribusinya dalam menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal bereputasi internasional menjadi salah satu tolak ukur keberhasilannya. Arif juga dikenal aktif dalam mengembangkan riset-riset terapan yang relevan dengan kebutuhan dunia industri penerbangan. Dengan semangat kolaboratif, Arif mengajak dosen-dosen muda untuk aktif meneliti dan mempublikasikan hasil penelitiannya. Dhiani Dyahjatmayanti, S.T.P., M.B.A. berhasil meraih penghargaan sebagai dosen terbaik bidang pengabdian kepada masyarakat. Pengabdiannya yang menyentuh langsung masyarakat sekitar Bantul menunjukkan bahwa STTKD tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Dhiani aktif menggagas program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kampus, terutama dalam bidang teknologi tepat guna.

Tenaga Kependidikan Terbaik STTKD 2024

Sementara itu, untuk kategori tenaga kependidikan terbaik, penghargaan diberikan kepada tiga karyawan yang telah menunjukkan loyalitas dan etos kerja tinggi. Bayu Hermanto dinobatkan sebagai Tenaga Kependidikan Terbaik 1. Kinerjanya yang cekatan, solutif, dan penuh inisiatif membuatnya menjadi figur yang sangat diandalkan di lingkungan kerja. Bayu juga dikenal ramah dan responsif dalam melayani kebutuhan administrasi institusi dan dosen.

Didik Subagia, S.I.P., M.A., berhasil meraih posisi sebagai Tenaga Kependidikan Terbaik 2. Didik aktif dalam menyusun strategi pelayanan akademik khususnya pelayanan perpustakaan yang efisien dan akurat. Sedangkan Tenaga Kependidikan Terbaik 3 diraih oleh Ngadiyono, sosok karyawan yang telah mengabdi di STTKD. Dedikasinya terhadap tugas dan tanggung jawab patut diacungi jempol. Ia dikenal konsisten, teliti, dan memiliki semangat kerja yang tinggi.

Pemberian penghargaan ini berlangsung dalam sebuah acara resmi yang dihadiri oleh pimpinan yayasan, dosen, taruna, serta seluruh sivitas akademika STTKD. Acara berlangsung khidmat namun penuh kehangatan, sebagai wujud kebersamaan dan apresiasi terhadap kontribusi para penerima penghargaan. Ketua panitia penyelenggara menyebutkan bahwa penilaian dilakukan dengan transparan dan melibatkan tim juri independen yang terdiri dari unsur pimpinan, akademisi, dan perwakilan taruna. Para penerima penghargaan tidak hanya menerima plakat dan piagam penghargaan, tetapi juga diberikan insentif berupa uang penghargaan dengan nominal yang berbeda-beda sesuai dengan kategori dan prestasi masing-masing individu.

 

STTKD Beri Penghargaan Karyawan dan Dosen Terbaik

Penerima penghargaan karyawan dan dosen terbaik

Komitmen STTKD untuk SDM Profesional

Momentum ini juga menjadi bagian penting dari upaya STTKD memperkuat budaya kerja profesional dan berprestasi. Sebagai kampus penerbangan unggulan, STTKD terus berupaya membangun ekosistem pendidikan yang mendukung pertumbuhan kompetensi seluruh unsur di dalamnya. Pemberian penghargaan ini selaras dengan visi kampus untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang inovatif, adaptif, dan unggul dalam bidang teknologi kedirgantaraan. Diharapkan para penerima penghargaan dapat menjadi teladan bagi rekan-rekannya dan terus menginspirasi sivitas akademika lainnya. Lebih dari sekadar seremoni, penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, integritas, dan kontribusi positif akan selalu mendapatkan tempat di STTKD.

STTKD, kampus di Bantul yang dikenal luas sebagai kampus terbaik dalam bidang penerbangan, tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai penghargaan dan penghormatan. Penghargaan kepada dosen dan karyawan terbaik ini diharapkan menjadi tradisi baik yang terus dipertahankan dan ditingkatkan setiap tahunnya. Dengan penghargaan ini, STTKD menunjukkan bahwa kinerja dan dedikasi selalu memiliki nilai tinggi dalam pembangunan institusi pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan akan terus bergerak maju sebagai pelopor dalam mencetak sumber daya manusia yang profesional dan berdaya saing tinggi di dunia penerbangan. Teruslah berkarya dan berkontribusi bagi negeri, bersama STTKD – kampus penerbangan unggulan di Bantul yang membanggakan.

Inovasi Aviasi 2025: Dari Bandara Cerdas hingga Pesawat Ramah Lingkungan

Era Bandara Cerdas: Mengubah Pengalaman Penumpang

Tahun 2025 menjadi titik tolak penting dalam perkembangan dunia aviasi, di mana konsep “Bandara Cerdas” atau Smart Airport mulai diterapkan secara luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan sistem biometrik menjadi fondasi utama dalam menciptakan pengalaman perjalanan udara yang cepat, nyaman, dan efisien. Proses check-in yang dahulu memakan waktu kini digantikan dengan teknologi pengenalan wajah yang menggantikan boarding pass fisik. Penumpang cukup berjalan ke gerbang keberangkatan tanpa perlu menunjukkan dokumen berulang kali. Hal ini secara signifikan mempercepat alur penumpang dari pintu masuk hingga ke dalam pesawat.

Penerapan teknologi ini juga memberikan peluang besar bagi lulusan jurusan ground handling dari berbagai kampus penerbangan. Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD), sebagai salah satu kampus terbaik di bidang kedirgantaraan, mempersiapkan mahasiswanya menghadapi tuntutan industri dengan membekali mereka kompetensi teknologi terkini. Di STTKD, jurusan ground handling kini tidak hanya belajar prosedur manual tetapi juga teknologi pemantauan bagasi otomatis, sistem keamanan digital, dan aplikasi pelayanan penumpang. Kurikulum yang terus diperbarui menjadikan lulusan kampus ini siap terjun ke industri aviasi yang semakin digital. Selain efisiensi, bandara cerdas juga berfokus pada kenyamanan penumpang, mulai dari informasi jadwal real-time, peta digital terminal, hingga layanan konsultasi virtual berbasis aplikasi.

Sensor-sensor IoT memungkinkan pemantauan suhu, jumlah orang di ruang tunggu, dan penjadwalan keberangkatan secara presisi. Semua ini menjadikan bandara sebagai ekosistem layanan berbasis data yang ramah pengguna. Dengan pengembangan teknologi ini, STTKD mengambil peran aktif dalam mencetak sumber daya manusia yang siap dan relevan dengan kebutuhan dunia penerbangan modern.

Transformasi Profesi Aviasi: Adaptasi Pramugari dan Ground Staff

Inovasi teknologi tidak hanya memengaruhi infrastruktur bandara, tetapi juga mentransformasi profesi dalam dunia aviasi. Profesi pramugari yang dahulu identik dengan pelayanan kabin kini berkembang menjadi profesional yang juga mengelola pengalaman penumpang secara digital. Pramugari masa kini dituntut menguasai sistem komunikasi kabin yang terhubung dengan pusat kontrol darat, hingga menangani permintaan penumpang berbasis aplikasi. Di kampus penerbangan seperti STTKD, jurusan pramugari telah mengadopsi kurikulum modern yang memasukkan pelatihan teknologi dan komunikasi krisis berbasis data.

Tidak hanya sekadar etika pelayanan, mahasiswa juga belajar pengoperasian perangkat kabin digital, sistem keamanan penerbangan, dan teknik pelayanan inklusif. Hal yang sama juga terjadi di jurusan ground handling, di mana staf darat kini tidak cukup hanya menguasai prosedur bagasi, tetapi juga harus paham tentang sistem pelacakan bagasi berbasis RFID, aplikasi komunikasi antar divisi, dan protokol keamanan digital. Mahasiswa jurusan ini di STTKD dilatih secara menyeluruh melalui simulasi realistik yang meniru keadaan di bandara internasional. Kurikulum ini menjadikan STTKD sebagai kampus terbaik yang mampu menjawab tantangan industri dan menciptakan SDM yang unggul.

Transformasi ini membuka banyak peluang karier baru. Lulusan tidak hanya menjadi staf bandara, tetapi juga bisa berperan sebagai analis data penerbangan, manajer teknologi layanan, hingga konsultan operasional digital. Ini menunjukkan bahwa profesi di dunia aviasi akan semakin kompleks dan menuntut adaptasi yang cepat, yang tentunya hanya bisa dicapai melalui pendidikan yang relevan dan progresif seperti yang ditawarkan oleh STTKD.

 

 

Pesawat Ramah Lingkungan: Masa Depan Langit yang Berkelanjutan

Salah satu tantangan besar dunia aviasi di abad ini adalah krisis lingkungan. Industri penerbangan mendapat tekanan besar untuk mengurangi emisi karbon dan mencari solusi ramah lingkungan. Tahun 2025 menjadi titik awal penting dengan diperkenalkannya pesawat berbasis energi alternatif, seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan pesawat listrik. Perusahaan besar seperti Airbus dan Boeing telah memulai uji coba prototipe pesawat nol emisi, yang dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi standar baru dunia penerbangan.

Inovasi ini bukan hanya milik pabrikan pesawat, tetapi juga menjadi perhatian institusi pendidikan. Di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, materi tentang energi terbarukan dan konsep penerbangan berkelanjutan mulai diperkenalkan ke dalam kurikulum. Mahasiswa kini tidak hanya diajarkan tentang mesin dan prosedur penerbangan, tetapi juga bagaimana mendukung efisiensi energi dan pengelolaan limbah penerbangan. Jurusan ground handling dilatih menangani pesawat berbasis energi terbarukan yang memerlukan prosedur khusus dalam penanganan di darat.

Jurusan pramugari juga mendapatkan pemahaman tentang protokol keselamatan dalam pesawat ramah lingkungan, serta bagaimana berkomunikasi dengan penumpang mengenai kebijakan ramah lingkungan. Langkah-langkah ini menciptakan standar baru layanan udara yang lebih berwawasan lingkungan. Kampus terbaik seperti STTKD bahkan menjalin kerja sama dengan lembaga riset dan industri penerbangan hijau untuk membuka peluang magang, penelitian, dan inovasi.

Keterlibatan STTKD dalam menciptakan SDM yang peka terhadap isu lingkungan menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan lagi tambahan, melainkan keharusan dalam dunia aviasi. Mahasiswa STTKD dididik tidak hanya menjadi teknisi dan awak kabin profesional, tetapi juga sebagai agen perubahan yang menjaga kelestarian langit biru Indonesia. Dengan menggabungkan ilmu, teknologi, dan kepedulian lingkungan, STTKD membuktikan dirinya sebagai kampus penerbangan terbaik yang siap menyongsong masa depan penerbangan yang cerdas, aman, dan berkelanjutan.

Kerjasama STTKD dengan Perusahaan Nasional

Kerjasama STTKD dengan Perusahaan Nasional (Rekrutmen Pegawai)

Sinergi STTKD dan Dunia Industri: Langkah Nyata dalam Menjembatani Karier Lulusan

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus terbaik dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi. Sebagai kampus penerbangan yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta, STTKD terus memperkuat sinergi dengan dunia industri guna menciptakan peluang kerja nyata bagi taruna dan alumninya. Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi STTKD karena berhasil menjalin kerja sama rekrutmen langsung dengan empat perusahaan besar nasional.

Perusahaan-perusahaan yang telah dan akan melaksanakan proses rekrutmen di STTKD antara lain PT KAI Indonesia (Service), PT Lion Air, Susi Air, dan FL Technics. Kegiatan ini membuktikan bahwa STTKD bukan hanya kampus disiplin, tetapi juga perguruan tinggi yang adaptif terhadap kebutuhan industri dan perkembangan pasar tenaga kerja. PT KAI Indonesia (Service) membuka rangkaian proses rekrutmen pada tanggal 10 dan 11 April 2025 di lingkungan kampus STTKD. Rekrutmen selanjutnya dilaksanakan oleh PT Lion Air selama tiga hari, yakni tanggal 15, 16, dan 17 April 2025, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah.

FL Technics dijadwalkan melaksanakan proses seleksi pada 19 dan 20 April 2025, menandai kerja sama STTKD dengan perusahaan berskala global di bidang perawatan pesawat. Susi Air, maskapai perintis yang dikenal dengan jaringan penerbangan ke daerah-daerah terpencil, turut menggelar rekrutmen pada 14 Mei 2025, memberikan kesempatan bagi lulusan yang berminat mengabdi di wilayah yang menantang.

Kerjasama STTKD dengan Perusahaan Nasional

Rekrutmen Susi Air di STTKD pertengahan Mei lalu.

Keempat perusahaan tersebut memilih STTKD sebagai lokasi pelaksanaan rekrutmen, menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap reputasi STTKD sebagai kampus kedirgantaraan unggulan. Keputusan ini tidak hanya memberikan manfaat besar bagi lulusan STTKD, tetapi juga membuka peluang bagi lulusan dari berbagai kampus di Indonesia, khususnya di wilayah Yogyakarta.

Proses Rekrutmen di Kampus: Antusiasme Peserta dan Profesionalisme STTKD

Proses rekrutmen dilaksanakan secara terbuka dan profesional di lingkungan STTKD, dengan peserta berasal tidak hanya dari alumni STTKD, tetapi juga dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Para pelamar datang dari berbagai wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, hingga Papua, menunjukkan daya tarik STTKD sebagai pusat rekrutmen nasional. Ruang-ruang kelas, aula, dan fasilitas kampus disulap menjadi tempat seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, dan presentasi perusahaan.

STTKD memastikan seluruh proses berjalan tertib dengan mengedepankan nilai-nilai kedisiplinan yang telah menjadi identitas kampus. Setiap perusahaan membawa tim seleksi profesional untuk melakukan screening berdasarkan kebutuhan dan standar kompetensi masing-masing. Rekrutmen PT KAI (Service) menarik minat peserta yang ingin bekerja di sektor transportasi darat nasional yang memiliki stabilitas tinggi. PT Lion Air menghadirkan atmosfer kompetitif karena banyaknya peminat dan beragamnya posisi yang dibuka.

FL Technics memberikan penekanan pada kompetensi teknis, terutama bagi peserta yang berlatar belakang teknik penerbangan dan perawatan pesawat. Susi Air, dengan jaringan penerbangan rute-rute perintis, mencari tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan medan dan kondisi lapangan. STTKD memberikan dukungan penuh, termasuk pendampingan teknis bagi peserta, informasi lowongan, serta penyediaan fasilitas selama proses berlangsung.

Humas kampus STTKD menjadi penghubung penting antara peserta dan pihak perusahaan. Para peserta sangat antusias dan menyambut baik inisiatif STTKD dalam menghadirkan peluang kerja secara langsung di kampus. Banyak peserta menyampaikan rasa bangga dan apresiasi karena kampus ini mampu menjembatani proses transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Kehadiran para alumni STTKD yang telah bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut turut memberi motivasi bagi peserta rekrutmen.

Proses rekrutmen berjalan lancar tanpa hambatan, menunjukkan kesiapan dan kualitas manajerial STTKD sebagai tuan rumah kegiatan berskala nasional. Setiap kegiatan diawali dengan perkenalan perusahaan, profil karier, dan penjelasan mengenai posisi yang tersedia. Peserta diuji tidak hanya pada aspek teknis, tetapi juga kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, serta semangat kerja tim. STTKD memfasilitasi seluruh rangkaian kegiatan dengan prinsip transparansi dan keadilan, sehingga seluruh peserta merasa diperlakukan setara.

Perusahaan memberikan umpan balik yang positif atas kesiapan kampus dan antusiasme para peserta selama proses berlangsung. Hal ini menjadi bukti bahwa STTKD mampu berperan sebagai pusat kolaborasi antara dunia akademik dan dunia kerja secara nyata dan efektif.

 

STTKD Sebagai Pilar Pembangunan SDM Penerbangan dan Transportasi Nasional

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan terus menegaskan diri sebagai kampus penerbangan unggulan yang berperan aktif dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas. Terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, STTKD menjadi pilihan utama bagi calon taruna yang bercita-cita meniti karier di sektor transportasi dan aviasi. Keberhasilan pelaksanaan rekrutmen ini merupakan buah dari reputasi STTKD sebagai kampus disiplin dengan alumni yang kompeten dan berdaya saing.

STTKD mengintegrasikan pendidikan akademik dengan pelatihan profesional dan soft skill, sehingga lulusannya siap masuk ke dunia kerja sejak dini. Dengan jaringan industri yang luas, STTKD berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. Kampus ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang teori, tetapi juga soal implementasi dan dampak nyata terhadap masyarakat.

Melalui kegiatan rekrutmen ini, STTKD turut mengambil peran dalam mengurangi angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. STTKD juga memberikan ruang bagi lulusan dari kampus lain, mempertegas komitmen sosial kampus terhadap peningkatan kualitas SDM nasional. Dengan terus membuka diri terhadap kolaborasi lintas sektor, STTKD akan terus menjadi pelopor dalam membangun jembatan antara pendidikan dan dunia industri.

Sebagai Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan yang konsisten menjaga mutu dan kedisiplinan, STTKD akan terus menjadi kampus terbaik dalam menyiapkan generasi penerus bangsa di bidang transportasi dan kedirgantaraan. Dengan kerja sama rekrutmen ini, STTKD telah membuktikan diri sebagai kampus di Bantul yang mampu membawa perubahan besar bagi para lulusannya dan bagi dunia industri nasional maupun global.

Baca juga : Bagian-bagian di dalam Bandar Udara yang Wajib Kamu Tahu !

Pelantikan Ketua Baru, STTKD Targetkan Jadi Pusat Keunggulan di Bidang Kedirgantaraan

Pelantikan Ketua STTKD Periode 2025-2029

Pelantikan ketua STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan) untuk periode 2025-2029 dalam sebuah upacara yang berlangsung khidmat pada Jumat, 21 Maret 2025. Acara pelantikan digelar di Ruang Kuliah Umum STTKD dan dihadiri oleh seluruh dosen dan karyawan STTKD, serta tamu undangan kehormatan, termasuk Kepala LLDIKTI Wilayah 5, Prof. Setyabudi Indartono. Pelantikan ini menandai berakhirnya masa kepemimpinan Ibu Vidyana Mandrawati, S.E., M.M., dan dimulainya kepemimpinan Dr. Erwhin Irmawan, S.Si., M.Cs.. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Citra Dirgantara, Ibu Indryana Mandraeny, S.Sos., M.M., yang secara resmi melantik dan menyerahkan mandat kepada ketua baru.

Dr. Erwhin Irmawan dalam pidato perdananya menegaskan komitmennya untuk membawa STTKD menjadi pusat keunggulan di bidang kedirgantaraan di tingkat nasional dan internasional.

Beberapa target utama yang akan menjadi prioritas selama masa kepemimpinannya. Beliau menegaskan bahwa STTKD akan terus berkembang sebagai institusi pendidikan unggulan, terutama sebagai kampus penerbangan yang menghasilkan lulusan berkualitas. Beberapa fokus utama yang menjadi perhatiannya meliputi:

  1. Peningkatan Kualitas Akademik
    STTKD akan terus memperkuat kurikulum berbasis industri, meningkatkan kualitas dosen dan tenaga pengajar, serta memperluas program kerja sama dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
  2. Penguatan Riset dan Inovasi
    Pengembangan riset yang berorientasi pada teknologi penerbangan akan menjadi prioritas utama. STTKD akan membangun pusat penelitian yang berkolaborasi dengan industri penerbangan serta lembaga penelitian nasional.
  3. Peningkatan Infrastruktur dan Sarana Prasarana
    Untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif, STTKD akan berinvestasi dalam pembangunan laboratorium penerbangan yang lebih modern serta meningkatkan fasilitas bagi mahasiswa dan tenaga pengajar.
  4. Kerja Sama dengan Industri Kedirgantaraan
    STTKD akan memperkuat sinergi dengan berbagai perusahaan di sektor penerbangan, baik dalam bentuk magang, pelatihan, maupun penyaluran kerja bagi lulusan.
  5. Internasionalisasi STTKD
    Meningkatkan reputasi global STTKD dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar, joint research, serta kerja sama akademik dengan universitas luar negeri.

Ada beberapa target utama yang akan menjadi fokus kepemimpinannya ke depan. “Kami ingin mendongkrak jumlah taruna baru, memperkuat tata kelola, mengembangkan sumber daya dan institusi, serta meningkatkan Tridharma Perguruan Tinggi. Selain itu, peningkatan rekognisi nasional maupun internasional juga menjadi prioritas agar STTKD dapat menjadi center of excellence di bidang kedirgantaraan. Tantangan utama yang dihadapi STTKD saat ini adalah dinamika industri penerbangan. Beberapa sektor seperti industri logistik sedang naik, tetapi sektor penerbangan penumpang masih mengalami perlambatan. Hal ini tentu berdampak pada kebutuhan lulusan dan animo masyarakat terhadap dunia penerbangan. Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi juga turut memengaruhi industri ini. Namun, tetap optimistis bahwa masih banyak peluang, terutama di industri perawatan pesawat. Untuk bidang seperti perawatan pesawat dan teknisi penerbangan, kehadiran manusia tetap diperlukan. Meskipun beberapa proses seperti automatic check-in sudah diterapkan, banyak bandara di Indonesia yang masih menggunakan sistem manual,” jelasnya. STTKD saat ini memiliki delapan program studi, terdiri dari tiga program S1, satu program D4, tiga program D3, dan dua program D1. Jurusan teknik dan jurusan manajemen menjadi pilihan favorit bagi calon taruna  yang ingin berkarier di dunia penerbangan.

“Animo taruna terhadap program studi bervariasi setiap tahunnya, tergantung pada kebutuhan industry. Sementara, terkait pengembangan tenaga pendidik, STTKD menargetkan peningkatan jumlah dosen bergelar doktor di tahun-tahun mendatang. “Saat ini, kami memiliki sekitar 70 dosen. Kami berharap pada 2026-2027, setidaknya 30 persen dari mereka telah bergelar doktor,” katanya.

Harapan dan Dukungan dari Berbagai Pihak

Pelantikan ketua baru STTKD juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh sivitas akademika untuk bersama-sama berkontribusi dalam kemajuan institusi. Dalam kesempatan ini, Prof. Setyabudi Indartono, selaku Kepala LLDIKTI Wilayah 5, memberikan pesan dan harapannya bagi kepemimpinan yang baru. Beliau menekankan bahwa tantangan dunia pendidikan tinggi semakin kompleks, khususnya dalam bidang teknologi dan penerbangan. Oleh karena itu, kepemimpinan yang visioner dan inovatif sangat dibutuhkan agar STTKD dapat terus berkembang dan mencetak sumber daya manusia yang unggul.

Di akhir acara, seluruh hadirin memberikan doa dan dukungan bagi Dr. Erwhin Irmawan dalam menjalankan amanah sebagai Ketua STTKD periode 2025-2029. Harapan besar disematkan agar di bawah kepemimpinannya, STTKD dapat mencapai visi besar sebagai pusat keunggulan di bidang kedirgantaraan, membawa inovasi, serta memberikan kontribusi nyata bagi dunia penerbangan Indonesia. Acara pelantikan pun ditutup dengan sesi ramah Tamah dan ucapan seluruh dosen dan karyawan, menandai awal dari babak baru dalam perjalanan STTKD menuju masa depan yang lebih gemilang.