cuaca ekstrem bandara

Antisipasi dan Tindakan Bandara Menghadapi Cuaca Ekstrem

Pernahkah kalian penasaran persiapan seperti apa yang akan dilakukan bandara jika terjadi cuaca ekstrem? Badai, panas yang terik, angin yang begitu kencang, bahkan kondisi bersalju. Bandar udara menghadapi alam untuk tetap bisa beroperasi sebagaimana mestinya dengan aman.

Tentunya di Indonesia tidak ada musim dingin jadi hanya ada dua tantangan kalau tidak hujan pasti panas. Sejauh ini cuaca yang paling berbahaya di negara kita adalah badai petir disertai dengan hujan deras, ini sudah pasti menghambat operasional penerbangan.

Pada kesempatan kali ini kami ingin sedikit menjelaskan apa yang dilakukan bandara di berbagai negara saat menghadapi cuaca ekstrem. Siapa tahu kalian berminat bekerja di bandara, ini bisa menjadi informasi singkat yang sedikit bermanfaat.

Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Tindakan Bandara agar Semuanya Tetap Aman

Untuk mempermudah pembahasan ini, kami akan membaginya menurut kondisi cuaca yang mungkin dihadapi oleh bandar udara. Mari kita mulai dari yang paling umum dulu.

cuaca ekstrem pesawat

1. Badai Petir

Pertama, kondisi cuaca yang cukup umum yaitu badai petir dan hujan deras. Sebagian besar penerbangan mengalami delay karena masalah cuaca ekstrem seperti ini.

Bandar udara menerapkan prosedur khusus, pertama memberitahu kepada para calon penumpang bahwa ada kemungkinan keterlambatan.

Selain itu, petugas juga diminta untuk ekstra siaga memastikan kondisi runway aman, pesawat tetap dicek rutin untuk menghindari masalah kelistrikan dan sebagainya.

 

Meskipun secara umum pesawat bisa beroperasi saat hujan, namun kondisi ekstrem seperti angin yang kencang dan petir yang cukup besar bisa sedikit mengganggu.

Seperti biasa, pilot sebelum terbang wajib mengetahui kondisi cuaca terbaru melalui laporan dari ATC. Staff ATC memeroleh data tersebut dari BMKG nasional mengenai laporan perkiraan cuaca, dan hal yang perlu diperhatikan sesuai prosedur.

Apabila sekiranya rute awal kurang aman, maka penerbang bisa menjadwalkan pergantian rute meskipun sedikit lebih jauh selagi aman maka semstinya ini yang diutamakan.

Penerbang juga diminta untuk ekstra siaga, memperhatikan jarak pandang karena saat kondisi hujan pasti ada pengurangai visibilitas. Ada kemungkinan besar pesawat hilang kontak karena masalah badai dan menembus awan kumulonimbus yang berbahaya.

2. Panas Terik yang Ekstrem

Penerbangan yang delay karena badai sudah terlalu umum, tapi tahukah Anda cuaca panas ekstrem (extreme heat) juga bisa mengganggu penerbangan? Kondisi ini biasanya terjadi ketika suhu di di suatu wilayah sangat panas acuannya berkisar antara 48 – 49 derat celcius.

Sebenarnya penjelasan dibalik keterlambatan jadwal penerbangan karena panas sedikit sulit dijelaskan. Hal ini tidak secara langsung menghambat pesawat untuk terbang, hanya saja lebih berkaitan dengan densitas atau kepadatan udara.

Singkatnya, semakin panas udara maka lebih tipis pula kepadatannya sehingga membuat pesawat kesulitan untuk kepas landas dan mendarat dengan aman.

Menurut Lou McNally profesor meteorologi terapan di Embry-Riddle Aeronautical University, saat gaya angkat udara lebih sedikit,maka pesawat membutuhkan lebih banyak hal lain untuk bisa lepas landas dan terbang. Hal lain tersebut yaitu jarak pada landasan pacu, kecepatan yang lebih untuk mendarat, dan sebagainya.

Selain itu, Patrick Smith seorang pilot sekaligus penulis buku “Cockpit Confidential” juga menambahkan bahwa tingginya suhu udara membuat pesawat akan naik pada tingkat elevasi yang lebih rendah. Oleh karenanya, untuk mengimbangi kondisi ini pesawat membutuhkan sayap yang lebih lebar dan daya dorong yang lebih besar.

Inilah alasan mengapa bandara memutuskan untuk mengumumkan keterlambatan atau delay saat cuaca ekstrem terjadi.

Baca juga: Definisi Bandar Udara Hingga Bagian-bagian Terpentingnya

3. Angin Kencang

Sebenarnya ini bukan bagian dari cuaca secara umum, hanya saja angin yang kencang kondisinya lebih tak tertebak dan bisa mengganggu operasional penerbangan terutama saat landing atau pendaratan.

Kondisi angin kencang bisa terjadi kapan saja, bahkan laporan cuaca tidak menjelaskan secara spesifik mengenai seberapa kencang angin yang akan tertiup sekian jam dari sekarang.

Ya, terkadang pilot sudah bersiap untuk mendarat tapi tiba-tiba angin berhembus sangat kencang membuat kondisi pesawat tidak stabil. Pada akhirnya pilot perlu memutar arah sampai kondisi sekitar bandara sudah aman. Ingat, dalam penerbangan keselamatan dan keamanan adalah prioritas, pilot dituntut untuk bisa mengambil keputusan seperti ini.

4. Cuaca Ekstrem Badai Salju

Selain ketiga kondisi di atas, ada satu masalah cuacan ekstrem lainnya yang harus dilalui oleh bandara di beberapa negara khususnya kawasan di Benua Eropa. Bandara mempersiapkan beberapa peralatan dan kendaraan khusus untuk meminimalisir penumpukan salju saat musim dingin.

Dari sekian banyaknya kondisi, bisa jadi musim dingin adalah salah satu cuaca yang cukup serius. Apalagi jika sampai terjadi badai salju bandara bisa saja tidak beroperasi sama sekali demi alasan keselamatan dan keamanan sampai kondisi membaik.

Meskipun demikian, jika kondisinya ringan pilot masih bisa menerbangan pesawat dalam kondisi seperti ini. Tentunya hanya mereka yang sudah profesional saja yang mampu melakukan navigasi di kondisi bersalju dimana visibilitas sangatlah rendah.

Baca juga: Cara Pesawat Mendarat Itu Tidak Mudah! Begini Prosedurnya

Itu dia penjelasan mengenai cara bandara menghadapi cuaca ekstrem, semoga informasi ini bisa menambah wawasan pembaca. Sampai jumpa lagi di pembahasan berikutnya, temukan informasi menarik lainnya seputar penerbangan di STTKD.