aircraft maintenance

Aircraft Maintenance, Ini Alasan Kenapa Pesawat Selalu Optimal

Pernahkah kalian berpikir bagaimana caranya pesawat bisa berfungsi dengan baik padahal jam terbangnya padat? Padahal nyaris digunakan non-stop, namun transportasi burung besi ini performanya seakan tidak berkurang mampu melakukan banyak perjalanan ke berbagai tempat.

Namun, ternyata hal semacam ini bukanlah sesuatu yang asing. Karena, faktanya pesawat juga perlu melalui proses pengecekan lanjut  yang disebut sebagai aircraft maintenance.

Kami akan menjelaskan pengertian dari istilah asing ini serta seperti apa prosedur yang dilakukan selama maintenance berlangsung. Daripada semakin penasaran silahkan langsung disimak saja penjelasan lebih lengkapnya di bawah.

Apa Itu Aircraft Maintenance?

Aircraft maintenance adalah sebuah prosedur perawatan, pemeliharaan pesawat terbang baik secara terjadwal maupun tidak.

Kegiatan ini dilakukan oleh seorang mekanik pesawat yang sudah berpengalaman dan mempunyai lisensi untuk melakukan perbaikan pada komponen pesawat tertentu.

Maintenance pesawat secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Pengecekan dan perawatan fitur pesawat, mengecek fungsi navigasi, sistem kendali, serta fitur-fitur penting lainnya di dalam pesawat terbang. Memastikan setiap bagian tersebut bisa berfungsi dengan baik dan memperbaikinya jika ada kendala
  • Pengecekan mesin, memastikan kondisi engine, sistem kelistrikan, dan bagian inti pesawat dapat berfungsi dengan normal tanpa ada malfungsi.
  • Maintenance eksterior dan interior, aktivitas umum membersihkan dan mencuci pesawat terutama di bagian kaca depan cockpit dan kaca-kaca di bagian kabin penumpang.

Aircraft maintenance memang penting untuk memastikan kondisi pesawat tetap optimal dan layak untuk terbang. Ini adalah rahasia yang jarang diketahui oleh para penumpang.

Sepertinya kalian lupa bahwa pesawat ini alat transportasi umum, jadi tentu saja ia membutuhkan perawatan meskipun teknisnya berbeda dengan moda transportasi lainnya.

Program Aircraft Maintenance

Melakukan perawatan dan pemeliharaan pesawat tidak bisa dilakukan tanpa prosedur. Karena pesawat sendiri adalah moda transportasi inti yang seringkali mengantarkan ratusan penumpang, organisasi penerbangan internasional ikut turun tangan untuk membuat regulasi sistem aircraft maintenance yang sesuai dengan standar.

aircraft maintenance airbus

Ya, sampai saat ini program tersebut diterapkan oleh berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Lantas seperti apa program aircraft maintenance yang sesuai dengan regulasi internasional? Berikut ringkasannya.

A Check

A check adalah program aircraft maintenance yang umumnya dikerjakan setiap 400-600 jam terbang. Perhitungan ini juga bisa disamakan dengan 200-300 pergerakan lepas landas dan mendarat.

Menurut ketentuannya, pengecekan maintenance tahap ini membutuhkan lebih kurang 150-180 jam kerja yang dilakukan pada bengkel pesawat atau hanggar minimal 10 jam. Meskipun demikian, ketentuan spesifik mengenai A check bisa berbeda menyesuaikan dengan tipe pesawat.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengecekan standar seperti ini tidaklah besar, mengingat tidak diperlukan adanya penggantian komponen.

B Check

Selanjutnya, ada B check yang merupakan kegiatan maintenance yang dilakukan setiap 6-8 bulan. Proses maintenance umumnya bisa terselesaikan sekitar 1-3 hari, tergantung berapa banyak mekanik dan teknisi pesawat yang melakukannya. Dalam beberapa kondisi pengecekan A check dan B check bisa digabungkan sebagai satu proses pengecekan berkelanjutan.

C Check

Naik ke tingkatan yang lebih tinggi, C check adalah aircraft maintenance yang tergolong cukup berat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika jangka jeda untuk inspeksi lebih jauh bisa mencapai 20-24 bulan atau lebih kurang 2 tahun sekali.

Dalam prosesnya pemeriksaan c check ini menyeluruh nyaris setiap komponen pesawat akan dicek melihat adakah yang perlu diperbaiki atau diganti.

Berbeda dengan A dan B check, pemeriksaan ini membuat pesawat tidak bisa beroperasi untuk beberapa waktu ke depan karena proses maintenance membutuhkan waktu yang lebih lama dan fasilitas bengkel yang lebih lengkap.

Kalau diperkirakan setidaknya pengecekan c check ini butuh waktu 1-2 minggu dan selama prosesnya sendiri memerlukan hingga 6000 jam kerja.

Inspeksi untuk tipe pesawat berukuran besar baik itu commercial aircraft maupun cargo aircraft  jelas membutuhkan waktu yang bervariasi menyesuaikan dengan kondisi pesawatnya.

D Check

Pesawat tidak dibongkar setiap hari untuk proses maintenance, salah satu tahapan pemeliharaan yang mengharuskan pesawat untuk dibongkar secara lebih kompleks adalah D check.

Ya, ini adalah salah satu maintenance pesawat yang paling berat jika dibandingkan dengan ketiga program di atas.

Lebih kurang pemeliharaan ini dilakukan setiap 6 tahun sekali. Di sinilah keahlian mekanik dan teknisi pesawat benar-benar diuji, setiap komponen mulai dari fitur hingga mesin pesawat akan diteliti untuk menilai apakah perlu dilakukan penggantian komponen atau tidak.

Dalam beberapa kondisi, cat pesawat juga harus dilepas untuk melakukan pengecekan lebih lanjut di area inti seperti lambung pesawat.

Proses D check membutuhkan waktu hingga 2 bulan untuk menyelesaikan semuanya. Jadi, lebih kurang tahapannya sendiri akan memakan waktu 50.000 jam kerja, tentu ini sudah bisa disebut sebagai maintenance berat.

Berkebalikan dengan A check yang memerlukan biaya maintenance yang rendah, D check ini bisa menghabiskan budget hingga miliaran rupiah. Tidak jarang hanya bengkel pesawat tertentu yang memang sudah mempunyai fasilitas dan tenaga profesional memadai saja yang bisa melakukannya.

Itu dia penjelasan mengenai aircraft maintenance, apabila kalian tertarik untuk menjadi mekanik pesawat atau teknisi di bidang kelistrikan, navigasi, dan sebagainya silahkan persiapkan diri mulai sekarang.

Daftarkan dirimu di STTKD, dapatkan lisensi dan perdalam ilmu seputar kedirgantaraan di kampus yang sudah terakreditasi.