Lost and Found Bandara Prosedur dan Peran Petugasnya

Sebagai tempat yang dikunjungi oleh ribuan orang per harinya, ada risiko yang cukup besar dimana barang atau bagasi penumpang hilang karena alasan tertentu. Penyebabnya juga bervariasi, bisa dikarenakan pencurian, keteledoran penumpang, dan lain-lain. Oleh karena itu, bandara mempunyai suatu layanan khusus kita kenal sebagai lost and found bandara (hilang dan ditemukan).

Sebenarnya istilah ini tidak hanya ada di bandar udara saja, tetapi juga berlaku untuk fasilitas umum lain seperti stasiun, pelabuhan, dan sebagainya.

Uniknya lagi ada petugas khusus yang bertanggung jawab mengenai hal ini. Siapa tahu kalian berminat untuk menjadi petugas atau sekadar penasaran dengan prosedur lost and found di bandara, silahkan simak rangkuman informasi berikut ya.

Prosedur Lost and Found Bandara

Sebenarnya prosedur kehilangan dan menemukan barang di area bandara itu tidaklah sulit. Kami akan ambil contoh regulasi lost and found bandara yang diterapkan oleh PT Angkasa Pura.

pengertian lost and found bandara

Sebagai BUMN, sebagian besar pengelolaan bandara di-handle oleh Angkasa Pura. Berikut ini penjelasan sederhananya:

1. Barang Hilang dan Diamankan

Setiap barang atau bagasi yang hilang di area gedung bandara akan diamankan oleh petugas. Barang yang dimaksud tidak termasuk barang yang ditahan karena melanggar regulasi penerbangan.

2. Lama Waktu Pengamanan Barang

Petugas bertanggung jawab untuk mengamankan barang yang tertinggal atau dinyatakan hilang adapun untuk ketentuannya yaitu sebagai berikut:

  • Masa simpan barang tertinggal/hilang adalah 30 hari
  • Apabila barang tersebut berupa makanan dan barang berbahaya (kategori dangerous goods) maka masa simpan lebih pendek menjadi 1 x 24 jam
  • Jika yang bersangkutan ingin mengambil barang tapi sudah melebihi waktu simpan maka dikenakan biaya penitipan barang (nominalnya menyesuaikan regulasi bandara)
  • Barang yang telah disimpan lebih dari waktu yang ditentukan namun tidak kunjung diambil oleh pemilik, maka akan disumbangkan atau dimusnahkan

3. Melaporkan Kehilangan Barang

Apabila Anda berada di posisi penumpang dan mengalami kehilangan barang, maka disarankan untuk melaporkannya kepada petugas lost and found di tempat yang sudah disediakan.

Alternatif lainnya, yang bersangkutan bisa menghubungi CS admin Contact Center Airport 138, atau metode lainnya yaitu menghubungi petugas customer service bandara tempat dimana Anda kehilangan barang.

Seperti Apa Peran Petugas Lost and Found Bandara?

Petugas lost and found bertanggung jawab untuk mengecek adanya kehilangan barang di area bandara. Mereka juga mempunyai tugas untuk menerima laporan kehilangan, mengumumkannya, dan berusaha menemukan solusi agar barang tersebut bisa ditemukan.

Detail kecil yang hampir terlupakan, ada baiknya apabila petugas juga bisa menenangkan pemilik barang agar tidak panik.

Untuk memperjelas, petugas lost and found tidak sama dengan staff airline atau ground handling. Meskipun secara teknis mereka sama-sama bekerja di area bandara, namun lingkup profesinya tetaplah berbeda.

Petugas lost and found juga bekerja sesuai dengan SOP, mereka melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan agar barang milik penumpang bisa ditemukan dengan aman.

Meskipun kedengarannya profesi ini cukup santai, namun faktanya tidak demikian. Coba kalian bayangkan, dalam sehari ada berapa banyak kemungkinan hilangnya barang.

Terlebih lagi jika barang tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi, pemiliknya pasti dengan tidak sabar ingin agar barang tersebut segera ditemukan.

Kualifikasi untuk Menjadi Petugas Lost and Found Bandara

Sebagai salah satu profesi di area bandara, untuk menjadi petugas lost and found agaknya tidak dibutuhkan keahlian yang kompleks seperti profesi lain. Namun, bukan berarti kalian bisa menganggap remeh proses rekrutmennya.

Jika dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, bisa kita simpulkan kualifikasi yang tepat untuk profesi ini yaitu:

  • Lulusan SMA/Diploma (jurusan relevan lebih diutamakan seperti ground handling, pengelolaan bandara, dan sebagainya)
  • Usia: Di atas 18 tahun
  • Keahlian untuk administratif dan pengelolaan data
  • Mampu bertindak dengan cepat dan sigap sesuai dengan SOP
  • Bertanggung jawab dan mempunyai komitmen yang baik
  • Jujur dan mempunyai kepribadian yang baik

Profesi ini juga tidak secara spesifik mensyaratkan gender tertentu, bisa laki-laki maupun perempuan. Kriteria rekrutmen dari pihak bandara bisa saja berbeda, penjelasan di atas adalah gambaran umum saja.

Lanjutkan Studi di Kampus Penerbangan Bersiap Kerja di Bandara!

Minat dengan profesi yang ada di bandara seperti petugas lost and found, ground handling staff, airline staff, dan sebagainya? Yuk, persiapkan pengetahuan dan keterampilanmu dengan menempuh studi lanjutan.

STTKD sekolah penerbangan masih membuka peluang pendaftaran taruna baru, ada jurusan D1 Ground Handling, D1 Pramugari, D3 Manajemen Transportasi,dan D4 Manajemen Transportasi Udara.

Biaya pendidikan bisa dicicil selama masa kuliah aktif, untuk informasi lebih lengkap silahkan hubungi admin pendaftaran atau lakukan registrasi secara mandiri melalui ptb.sttkd.ac.id!

Definisi Teknik Bangunan dan Landasan Serta Prospeknya

Pada sebuah bandar udara ada dua bagian yang kita sebut sebagai FSD (Fasilitas Sisi Darat) dan FSU (Fasilitas Sisi Udara). Seringkali saat membicarakan soal topik penerbangan banyak yang terlalu fokus membahas soal pesawat dan profesi terkenal seperti kepramugarian. Namun, pernahkah kalian mendengar soal teknik bangunan dan landasan? Atau minimal punya sedikit gambaran seputar jurusan yang satu ini?

Tidak masalah itu terbilang cukup wajar, kami akan berusaha membantu menjelaskan sebenarnya apa itu teknik bangunan dan landasan serta bagaimana penjelasan umum mengenai jurusan ini.

Apa Itu Teknik Bangunan dan Landasan?

Teknik bangunan dan landasan adalah program studi yang di dalamnya mempelajari tentang perawatan, peraturan, dan pengoperasian fasilitas sisi darat dan juga udara yang terdapat di area bandara.

Selain itu, cakupannya juga termasuk pada kegiatan konstruksi dan perbaikan bangunan bandara. Secara sederhana teknik bangunan dan landasan menyerupai teknik sipil, hanya saja fokus utamanya mengarah ke infrastruktur di area bandar udara.

Lebih kurang area kerja seorang ahli teknik bangunan dan landasan antara lain sebagai berikut:

  • Runway
  • Taxi way
  • Apron/Hanggar
  • ATC Tower

Area di atas adalah fasilitas terbatas yang hanya bisa diakses oleh beberapa orang saja. Seorang teknik bangunan dan landasan perlu memastikan setiap fasilitas di atas telah dibangun sesuai dengan standar.

Apakah jurusan seperti ini terhitung sulit? Secara spesifik prodi ini memang bukanlah sesuatu yang disukai semua orang dalam arti lain agak sulit. Meskipun, dari segi prospek sebenarnya cukup besar.

Profesi seperti ini membutuhkan keahlian khusus, tidak mengherankan persaingan di sektor ini juga cukup ketat.

Keahlian yang Perlu Dikuasai Teknik Bangunan dan Landasan

Untuk bisa melakukan tugasnya dengan baik, seorang ahli di bidang teknik bangunan dan landasan perlu menguasai sejumlah keahlian.

teknik bangunan dan landasan runway

Berikut ini beberapa skill dan keterampilan yang diperlukan dalam prodi yang satu ini:

1. Kemampuan Desain dan Analisis Sistem

Kalian perlu menguasai skill desain terutama desain teknik dengan perhitungan yang presisi. Penggunaan software seperti autoCAD dan sejenisnya mungkin bisa menjadi modal awal.

Kemampuan memahami fisika teknik juga bisa menjadi nilai plus, mengingat ilmu tersebut berkaitan dengan desain teknik.

Selain itu, keahlian analisis dan pengamatan terhadap suatu objek atau situasi juga diperlukan. Teknik bangunan dan landasan harus dilakukan dengan rancangan yang terstruktur tidak bisa mengandalkan asumsi belaka.

Karena itulah, sebagian besar mahasiswa atau pelajar di prodi ini mempunyai pola pikir rasional dan logis.

2. Memahami Standar Fasilitas Bandara

Landasan pacu (runway) haruslah dibangun sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh organisasi penerbangan internasional. Begitu pula dengan struktural hanggar dan apron.

Oleh karena itu, ahli teknik bangunan dan landasan diharuskan untuk memahami standar fasilitas bandara yang sudah menjadi pekerjaannya.

Pengetahuan dan pemahaman seperti ini tercantum dalam CASR 139. Standar tersebut menjadi acuan dalam membuat standar operasi dan teknis aerodrome (bandara).

3.Kemampuan Matematika Teknik dan Fisika Terapan

Maaf, prodi teknik bangunan dan landasan sepertinya kurang cocok untuk kalian yang tidak suka dengan matematika dan fisika.

Karena, menurut pencapaian kompetensi mereka yang memilih jurusan ini diharuskan mempunyai kemampuan matematika dan fisika terapan.

Tentunya tidak hanya menguasai persoalan dasar saja, tetapi juga tingkat lanjutan.

Kemampuan untuk memahami kalkulasi dan hitung-hitungan kompleks, sangat dibutuhkan dalam proses perancangan fasilitas aerodrome seperti runway, apron, dan sebagainya.

4. Kemampuan Manajemen Risiko

Terakhir, keahlian lainnya yang perlu dimiliki oleh seorang ahli teknik bangunan dan landasan adalah menguasai manajemen risiko. Melakukan tindakan preventif, memastikan persiapan sudah sesuai dengan kriteria, dan lain sebagainya. Bagaimana menurut kalian, apakah bidang ini cukup kompleks untuk dikuasai?

Profesi dan Prospek Kerja Teknik Bangunan dan Landasan

Sekarang mari kita lihat mengenai prospek kerja di masa mendatang, kira-kira jurusan ini bisa mendaftar di profesi apa saja.

  1. Pertama, ada teknisi bandar udara yang bertanggung jawab untuk meningkatkan dan memelihara kinerja mutu konstruksi bangunan area bandara seperti landasan pacu, tempat parkir pesawat, dan sebagainya
  2. Supervisor bangunan dan sisi udara, bertugas untuk memantau dan melakukan evaluasi serta pekerjaan serta pemeliharaan bangunan serta fasilitas bandara
  3. Konsultan bangunan dan fasilitas udara, bertugas merencanakan serta merancang bangunan dan fasilitas infrastruktur bandar udara.

Oke, itu dia sejumlah penjelasan mengenai teknik bangunan dan landasan. Perlu kalian ketahui tidak hanya persoalan teknik bangunannya saja, melainkan pengelolaan area darat di bandara juga ada profesi khususnya.

Misalnya ground handling, mereka bertugas untuk mempersiapkan segala keperluan pesawat selama berada di darat. Cakupan area kerjanya ada di sekitar runway, hanggar/apron.

Tertarik untuk menjadi bagian dari staff ground handling? Daftarkan diri kamu di STTKD, persiapkan masa depan mulai dari sekarang.

Pengertian Lisensi Mekanik Pesawat A1, A2, C1, C2 dan Fungsinya

Sebagai profesi khusus, mekanik pesawat dituntut untuk mempunyai kompetensi dan skill tertentu agar bisa mengerjakan project service maupun maintenance pesawat.

Bukan tanpa alasan, profesionalisme mereka harus dipastikan agar tidak terjadi kendala atau problem fatal yang bisa membuat kondisi pesawat tidak optimal, sehingga membahayakan operasional penerbangan.

Namun tentunya pernyataan semacam ini bukanlah asumsi belaka, melainkan memang sudah ada regulasinya. Kalian bisa cek informasi CASR 65 di dalamnya membahas tentang aturan lisensi seorang mekanik/teknisi pesawat udara secara gamblang.

Oh iya, CASR (Civil Aviation Safety Regulation) ini berlaku secara internasional dengan sedikit penyesuaian dari tiap-tiap negara.

Di Indonesia sendiri aturan yang secara spesifik membahas CASR 65 dan lisensi mekanik pesawat tercantum di dalam Permenhub No.75 Tahun 2017.

Silahkan bagi kalian yang berminat mempelajari soal regulasi ini secara penuh bisa membaca kedua regulasi di atas. Pada kesempatan kali ini kami ingin lebih fokus membahas ke jenis-jenis lisensinya.

Mengingat bagi kalian yang ingin menjadi teknisi atau mekanik pesawat pasti bertanya-tanya, “A1 itu lisensi apa? Mekanik piston engine pesawat butuh lisensi apa?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita sama-sama simak penjelasannya di bawah.

Macam-Macam Lisensi Mekanik/Engineering Pesawat

Lisensi mekanik pesawat secara umum dibagi menjadi dua kategori A dan C.

  • A1 Airframe Airplane/Fixed Wing
  • A2 Airframe Helicopter/Rotary Wing
  • A3 : General License untuk Piston Engine
  • A4 : General License untuk Turbine Engine

Kemudian ada penggolongan type rating

  • C1 : General License untuk Radio and Electronics
  • C2 : General License untuk Instrument
  • C4 : General License untuk Electrical

Mengapa nama lisensi pesawat diikuti dengan bagian komponen suatu pesawat terbang? Hal ini bertujuan untuk mempermudah menilai kompetensi dan keahlian dari mekaniknya.

Sebagai contoh, apabila kalian telah mengikuti pelatihan di training center resmi maka bisa memperoleh A1 Airframe airplane/fixed wing. Ini menunjukkan bahwa kamu telah menguasai dasar-dasar dan urusan teknis yang berkaitan dengan bagian tersebut.

Baca juga: Sekolah Airframe Powerplant untuk Peroleh Lisensi A1 dan A4

1.  A1 Airframe Airplane/Fixed Wing

A1 Airframe Airplane/Fixed wing adalah lisensi yang diberikan kepada mekanik yang telah menguasai rangka dan struktur mekanikal pesawat termasuk sayap dan fuselage.

Istilah fixed wing mengacu pada penyebutan pesawat bersayap tetap, bisa berupa pesawat komersial atau pribadi. Contoh fixed wing misalnya Boeing 747.

Meskipun demikian tugas dan tanggung jawab mekanik di lapangan tetap disesuaikan dengan kebutuhan prosedural maintenance/pemeliharaan pesawat udara.

2. A2 Airframe Airplane/Rotary Wing

Kemudian, ada lisensi rotary wing yang mengacu pada kemampuan untuk melakukan pengecekan dan maintenance pada pesawat bersayap putar.

Ya, istilah rotary wing merujuk pada helikopter. Dari sini kita bisa tahu ternyata keahlian mekanik antara pesawat biasa dan helikopter saja sudah berbeda. Karena secara umum meskipun keduanya sama-sama transportasi udara, tetap saja mekanisme dan sistemnya berbeda.

Untuk memastikan tindakan maintenance dan pengecekan dilakukan sesuai dengan prosedur, maka mekanik yang bersangkutan haruslah mempunyai lisensi yang dipersyaratkan oleh CASR 65.

Secara sederhana lisensi A1 tidak bisa digunakan untuk mengerjakan profesi rotary wing, begitu pula dengan lisensi A2 tidak bisa digunakan untuk bukti kualifikasi profesi maintenance airplane fixed wing.

3. A3 Piston Engine

Lanjut, lisensi mekanik pesawat yang berikutnya adalah A3 piston engine secara spesifik hanya bisa dimiliki oleh tenaga ahli yang memahami komponen, fungsi, dan bisa menganalisis kerusakan sekaligus melakukan perbaikan terhadap komponen mesin piston pesawat terbang.

Beberapa jenis pesawat yang menggunakan piston engine di antaranya adalah Cessna, Sundowner,dan Beechcraft. Tentunya menyesuaikan dengan tipe masing-masing pesawat.

4. A4 Turbine Engine

Kemudian, ada juga lisensi A4 Turbine Engine izin lainnya yang dipersyaratkan untuk mekanik profesional yang memegang tanggung jawab untuk melakukan pengecekan dan maintenance pada bagian turbine engine pesawat udara.

Bagian ini sama-sama kompleks, sehingga hanya mekanik yang sudah memenuhi kualifikasi saja yang bisa diberikan tanggung jawab untuk melakukan maintenance.

5. C1 Radio dan Electronics

Ini merupakan lisensi khusus yang diberikan kepada teknisi pesawat yang telah menguasai dasar-dasar teknis konfigurasi radio dan sistem elektronik pesawat terbang beserta fitur-fitur yang berkaitan.

Tidak diragukan lagi pesawat adalah alat transportasi udara yang bisa dibilang canggih, tentu peran fitur elektronik sangatlah penting untuk operasional pesawat dan keselamatan bersama.

6. C2 Instrument Airplane

Kemudian, C2 Instrument Airplane adalah lisensi lainnya yang diberikan kepada teknisi yang bertanggung jawab memastikan setiap instrumen yang ada di dalam pesawat berfungsi dengan normal.

Apa saja instrumen pesawat? Istilah instrumen sendiri mengacu pada flight instruments yang letaknya ada di bagian cockpit. Beberapa instrumen pesawat antara lain: Air speed indicator, altimeter, vertical speed indicator, turn bank indicator, artificial horizon, dan sebagainya

7. C3 Electrical Airplane

Terakhir, ada lisensi teknisi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan pesawat terbang. Daya elektrikal memegang peranan penting dalam pengoperasian pesawat terbang.

Jadi, cukup masuk akal jika diperlukan tenaga profesional khusus untuk fokus memikirkan semuanya sudah sesuai dengan standar dan bisa dikatakan aman untuk terbang.

Oke, itu dia beberapa jenis lisensi mekanik dan teknisi pesawat terbang. Apakah kalian ingin menjadi salah satu tenaga ahli di bidang maintenance dan perawatan pesawat udara? Persiapkan diri dengan menimba ilmu di sekolah tinggi khusus penerbangan.

STTKD masih membuka jalur pendaftaran lho, lakukan pendaftaran dengan menghubungi admin atau daftar online secara mandiri melalui ptb.sttkd.ac.id!

Kenali Lebih Jauh Teknik Industri Jurusan Sejuta Umat Ramai Peminat

Menyinggung soal jurusan sejuta umat, agaknya cukup wajar jika kita menyebutkan teknik industri sebagai salah satu pilihannya.

Bukan tanpa alasan teknik industri ini kalau kita amati memang cakupannya luas, normalnya industri yang dimaksud merujuk pada industri pabrik.

Tidak diketahui secara pasti kenapa bisa teknik industri banyak diminati oleh para mahasiswa, namun salah satu alasan yang cukup masuk akal adalah soal gaji. Ya, gaji kerja di pabrik-pabrik industri bisa dikatakan ideal banyak dicari sebagai alternatif kalau enggak bisa jadi PNS.

Dengan pendapatan sekitar 5 juta/bulan, kerja di kota besar sebagai karyawan pabrik agaknya sudah bisa dibilang aman. Sisanya tinggal pengelolaan finansial dan rencana jangka panjang.

Tapi, tunggu sebentar memangnya apa itu teknik industri? Tidak adil kalau kita membahas soal gaji dan prospek tanpa mengetahui definisi dari jurusan yang satu ini.

Mengenal Apa Itu Teknik Industri

Teknik industri adalah jurusan perkuliahan yang menggabungkan antara ilmu teknik dan manajemen. Di dalamnya kalian akan belajar bagaimana sistem operasional di sebuah perindustrian dan beberapa aspek penting lainnya.

Teknik industri ditujukkan untuk jurusan IPA/MIPA, sama seperti jurusan teknik lainnya konsentrasi pembelajaran dasar berfokus pada hitung-hitungan, logika, manajemen, dan sebagainya.

Bukan tipe jurusan yang have fun, tapi dari segi prospek memang lebih jelas dan terarah. Kabar baiknya di Indonesia ada banyak kampus dan sekolah tinggi yang menyediakan program studi ini. Kalian bisa mendaftarkan diri melalui jalur SNBT atau seleksi mandiri di masing-masing kampusnya.

Namun, bersiap-siaplah untuk bersaing dengan banyak orang karena sesuai dengan namanya jurusan teknik industri ini real diminati sejuta umat.

Persiapkan diri mulai dari sekarang, perdalam pengetahuan mengenai ilmu-ilmu matematis, manajemen, dan sebagainya.

Jurusan teknik industri normalnya jenjang S1 (Sarjana), bukan tidak mungkin ada juga kampus yang membuka program studi ini untuk jenjang Diploma. Silahkan sesuaikan dengan keinginan dan pastikan keputusan Anda sudah kuat.

Jurusan Teknik Industri Belajar Apa?

Secara spesifik teknik industri mempunyai beberapa materi kuliah khusus yang berkaitan dengan operasional industri maupun manajemennya. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Manajemen kualitas
  • Analisis keputusan
  • Strategi dan rancangan Industri
  • Sistem manajemen K3
  • Analisis finansial
  • Produksi manufaktur
  • Pengembangan produk

Selain materi pendidikan di atas, beberapa matkul lainnya yang akan dipelajari jurusan teknik industri juga termasuk mengenai chain supply management, manajemen SDM, dan masih banyak lagi. Ilmu yang dipelajari lengkap, tidak mengherankan jika banyak yang minat dengan jurusan ini.

Teknik Industri Kerja Apa?

Prospek kerjanya luas, teknik industri menjanjikan pekerjaan ideal dengan gaji fantastis. Di bawah ini merupakan beberapa prospek kerja untuk jurusan teknik industri:

  • Data analyst
  • Pengendali kualitas (quality check)
  • Supply chain dan operation control
  • Peneliti market
  • Manajemen dan perancangan distribusi
  • Konsultan manajemen industri
  • Pengusaha
  • Pengembang produk
  • Manajemen tenaga kerja

Tentunya masih banyak pekerjaan lainnya yang bisa menjadi sasaran untuk lulusan teknik industri. Kalau diperhatikan dari perkembangan perindustrian, profesi seperti di atas juga cukup potensial dan masih akan terus diminati untuk beberapa tahun mendatang.

Khususnya untuk pengoperasian mesin industri dan beberapa urusan manajemen, peminatnya terus bertambah setiap tahunnya.

Jurusan Teknik Perindustrian di STTKD, Ini Info Lengkapnya

Tahukah kamu di STTKD juga ada jurusan yang berkaitan dengan teknik industri? Ya, di kampus kedirgantaraan ini ada jurusan S1 Teknik Elektro dan S1 Rekayasa Mesin yang keduanya cukup relevan dengan konsentrasi teknik perindustrian di bidang dirgantara.

Tidak hanya itu, para taruna juga akan dibekali pengetahuan mengenai industri pabrik jadi kalau belum beruntung mendaftar di pabrik industri penerbangan bisa mencoba profesi lainnya yang masih berkaitan dengan profesi teknik.

Jurusan teknik industri terbuka untuk lulusan IPA/MIPA baik laki-laki maupun perempuan. Saat ini gelombang pendaftaran STTKD masih dibuka, daftarkan diri kalian untuk mempersiapkan masa depan menjadi lebih baik.

Kampus STTKD menyediakan fasilitas lengkap untuk jurusan teknik, berikut ini beberapa di antaranya:

  • Laboratorium produksi
  • Laboratorium robotik
  • Tools store
  • Laboratorium hidrolik
  • Engine store
  • Engine pesawat Boeing 737 dan Cessna

Untuk informasi lebih lengkap mengenai pendaftaran jurusan teknik industri, dan program studi lainnya silahkan hubungi admin pendaftaran sekolah penerbangan ya. Kami siap membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu.

Kunjungan ITL Trisakti ke STTKD Jajaki Kerjasama

Bantul (31/07) – Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kolaborasi akademik di bidang transportasi dan logistik, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti) melakukan serangkaian kunjungan, salah satunya di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta. Dalam kunjungan kali ini, ITL Trisakti melakukan penjajakan Kerjasama. Penjajakan tersebut mencakup studi lanjut bagi mahasiswa dan dosen, publikasi ilmiah dan lisensi keamanan penerbangan.

Studi Lanjut S2 Taruna/i D4 STTKD di ITL Trisakti

Hal ini merupakan rencana untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi Taruna/i D4 Manajemen Transportasi Udara STTKD.  Dengan adanya kerjasama ini nantinya dapat mengembangkan potensi akademik mereka. Kedua institusi sepakat untuk menjajaki studi lanjut bagi taruna/i yang telah menyelesaikan program D4 MTU di STTKD untuk melanjutkan studi S2 di program yang relevan di ITL Trisakti. Langkah ini akan membuka peluang bagi taruna/i STTKD untuk mendapatkan gelar S2 dan memperdalam pengetahuan serta keterampilan di bidang transportasi dan logistik.

Kunjungan ITL Trisakti ke STTKD Yogyakarta

Studi Lanjut S3 bagi Dosen STTKD di ITL Trisakti

Kolaborasi ini juga akan memberikan kesempatan bagi dosen-dosen dari STTKD untuk melanjutkan studi S3 di ITL Trisakti. Dengan mendapatkan gelar S3, para dosen akan meningkatkan kualifikasi akademik mereka dan dapat berkontribusi lebih efektif dalam penelitian dan pengembangan institusi. Hal ini tentunya tidak lepas dari pentingnya menempuh jenjang S3 bagi seorang Dosen. Studi lanjut di tingkat doktor memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bidang studi dosen. Pengetahuan yang lebih mendalam ini dapat diimplementasikan dalam pengajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bermakna bagi mahasiswa. Dosen S3 cenderung memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang perkembangan terbaru dalam bidangnya. Selain itu, kualitas penelitian yang dihasilkan pun akan lebih baik.

Kerjasama Publikasi

STTKD dan ITL Trisakti berencana untuk melakukan kerjasama dalam publikasi ilmiah. Hal ini akan mencakup pertukaran penelitian dan publikasi antara kedua institusi, dengan tujuan untuk memperluas wawasan akademik dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang transportasi dan logistik. Sebagaimana diketahui bersama, ITL Trisakti sudah memiliki banyak publikasi di jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional. Dengan adanya kerjasama ini, dapat memotivasi para dosen, menjadi contoh dari best practice yang bisa di terapkan untuk meningkatkan kualitas penelitian di STTKD.

Kunjungan ITL Trisakti ke STTKD Yogyakarta

Kunjungan ITL Trisakti ke STTKD Yogyakarta

Kerjasama Lisensi Aviation Security dan AMTO

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, dosen-dosen dari ITL Trisakti akan memiliki kesempatan untuk mengambil lisensi di bidang Aviation Security dan AMTO di STTKD. Lisensi-lisensi ini akan memberikan pengetahuan khusus dan keterampilan di bidang keamanan penerbangan dan pemeliharaan pesawat terbang. Saat ini STTKD memiliki Empat Program Lisensi diantaranya AMTO, Aviation Security, Initial Flight Attendant, dan Bahasa Inggris (British Council).

Untuk AMTO sendiri, STTKD Training Center  memiliki Approval untuk menjalankan AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) dari DKUPPU dengan Nomor Approval 147D-17. Sehingga para dosen ITL trisakti yang tertarik untuk mendapatkan lisensi dapat memperoleh Basic License A1 (Fixed Wing Airframe ) dan License A4 (Gas Turbine Engine).

Kedua institusi saat ini tengah menggodok rancangan kesepakatan kerjasama ini dan diharapkan segera mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Kerjasama ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan pendidikan tinggi di bidang transportasi dan logistik di Indonesia.

kedirgantaraan

Bantul, DIY – SMA Negeri 1 Situbondo, salah satu sekolah menengah atas terkemuka di wilayahnya, melakukan kunjungan bersejarah ke Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) dalam rangka memperluas wawasan siswa-siswinya tentang dunia kedirgantaraan. Kunjungan tersebut disambut dengan antusias untuk mendapatkan pengalaman berharga di bidang teknologi kedirgantaraan.

Kunjungan SMA N1 Situbondo ke STTKD

Kunjungan SMA N1 Situbondo ke STTKD

Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak M. Wasfan Wahyu Widodo, Kepala Departemen Pengembangan di STTKD. Beliau menyampaikan apresiasi yang tulus atas kehadiran SMA N1 Situbondo di kampus mereka. Dalam sambutannya, Bapak Wasfan mengungkapkan kebanggaannya terhadap SMA N1 Situbondo yang terkenal sebagai salah satu SMA terbaik di Kabupaten Situbondo. Ia berharap, kunjungan ini dapat membuka peluang bagi para siswa untuk mempertimbangkan karir dan studi di bidang kedirgantaraan.

Tak kalah penting, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Hermawan, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan di SMA N1 Situbondo. Bapak Hermawan mengucapkan terima kasih atas sambutan dari pihak STTKD dan menyampaikan harapan agar siswa-siswi SMA N1 Situbondo dapat lebih mengenal bidang kedirgantaraan. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan inspirasi dan memotivasi para siswa untuk mengejar mimpi mereka dalam dunia penerbangan.

Kunjungan SMA N1 Situbondo ke STTKD

Pemaparan serta Q&A Program Studi STTKD

Selanjutnya, para siswa SMAN1 Situbondo diajak untuk mengelilingi fasilitas kampus STTKD. Salah satunya adalah pesawat Boeing 737-200 secara langsung. Dalam rangka meningkatkan pemahaman mereka, para siswa juga diberikan penjelasan tentang teknologi penerbangan serta berbagai disiplin ilmu yang terkait.

Kunjungan SMA N1 Situbondo ke STTKD

Penyerahan simbolis cenderamata dari STTKD

Kunjungan berlangsung dalam suasana penuh semangat dan diakhiri dengan sesi foto bersama. Saling bertukar cinderamata juga menjadi bagian dari acara tersebut.

Semoga kunjungan ini dapat menjadi landasan bagi para siswa SMA N1 Situbondo untuk mengasah minat dan bakat mereka dalam bidang kedirgantaraan.

Baca Juga: Kampus Teknisi Pesawat: Tips buat kamu yang ingin kuliah di penerbangan

Mengenal Ground Support Equipment dan Fungsi Terpentingnya

Untuk menunjang kegiatan operasional bandara, tentunya dibutuhkan adanya perlengkapan penunjang (Ground Support Equipment) yang memadai. Terutama untuk kegiatan yang dilakukan di darat sekitar area apron dan runaway, ada beberapa kendaraan dan alat khusus untuk menunjang kegiatan operasional tersebut.

Di sinilah kita akan mengenal istilah GSE (Ground Support Equipment) yang umumnya akan dioperasikan oleh para staff ground handling. Namun, sebelum membahas lebih lanjut mengenai GSE, silahkan dipahami terlebih dahulu definisinya.

Apa Itu GSE Ground Support Equipment?

Ground Support Equipment adalah peralatan penunjang darat yang terdapat di bandara bisa berupa kendaraan tertentu maupun alat mesin yang dioperasikan oleh tenaga yang ahli.

GSE berfungsi untuk menurunkan kargo,memudahkan mobilitas. Secara langsung dengan adanya alat ini membuat para staff bandara menjadi lebih mudah untuk menjalankan tugasnya.

Bayangkan kalau semuanya serba manual, pasti sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan suatu pekerjaan.

Tidak banyak yang tahu bahwa regulasi mengenai GSE telah diatur pada Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 219.

Lebih lanjut, menurut SKEP 91/IV/2008 tentang Peralatan Penunjang Pelayanan Darat, definisi GSE yaitu:

“Alat-alat bantu yang dipersiapkan untuk keperluan pesawat udara di darat pada saat kedatangan dan/atau keberangkatan, pemuatan dan/atau penurunan penumpang, kargo dan pos.”

Ya, lebih kurang seperti itu definisinya, adapun contoh dari GSE beberapa di antaranya yaitu:

  • Baggage Towing Tractor (BTT)
  • Aircraft Towing Tractor (ATT)
  • Ground Powering Unit (GPU)
  • Belt Conveyor Loader (BCL)

Tidak perlu khawatir, nanti akan kami perjelas lagi beberapa jenis-jenis GSE lengkap dengan fungsinya.

Untuk saat ini sudah cukup paham mengenai apa itu GSE? Jika kalian pernah naik pesawat pasti setidaknya pernah melihat satu atau dua kendaraan GSE , hanya saja mungkin belum tahu namanya.

6 Jenis Ground Support Equipment Beserta Fungsinya

Ground Support Equipment memang bervariasi, masing-masing punya fungsi dan kegunaannya sendiri-sendiri. Berikut ini penjelasannya, bagi yang berminat menjadi ground handling sebaiknya perbanyak pengetahuan seputar alat kerja mulai hari ini.

berbagai jenis ground support equipment

GSE secara umum dibagi menjadi dua menurut jenisnya, yaitu motorized dan non-motorized. Motorized adalah semua jenis GSE yang menggunakan tenaga penggerak mesin generator.

Selain itu, untuk non-motorized berarti GSE yang tidak menggunakan tenaga penggerak atau dijalankan secara manual dengan diderek.

1. Baggage Towing Tractor (BTT)

Baggage Towing Tractor adalah kendaraan roda empat seperti mobil yang berfungsi untuk menarik dan menggandeng alat-alat GSE lainnya seperti baggage cart atau keranjang bagasi, cargo dollys, dan sebagainya. Umumnya kendaraan ini tidak mempunyai penutup di bagian atasnya dan untuk ukurannya sendiri tergolong mini.

2. Aircraft Towing Tractor (ATT)

Kendaraan ini sama seperti baggage towing tractor,  hanya saja ukurannya lebih besar termasuk bagian ban dan bodynya. Bukan tanpa alasan aircraft towing tractor ini berfungsi untuk menderek pesawat!

Bayangkan, berapa ratus ton berat dari pesawat kendaraan roda empat khusus ini harus menarik atau mendorongnya dalam kondisi tertentu ketika dibutuhkan.

Operator ATT haruslah profesional dan sudah berpengalaman, untuk memastikan prosedur derek pesawat bisa dilakukan dengan aman.

3. Ground Power Unit (GPU)

Kemudian, ada ground power unit yang merupakan alat untuk berfungsi sebagai pemasok tenaga listrik AC maupun DC ke pesawat, bentuknya sendiri berupa mesin generator. Seperti yang sudah disampaikan di atas, GPU ini akan dibawa dengan menggunakan BTT.

4. Belt Conveyor Loader (BCL)

Belt Conveyor Loader adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan bagasi maupun kargo. Belt conveyor di pasang untuk memindahkan barang di bagian belakang pesawat dan widebody.

Meskipun bukan kendaraan, alat ini tetap dipasangkan roda di bagian bawahnya untuk memudahkan mobilitas dan perpindahannya.

5. Passenger Boarding Stairs (PBS)

Passenger Boarding Stairs adalah alat tambahan yang berguna untuk menaikkan dan menurunkan penumpang agar lebih mudah menjangkau pintu pesawat di tempat yang lebih tinggi.

Sama seperti Ground Support Equipment lainnya, PBS juga dilengkapi dengan roda di bagian bawah untuk mempermudah saat diderek.

6. Water Service Truck

Water Service Truck adalah kendaraan berjenis truk yang berfungsi untuk memasok kebutuhan air bersih untuk kebutuhan di pesawat.

Tidak ada yang spesial dari kendaraan ini, secara teknis seperti truck standar roda empat hanya saja untuk sistem penampung di bagian belakang sudah disesuaikan dengan fungsinya.

Itu dia penjelasan mengenai GSE (Ground Support Equipment), apabila kalian berminat menjadi staff ground handling dan ingin belajar lebih lengkap seputar GSE, maka persiapkan diri dengan belajar di STTKD.

Di kampus ini kalian bisa mempelajari lebih lengkap mengenai pekerjaan ground handling dan keahlian mendasarnya. Siap menjadi lulusan kompeten dan fresh graduate unggul bersaing di dunia kerja. Yuk, daftarkan diri di jurusan ground handling!

Belajar Aviation Engineering Seputar UAV di Perguruan Tinggi

Aviation Engineering alias Teknik Dirgantara adalah salah satu jurusan yang di dalamnya mempelajari mengenai mengenai pembuatan rangka pesawat terbang, menganalisis perawatan pesawat terbang, serta mendalami teknologi yang berkaitan dengan pesawat.

Dari beberapa konsentrasi di aviation engineering ada satu materi yang cukup menarik yaitu mengenai UAV (Unmanned Aerial Vehicle) alias pesawat tanpa awak. Kami yakin beberapa dari kalian ada yang menganggap UAV dan drone itu sama.

Faktanya tidak demikian, keduanya berbeda dari segi tampilan maupun beberapa hal lainnya seperti fungsi dan sistemnya. Sebelum kami membahas lebih jauh sebaiknya kita luruskan dulu miskonsepsi ini.

Meluruskan Perbedaan Drone dan UAV

Perbedaan yang paling mencolok antara UAV dan drone terletak pada ukuran dan juga bobot. Istilah drone umumnya diartikan sebagai perangkat yang terdiri dari empat buah baling-baling sebagai penggerak.

Untuk fungsinya sendiri yaitu bisa sebagai hobi untuk menunjang pengambilan sudut fotografi dan video cinematic atau keperluan lainnya.

Bagian yang cukup menarik adalah drone ini bisa juga digunakan untuk menyebutkan berbagai macam kendaraan tanpa awak. Kendaraan otonom yang dioperasikan di laut maupun darat juga bisa disebut sebagai drone.

Nah, sedangkan UAV ini mengacu ke pesawat tanpa awak yang berfungsi untuk keperluan militer seperti pemantauan, pengamatan, dan sebagainya. Singkatnya UAV sama dengan drone, tetapi tidak semua drone adalah UAV.

Apa Fungsinya Mempelajari UAV Melalui Aviation Engineering?

Pertanyaan menarik, kalian tentunya ingin mengetahui alasan mengapa perlu mempelajari seputar mekanisme dan sistem UAV.

uav pesawat nirawak aviation engineering

Secara sederhana mempelajari UAV membuat kalian bisa menjadi konseptor dan merancang pesawat nirawak. Tentunya ini memperbesar peluang untuk bisa bekerja di bidang produksi pesawat UAV dan industri kedirgantaraan.

Pada intinya tidak ada ilmu yang sia-sia, asalkan kalian berkomitmen dan serius mendalami passion dan ilmu di bidang tertentu pasti ada peluang untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Di Indonesia industri UAV memang belum berkembang pesat, namun di luar negeri penggunaan UAV untuk kebutuhan militer dan riset sudah banyak digunakan. Tidak menutup kemungkinan di kemudian hari pesawat nirawak akan menjadi bagian yang penting dan ilmu yang berkaitan dengannya akan banyak dicari oleh industri dan pabrik.

Nah, salah satu sekolah penerbangan dengan konsentrasi pendidikan pesawat nirawak ada di Indonesia, tepatnya di daerah Yogyakarta.

Ya, di kampus STTKD ada jurusan Aviation Engineering yang salah satu konsentrasinya berfokus tentang UAV/pesawat nirawak dari berbagai aspek. Termasuk perancangan, perakitan, hingga pengoperasian.

Bagian Inti dari Pendidikan Seputar Pesawat Nirawak (UAV)

Seperti yang sudah kami sampaikan, dengan mempelajari sistem UAV maka kalian bisa mendalami bagian-bagian inti yang lebih spesifik mengenai pesawat nirawak. Lebih kurang penjelasannya sebagai berikut.

1. Memahami Struktur UAV

Meskipun disebut sebagai pesawat tanpa awak, namun bagian ini tetap mempunyai struktur dan komponen tersendiri.

Sebelum bisa merancang sebuah UAV, maka kalian harus terlebih dahulu memahami setiap struktur yang ada termasuk mesin,mekanisme terbang, kendali, dan sebagainya.

2. Melakukan Perancangannya

Sebagai bagian dari teknologi, pesawat nirawak tidak bisa dibuat dengan mudah. Diperlukan pembuatan konsep, perancangan dengan menggunakan bantuan komputer maupun perangkat lainnya untuk membuat rancangan UAV yang bagus dan sesuai dengan penggunaannya.

Rancangan ini digambar secara manual dengan perhitungan yang presisi serta dibuatkan pula cetak biru atau blue print.

3. Perakitan UAV

Pesawat nirawak juga perlu dilakukan perakitan untuk menghubungkan masing-masing komponen agar bisa terbentuk UAV yang sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat.

Dibutuhkan setidaknya keahlian di bidang mekanik pesawat sederhana, bahkan dalam kondisi tertentu kalian juga perlu mempersiapkan diri untuk mengikuti program lisensi untuk bisa melakukan prosedur ini.

4. Pengujian dan Maintenance

Bagian yang paling mendebarkan dalam rancangan UAV atau pesawat nirawak adalah pengujian terbang. Dalam beberapa kasus, tidak selalunya apa yang sudah kalian rancang berjalan mulus, diperlukan perbaikan di beberapa titik untuk bisa menerbangkan UAV dengan baik tanpa ada kendala.

Selebihnya adalah melakukan maintenance dan perawatan terhadap pesawat nirawak, mengecek setiap fungsi komponen dan fiturnya agar bisa berfungsi dengan baik.

Ya, semua hal penting di atas bisa kalian pelajari di STTKD dengan mengambil program studi Aviation Engineering atau Teknik Dirgantara konsentrasi UAV.

Kalian akan dipandu oleh praktisi yang ahli agar bisa melakukan setiap tahapan dengan baik. Selain itu, di kampus ini juga bisa melatih bekerja dengan tim memastikan setiap individu bisa memenuhi kewajiban sesuai dengan bagiannya.

Setelah menyimak penjelasan di atas, apakah kalian sudah siap untuk memantapkan pilihan mengambil program studi ini? Di Aviation Engineering kalian juga akan mempelajari seputar maintenance aircraft pesawat sungguhan lho.

Untuk informasi lebih lengkap silahkan dapatkan informasi lebih lengkapnya melalui halaman pendaftaran STTKD ya.

Kampus Teknisi Pesawat ; Tips buat kamu yang Berminat dalam Dunia Penerbangan

Apakah kamu termasuk salah satu orang yang terpesona dengan pesawat dan penerbangan?  Kamu sedang mencari kampus teknisi pesawat? Apakah kamu ingin tahu bagaimana cara menjadi ahli teknisi pesawat di masa depan? Artikel ini akan membantumu memahami langkah-langkah sederhana untuk mencapai impianmu dalam dunia penerbangan.

1. Ketahui bidang-bidang dalam Kampus Teknisi Pesawat

Langkah pertama menuju menjadi ahli teknisi pesawat adalah dengan mengenali dan mengasah passionmu dalam dunia penerbangan. Apakah kamu tertarik dengan mesin pesawat, sistem navigasi, atau struktur pesawat itu sendiri? Cari tahu bidang yang paling menarik bagimu, karena ada banyak bidang spesialis bagi teknisi pesawat. Terdapat banyak bidang dalam kampus teknisi pesawat. Misalnya avionics, struktur pesawat, kelistrikan, propulsi, navigasi dan pengendalian pesawat, material dan manufaktur pesawat, pesawat tanpa awak (UAV) dan pesawat dengan baling-baling (Rotary wings).

2. Rajin Belajar Ilmu Pengetahuan

Sebagai calon teknisi pesawat, pengetahuan ilmiah sangatlah penting. Rajin belajar di sekolah, khususnya di mata pelajaran seperti matematika, fisika, dan teknik, akan memberikan landasan yang kokoh untuk memahami teknologi penerbangan saat kamu kuliah/mengambil lisensi nantinya.

3. Ikuti Program Pendidikan di Kampus Teknisi Pesawat

Banyak institusi pendidikan menawarkan program khusus untuk calon teknisi pesawat. Cari tahu program yang terakreditasi dan sesuai dengan bidang teknisi pesawat yang kamu minati. Selama di kampus, ikuti praktikum di laboratorium penerbangan untuk belajar cara memperbaiki komponen pesawat, mendiagnosis masalah, dan menggunakan peralatan teknis. Selain itu, kamu juga perlu memperluas jaringan dan mendapatkan pengalaman kerja. Ikuti acara penerbangan, seminar, atau magang di maskapai penerbangan. Pengalaman ini akan memberimu wawasan lebih dalam mengenai dunia penerbangan dan memperluas peluang kerja di masa depan.

BACA JUGA

4 Jurusan Teknik Penerbangan untuk Anak IPA/SMK Teknik

Apa Itu Taruna Penerbangan, Syarat Daftar, dan Prospeknya

 

4. Dapatkan Lisensi dan Sertifikasi

Kamu perlu mendapatkan lisensi dan sertifikasi untuk menjadi seorang teknisi pesawat yang resmi. Ikuti ujian dan proses sertifikasi yang ada untuk memenuhi persyaratan legal dalam industri penerbangan. Berikut daftar lisensi dan sertifikasi di STTKD Yogyakarta.

Industri penerbangan terus berkembang dan mengadopsi teknologi terkini. Oleh karena itu, untuk menjadi teknisi pesawat, kamu harus selalu update dengan perkembangan terbaru dalam penerbangan. Disamping itu, kualitas dan kedisiplinan adalah kunci kesuksesan dalam menjadi ahli teknisi pesawat yang handal. Selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan patuhi prosedur kerja dengan ketat demi keselamatan dan keamanan penerbangan.

BACA JUGA

Sekolah Airframe Power Plant untuk Peroleh Lisensi A1 dan A4

Jurusan Aeronautika D3 Ada Program Lisensi, Lulusan Siap Kerja!

Kesimpulan

Menjadi ahli teknisi pesawat bukanlah hal yang sulit jika kamu memiliki passion dan ketekunan dalam dunia penerbangan. Rajin belajar, mengikuti program pendidikan, dan mendapatkan pengalaman kerja akan membantu Anda meraih impian menjadi bagian penting dalam kesuksesan dan keselamatan penerbangan di masa depan. Selalu percayalah pada diri sendiri dan teruslah bersemangat dalam mengejar impianmu!

Aircraft Maintenance, Ini Alasan Kenapa Pesawat Selalu Optimal

Pernahkah kalian berpikir bagaimana caranya pesawat bisa berfungsi dengan baik padahal jam terbangnya padat? Padahal nyaris digunakan non-stop, namun transportasi burung besi ini performanya seakan tidak berkurang mampu melakukan banyak perjalanan ke berbagai tempat.

Namun, ternyata hal semacam ini bukanlah sesuatu yang asing. Karena, faktanya pesawat juga perlu melalui proses pengecekan lanjut  yang disebut sebagai aircraft maintenance.

Kami akan menjelaskan pengertian dari istilah asing ini serta seperti apa prosedur yang dilakukan selama maintenance berlangsung. Daripada semakin penasaran silahkan langsung disimak saja penjelasan lebih lengkapnya di bawah.

Apa Itu Aircraft Maintenance?

Aircraft maintenance adalah sebuah prosedur perawatan, pemeliharaan pesawat terbang baik secara terjadwal maupun tidak.

Kegiatan ini dilakukan oleh seorang mekanik pesawat yang sudah berpengalaman dan mempunyai lisensi untuk melakukan perbaikan pada komponen pesawat tertentu.

Maintenance pesawat secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Pengecekan dan perawatan fitur pesawat, mengecek fungsi navigasi, sistem kendali, serta fitur-fitur penting lainnya di dalam pesawat terbang. Memastikan setiap bagian tersebut bisa berfungsi dengan baik dan memperbaikinya jika ada kendala
  • Pengecekan mesin, memastikan kondisi engine, sistem kelistrikan, dan bagian inti pesawat dapat berfungsi dengan normal tanpa ada malfungsi.
  • Maintenance eksterior dan interior, aktivitas umum membersihkan dan mencuci pesawat terutama di bagian kaca depan cockpit dan kaca-kaca di bagian kabin penumpang.

Aircraft maintenance memang penting untuk memastikan kondisi pesawat tetap optimal dan layak untuk terbang. Ini adalah rahasia yang jarang diketahui oleh para penumpang.

Sepertinya kalian lupa bahwa pesawat ini alat transportasi umum, jadi tentu saja ia membutuhkan perawatan meskipun teknisnya berbeda dengan moda transportasi lainnya.

Program Aircraft Maintenance

Melakukan perawatan dan pemeliharaan pesawat tidak bisa dilakukan tanpa prosedur. Karena pesawat sendiri adalah moda transportasi inti yang seringkali mengantarkan ratusan penumpang, organisasi penerbangan internasional ikut turun tangan untuk membuat regulasi sistem aircraft maintenance yang sesuai dengan standar.

aircraft maintenance airbus

Ya, sampai saat ini program tersebut diterapkan oleh berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Lantas seperti apa program aircraft maintenance yang sesuai dengan regulasi internasional? Berikut ringkasannya.

A Check

A check adalah program aircraft maintenance yang umumnya dikerjakan setiap 400-600 jam terbang. Perhitungan ini juga bisa disamakan dengan 200-300 pergerakan lepas landas dan mendarat.

Menurut ketentuannya, pengecekan maintenance tahap ini membutuhkan lebih kurang 150-180 jam kerja yang dilakukan pada bengkel pesawat atau hanggar minimal 10 jam. Meskipun demikian, ketentuan spesifik mengenai A check bisa berbeda menyesuaikan dengan tipe pesawat.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengecekan standar seperti ini tidaklah besar, mengingat tidak diperlukan adanya penggantian komponen.

B Check

Selanjutnya, ada B check yang merupakan kegiatan maintenance yang dilakukan setiap 6-8 bulan. Proses maintenance umumnya bisa terselesaikan sekitar 1-3 hari, tergantung berapa banyak mekanik dan teknisi pesawat yang melakukannya. Dalam beberapa kondisi pengecekan A check dan B check bisa digabungkan sebagai satu proses pengecekan berkelanjutan.

C Check

Naik ke tingkatan yang lebih tinggi, C check adalah aircraft maintenance yang tergolong cukup berat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika jangka jeda untuk inspeksi lebih jauh bisa mencapai 20-24 bulan atau lebih kurang 2 tahun sekali.

Dalam prosesnya pemeriksaan c check ini menyeluruh nyaris setiap komponen pesawat akan dicek melihat adakah yang perlu diperbaiki atau diganti.

Berbeda dengan A dan B check, pemeriksaan ini membuat pesawat tidak bisa beroperasi untuk beberapa waktu ke depan karena proses maintenance membutuhkan waktu yang lebih lama dan fasilitas bengkel yang lebih lengkap.

Kalau diperkirakan setidaknya pengecekan c check ini butuh waktu 1-2 minggu dan selama prosesnya sendiri memerlukan hingga 6000 jam kerja.

Inspeksi untuk tipe pesawat berukuran besar baik itu commercial aircraft maupun cargo aircraft  jelas membutuhkan waktu yang bervariasi menyesuaikan dengan kondisi pesawatnya.

D Check

Pesawat tidak dibongkar setiap hari untuk proses maintenance, salah satu tahapan pemeliharaan yang mengharuskan pesawat untuk dibongkar secara lebih kompleks adalah D check.

Ya, ini adalah salah satu maintenance pesawat yang paling berat jika dibandingkan dengan ketiga program di atas.

Lebih kurang pemeliharaan ini dilakukan setiap 6 tahun sekali. Di sinilah keahlian mekanik dan teknisi pesawat benar-benar diuji, setiap komponen mulai dari fitur hingga mesin pesawat akan diteliti untuk menilai apakah perlu dilakukan penggantian komponen atau tidak.

Dalam beberapa kondisi, cat pesawat juga harus dilepas untuk melakukan pengecekan lebih lanjut di area inti seperti lambung pesawat.

Proses D check membutuhkan waktu hingga 2 bulan untuk menyelesaikan semuanya. Jadi, lebih kurang tahapannya sendiri akan memakan waktu 50.000 jam kerja, tentu ini sudah bisa disebut sebagai maintenance berat.

Berkebalikan dengan A check yang memerlukan biaya maintenance yang rendah, D check ini bisa menghabiskan budget hingga miliaran rupiah. Tidak jarang hanya bengkel pesawat tertentu yang memang sudah mempunyai fasilitas dan tenaga profesional memadai saja yang bisa melakukannya.

Itu dia penjelasan mengenai aircraft maintenance, apabila kalian tertarik untuk menjadi mekanik pesawat atau teknisi di bidang kelistrikan, navigasi, dan sebagainya silahkan persiapkan diri mulai sekarang.

Daftarkan dirimu di STTKD, dapatkan lisensi dan perdalam ilmu seputar kedirgantaraan di kampus yang sudah terakreditasi.