Dosen STTKD Selalu Aktif Dalam Program Pengabdian Masyarakat

Dosen STTKD Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat, Melalui Skema Program Kemitraan Masyarakat yang didanai DRPM Kemenristekdikti

Usaha kecil bidang rekayasa elektronika yang berkembang di Kabupaten Sleman saat ini yaitu Blogotech usaha pembuatan desain dan perakitan Trainer Pelatihan Robotika, serta AiraPCB usaha pembuatan printed circuit board (PCB) sebagai penyuplai PCB untuk Blogotech, keduanya sebagai mitra pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Hodi, SIP. MM., dan Erwhin Irmawan, S.Si. M.Cs.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu membantu mengatasi kendala yang dialami oleh mitra yang meliputi manajemen keuangan, manajemen produksi, pemasaran, alat produksi dan bahan produksi. Pelatihan manajemen keuangan yang diberikan meliputi perencanaan keuangan, pencatatan arus kas, dan metode investasi pengembangan usaha. Pelatihan manajemen produksi yang diberikan meliputi perencanaan peoduksi, alur produksi, penjaminan kualitas dan perawatan alat produksi. Pelatihan pemasaran dilakukan dengan memperkenalkan media dan cara pemasaran masa kini melalui media social dan website. Permasalahan produksi dapat dipecahkan dengan pengadaan mesin laser cutting dan bahan baku untuk pembuatan sample inovasi trainer robotika untuk Blogotech, serta pengadaan peralatan pendukung pembuatan PCB untuk AiraPCB.

Praktek Kerja Lapangan Taruna Taruni STTKD

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Natra Solo

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Gapura Angkasa Cabang Makassar

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Citilink Cabang Surabaya

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Gapura Angkasa Cabang Surabaya

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Citilink Cabang Semarang UPBU Tinggul Wulung, Cilacap

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di UPBU Tebelian, Sintang Kalimantan Barat

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di UPBU Sultan Babullah, Ternate

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Sriwijaya Air Cabang Yogyakarta

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Citilink Cabang Semarang

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di UPT Bandar Udara Abd Saleh, Malang

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Nam Air Cabang Sintang

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di PT Garuda Indonesia Cabang Yogyakarta

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/ i STTKD di UPBU Ranai Kelas III Natuna

 

Pelaksanaan PKL/ Magang Taruna/i STTKD di PT Avia Dirgantara Bandar Udara Iskandar Muda, Pangkalan Bun

 

Pelaksanaan PKL / Magang Taruna/i STTKD di PT Angakasa Pura I Bandar Udara Internasional Lombok, Praya

 

Inisiasi Kerjasama Pengembangan MRO Dengan GMF dan BAT

Pak Allam & Pak Herry mewakili STTKD (AMTO) menghadiri undangan dari Plt Dirut GMF dan Presdir BAT (Batam Aero Technic), dalam rangka Gathering diskusi/inisiasi kerjasama untuk  mengembangkan MRO di Indonesia..
Semoga serapan lulusan STTKD lebih banyak dengan adanya sinergi ini. STTKD lebih diakui kualitasnya sehingga nilai jual STTKD meningkat.

Kunjungan ke Moscow State University dan Festival Indonesia Moscow 2019

Jumat, 2 Agustus 2019 rombongan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) mengunjungi gedung Sekolah Tinggi Audit Negara, Moscow State University (MSU) ditemui oleh Wakil Rektor Prof. Sergey M. Shakhray, seorang pendiri Shenzen MSU-BIT University, juga selaku Dekan Sekolah Tinggi Audit Negara Lomonosov MSU dan Ketua Lembaga Kerja Sama dengan Indonesia (LKPI), tokoh politik, ahli hukum, mantan wakil Perdana Menteri awal tahun 90-an, konseptor Konstitusi Federasi Rusia, mantan Kepala Aparatur Account Chamber Rusia dan Ketua Federasi Bulutangkis Rusia.

Pertemuan disambut hangat Wakil Rektor, dengan paparan-paparan rencana pengembangan riset dan pendidikan serta peluang-peluang kerjasama antara universitas-universitas swasta di Indonesia dengan MSU. Selain itu atas nama APTISI, dilaksanakan pula penandatanganan MoU dengan MSU.

Pada siang hari rombongan APTISI bergabung bersama rombongan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X, menyantap makan siang dan melepas lelah pasca pada event FIM 2019 yang Sultan hadiri pula di Rusia. Hasil kunjungan dan MoU APTISI dengan tiga kampus di Rusia juga telah disampaikan kepada Sultan secara garis besar dan APTISI memohon dukungan kepada Sultan.

Pada sore harinya rombongan APTISI berkunjung ke FIM 2019 utk menyaksikan display-display produk lokal dan menindaklanjuti kerjasama Indonesia dan Malaysia.

MoU Dengan TSU dan RUDN University Russia

Kamis, 1 Agustus 2019 rombongan APTISI Yogyakarta mengunjungi KBRI Moskow bertemu dengan dengan Wakil Rektor Tomsk State University TSU Prof. Dr. Artem Yu. Rykun untuk melakukan penandatanganan MoU, kerjasama antar universitas.

TSU dibuka pada 1888. Kelas pertama untuk 72 siswa pertama dimulai pada 1 September 1888 di Fakultas Kedokteran. Kelas diberikan oleh delapan profesor, dibantu oleh tujuh asisten dan teknisi laboratorium. Profesor Nikolai Gezekhus diangkat sebagai rektor pertama Universitas.S Saatini, ada 23 Fakultas dan Institut dengan 151 Departemen dan sekitar 23.000 siswa (di antaranya adalah sekitar 2.000 siswa internasional).

Kebanggaan Universitas adalah Perpustakaan Ilmiah (4 juta kopi, museum buku langka) dan Kebun Raya Siberia. Pada tahun 2018, asteroid 343322 Tomskuniver dinamai untuk menghormati Universitas Negeri Tomsk.

Pada hari yang sama APTISI Yogyakarta berkunjung ke RUDN University, disambut oleh tim pendamping dan mengunjungi beberapa fakultas serta melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium. Kemudian melakukan pertemuan dengan Rektor Prof. Dr. Vladimir Filippov dan Jajaran untuk mendengarkan paparan profil dari tiap-tiap fakultas RUDN University, dan penandatanganan MoU kerjasama antar Beberapa Universitas Swasta di Indonesia dengan RUDN University.

Executive Secretary STTKD M. Wasfan Wahyu Widodo bersama Rektor RUDN University Vladimir Filippov

RUDN merupakan sebuah universitas multibangsa. Saat ini di RUDN belajar lebih dari 31.000 mahasiswa, sekitar 8.500 di antaranya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 155 negara, termasuk Indonesia. Para mahasiswa Indonesia tidak hanya menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga menjalin persahabatan dan mempromosikan Indonesia. (HA)

Kunjungan Kerja ke Kazan dan Moscow Russia

Perwakilan STTKD, M. Wasfan Wahyu Widodo, M.Si. (Executive Secretary) dan Haris Ardianto, M.Eng. (Kepala Program Studi S1 Teknik Dirgantara) ikut serta dalam rombongan APTISI Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Wilayah V Yogyakarta untuk mendampingi Gubernur D.I. Yogyakarta melakukan kunjungan kerja ke Kazan dan Moscow, Russia pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2019 mendatang.

Read more

Kuliah Kerja Nyata Perdana STTKD Yogyakarta

Senin, 22 Juli 2019 Pukul 10.00 WIB Taruna Taruni STTKD Yogyakarta membirukan ruang pertemuan Desa Patutrejo. Sebanyak 60 orang Taruna Taruni akan membuktikan baktinya dengan terjun langsung ke masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kali ini difokuskan pada program-program Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM).


Rombongan diterima langsung oleh Bapak Jaelan selaku Kepala Desa Patutrejo. Hadir pula dalam agenda ini Bapak Ahmat Jaenudin, S.IP, M.M. selaku Camat Grabag serta Kepala Dinpermades Kabupaten Purworejo. Dari rombongan Taruna Taruni STTKD ini 3 orang di antaranya adalah putra daerah Kabupaten Purworejo.


Selama 30 hari Taruna Taruni STTKD akan tinggal di kediaman Ketua Dusun dan membaur dengan masyarakat sekitar. Peserta KKN akan dibagi dalam 7 kelompok untuk ditempatkan di 4 dusun di Desa Patutrejo. Kegiatan ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 23 Agustus 2019.


Melalui program ini diharapkan lulusan STTKD tidak hanya unggul dalam prestasi akademik maupun profesionalitas dalam dunia kerja tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas, menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang selalu ditanamkan di STTKD.

Kuliah Umum STTKD Bersama Hanseo University

Jumat, 20 Juli 2019 Program Studi Aeronautika STTKD Yogyakarta mengadakan Kuliah Umum dengan Tema Aeronautics Industry and Structure Maintenance. Bertempat di Ruang Kuliah Umum Lantai 3 Kampus Disiplin STTKD Yogyakarta kegiatan ini diikuti oleh Taruna Taruni dan Bapak/Ibu Dosen STTKD.

Panitia menghadirkan pembicara Bapak Prio Adhi Setiawan, B.Eng.,M.Sc. yang merupakan seorang Insinyur Aeronautika industri pesawat terbang di Hamburg, Jerman. Berkesempatan hadir juga dalam Kuliah Umum ini Prof. Jang Won-Kweon dari Hanseo University. Seperti kita ketahui bahwa STTKD Yogyakarta dan Hanseo University tengah gencar dalam melakukan berbagai jenis kerjasama dan kunjungan untuk saling memberikan dukungan demi peningkatan kualitas pendidikan di kedua perguruan tinggi.

Mahasiswa Hanseo University di Hanggar STTKD Yogyakarta

Kehadiran rombongan dosen Hanseo University juga disertai oleh 12 orang mahasiswa mereka yang berasal dari beberapa disiplin ilmu. Pada kesempatan sebelumnya rombongan STTKD diterima dengan hangat di Kampus Hanseo University yang berlokasi di Seosan, Taean dan Namsan, Korea Selatan. Di masa mendatang tentunya akan banyak bentuk kolaborasi yang dilaksanakan antara STTKD dengan Hanseo University. Ini akan mendukung langkah STTKD Yogyakarta menjadi kampus kedirgantaraan bertaraf internasional.

Diaspora Jerman Ajak Taruna STTKD Go International

Jumat, 19 Juli 2019 STTKD menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “4th Industrial Revolution in Aeronautics Industry and Structure Maintenance”. Kerjasama Program Studi Teknik Dirgantara, Aeronautika dan Training Center AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) menghadirkan Insinyur Aeronautika Industri Pesawat Terbang Hamburg, Jerman, Bapak Prio Adhi Setiawan, S.T., M.Sc.

Kesempatan langka dengan hadirnya Diaspora yang telah 15 tahun tinggal di Jerman ini dimanfaat oleh jajaran pimpinan Ketua PLH Ibu Vidyana Mandrawaty, Sekretaris Eksekutif Bapak M. Wasfan Wahyu Widodo, para Wakil Ketua dan Ketua Program Studi  STTKD untuk berdiskusi di awal sesi sebelum kegiatan kuliah umum dilaksanakan. Beberapa peluang dan bidang untuk mendukung kemajuan pendidikan dan teknologi penerbangan nasional, khususnya di STTKD menjadi pembahasan utama. Disamping hal-hal lain yang bisa membuka peluang kerjasama dengan Diaspora Expert Return dan universitas-universitas di Jerman kedepannya.

Pada kesempatan kuliah umum sesi pertama Bapak Prio menyampaikan mengenai “An Introduction to Fourth Industrial Revolution in Aeronautics Industry, The Opportunities and The Challenge in The Future”. Banyak pandangan menarik dari perkembangan era IT dan digitalisasi yang kedepan akan diadopsi di dunia penerbangan untuk efisiensi dan efektivitas pekerjaan.

Pada sesi kedua Bapak Prio membawakan materi “Introduction to Structure Maintenance and Structure Fatigue Repair”. Para peserta diajak mendalami ilmu failure dalam dunia penerbangan, yang sebagian besarnya disebabkan oleh beban fatigue.

Dalam kuliah umum ini Bapak Prio memberikan motivasi kepada Taruna Taruni STTKD untuk memiliki mimpi setinggi mungkin, tidak hanya berkarir di perusahaan nasional tetapi Priyo juga mengharapkan Taruna Taruni STTKD berani go international dan membangun karir di perusahaan-perusahaan ternama seperti Boeing, Airbus dan sebagainya. Senada dengan pendapat Dosen Aeronautika STTKD Bapak Joni Kasmara, S.T., M.Eng.  yang menyatakan bahwa ilmu maintenance tidak hanya mengenai operasional tetapi juga memerlukan improvement dan inovasi baru sehingga Taruna Taruni STTKD harus terus meningkatkan wawasan di dunia teknik penerbangan dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam dunia kerja.

Para peserta Taruna Taruni Teknik Dirgantara, Aeronautika dan AMTO juga Dosen dan Instruktur sangat menikmati paparan kuliah umum dari Sang Diaspora, karena materi yang disampaikan up to date dan futuristik.

 

Ketua Program Studi Teknik Dirgantara Bapak Haris Ardianto, S.T., M.Eng.

Dalam kesempatan ini Bapak Haris Ardianto, S.T.,  KetuaM.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Dirgantara sekaligus Ketua Panitia dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas bekal pengetahuan yang diberikan oleh Bapak Prio  dan berharap  apa yang telah didapat para civitas akademika STTKD ini bermanfaat dan membawa visi dan kemajuan untuk STTKD di masa-masa yang akan datang. (HA)

STTKD Hadiri Indonesia Higher Education(IHE) Chief Information Officer (CIO) Forum

STTKD menghadiri Acara Indonesia Higher Education CIO Forum yang diselenggaarakan di UII pada 17 Juli 2019 yang diwakili oleh CIO Bidang Teknologi Informasi STTKD. Penyelenggaraan IHE CIO Forum 2019 juga diisi paparan dari Prof Dr Didi Achjari SE MCom Akt CA (Ketua LLDikti Wilayah V DIY), Fathul Wahid ST MSc PhD (Rektor UII ), Mukhammad Andri Setiawan Ph.D (CIO UII), Nutanix, Ruckus, dan Lintasarta. Sementara pada sesi lightning talk diisi oleh Arif Kurniawan, S.T. (UNY), Adi Kusuma dari Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Achmad Basuki dari Indonesian Research and Education Network (IdREN).

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.com., Akt., C.A., mengatakan perkembangan teknologi yang masif harus mampu dimaksimalkan dengan baik oleh perguruan tinggi, sehingga mampu membantu percepatan di dalam perkembangan setiap perguruan tinggi. Karena tidak semua perguruan tinggi menyadari peran teknologi dan informasi. “Kebanyakan perguruan tinggi mungkin melihat teknologi hanya sebagai alat untuk membantu efisiensi tapi tidak sebagai penambah nilai,” ungkap Didi Achjari. Didi Achjari mengatakan CIO memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan perguruan tinggi melalui teknologi. Pasalnya tidak hanya sekadar menguasai teknologi saja, CIO juga perlu memiliki kemampuan memimpin, mengukur dan meningkatkan hasil, membuat strategi dan mengatur sumber-sumber daya yang ada. “Dengan tuntutan kemampuan yang banyak inilah perlunya forum seperti IHE CIO ini agar para pimpinan perguruan tinggi dapat saling berbagi ilmu bahkan sumber daya agar mampu menciptakan suatu sistem yang berbasis teknologi guna kemajuan perguruan tinggi secara merata,” katanya.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., mengatakan sudah saatnya untuk mengembangkan pola berpikir dalam menyelesaikan masalah. Selama ini pola berpikir masyarakat adalah deduktif thinking dimana sudut pandang berawal dari suatu masalah. “Masalah itu terkadang tersembunyi tidak muncul dipermukaan. Sehingga ketika kita tidak menemukan masalah justru itu masalah terbesar,”. Fathul Wahid mengajak peserta forum untuk berpikir secara induktif. Di tengah disruptif perkembangan teknologi saat ini dapat digali potensi yang ada sehingga potensi itu dapat dikembangkan ke arah mana. “Misalnya pada akhir 90-an tidak ada orang yang berdemonstrasi meminta hadirnya layanan sms namun pada akhirnya layanan sms itu ada. Lalu kenapa? Ini dikarenakan para penyedia layanan menyadari bahwa jalur komunikasi itu masih menganggur dan terus berkembang lagi hingga munculnya internet,” lanjut Fathul Wahid. Berharap melalui forum ini peserta termasuk pembicara dapat belanja ide. Sehingga ide yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam bentuk solusi terhadap permasalahan saat ini. “Harapannya peserta dapat belanja ide setelah itu dibawa pulang, direbus dan diimplementasikan pada berbagai permasalahan,” tambahnya.

Mukhammad Andri Setiawan, Ph.D., selaku Kepala Badan Sistem Informasi (BSI) UII. Dalam materinya, Andri Setiawan mengatakan pengelolaan teknologi informasi dewasa ini masih sering menjadi kendala para pimpinan di lingkungan pendidikan tinggi. Kendala tersebut terutama pada segi pengorganisasian layanan agar sejalan dengan misi dan tujuan strategis institusi pendidikan tinggi. “Seharusnya perguruan tinggi dapat memaksimalkan perkembangan teknologi untuk mencapai visi dan misinya. Sehingga perlunya implementasi yang sesuai agar visi dan misi perguruan tinggi tercapai,” ungkapnya.

Sejauh ini, hanya sebagian kecil universitas telah menjalankan praktik-praktik terbaik dalam mengelola teknologi informasi, dan menjadikannya sebagai instrumen strategis untuk bersaing dan meningkatkan kualitas. Sebagian besar yang lain masih menganggapnya sebagai instrumen pendukung operasional dengan manfaat yang marginal. Kapasitas personel teknologi informasi dan dukungan kebijakan institusi yang beragam adalah beberapa sebab yang terindentifikasi. “Perubahan mendasar dibutuhkan untuk memberikan pelayanan teknologi informasi yang lebih baik. Pergeseran layanan teknologi informasi sebagai “sekedar” unit pelaksana teknis, atau fokus hanya pada manajemen teknologi menjadi manajemen layanan menuntut perubahan yang drastis pula,” ujarnya.

Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami perubahan yang kian masif. Tren digitalisasi atau yang sering disebut revolusi industri 4.0 di berbagai sektor tak terkecuali di sektor pendidikan tinggi. Terkini, kebutuhan untuk memahami solusi teknologi informasi bagi pendidikan tinggi menjadi sebuah keharusan guna meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi itu sendiri.

source : uii