Arfie Armelia Erissonia

Vidyana Mandrawaty

sttkd-logo

Dosen STTKD Berikan Pelatihan Manajemen Keuangan

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk mengembangkan Industri Kecil Rekayasa Elektronika di Sleman, Mei-September 2019.

 

Ketua Tim PKM STTKD dan Dosen D4 Manajemen Transportasi Udara (MTU) STTKD Hodi SIP MM menyampaikan, Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dibiayai Hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti ini, menggandeng 2 perusahaan yang bergerak di Bidang Rekayasa Elektronika.

“Yakni Aira PCB milik Ardi Puspa Kartika SSi, dan Blogotech milik Iqro Kurniawan SSi. Aira adalah produsen komponen elektronika Printed Circuit Board (PCB), sedangkan Blogotech memproduksi Alat Peraga (Trainer) Elektronika,” ujarnya di Kampus Disiplin STTKD, di Sewon, Bantul, Jumat (11/10).

 

Anggota Tim PKM STTKD dan Dosen S1 Teknik Kedirgantaraan Erwhin Irmawan SSi MCs menyampaikan bahwa kedua industri ini didorong agar mengembangkan usahanya. Walaupun masih berskala kecil, harapannya keduanya tetap bisa berjalan.

“Tim fokus pada perbaikan kekurangan dari sisi manajemen untuk meningkatan lagi efisiensi dan inovasi, dan manajemen pengadaan alat dan bahan produksi,” ungkapnya.

Menurut Erwhin, hasil PKM ini dapat menumbuhkan semangat baru dari Mitra di dalam menjalankan usahanya.

“Kepada Mitra diberikan Pelatihan Manajemen Keuangan, Pembukuan, Pembuatan SOP Kerja, perbaikan tampilan produk agar performa kemasannya menjadi lebih menarik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” terangnya.

Hari Pertama Flight Blue Sky STTKD

Lanudal Grati 2/10- Hari pertama KRTI telah dilaksanakan, masing tim dari berbagai kampus menempati homebase masing-masing divisi yaitu VTOL Vertical Take Off Landing, TD Technical Development, FW Fixed Wing dan RP Racing Plane.

Alhamdulillah tim STTKD divisi Fixed Wing bisa mendarat dengan save dan menyelesaikan misi. 5-6 tim lain telah mencoba namun belum berhasil. Masih ada belasan tim yang akan terbang dua hari mendatang.

Semoga semua tim mendapatkan hasil yang optimal.

STTKD Ramaikan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019

Universitas Negeri Surabaya menjadi tuan rumah KRTI 2019 dibawah Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeterian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 1-6 Oktober 2019 di Lapangan Udara TNI-AL Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kompetisi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) di Indonesia sudah diinisiasi dengan adanya penyelenggaraan Indonesian Indoor Aerial Robot Contest (IIARC) yang merupakan kontes robot terbang pertama untuk kategori indoor (dalam ruangan). Kontes ini telah diadakan setiap tahun di Institut Teknologi Bandung mulai tahun 2008 hingga 2011. Pelaksana kontes adalah Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bersama dengan mahasiswa Program Studi Aeronotika dan Astronotika yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan (KMPN) ITB. Sejak dimulai pada tahun 2008, jumlah peserta terus meningkat. Mulai dari hanya 15 tim pada tahun 2008, hingga mencapai 44 tim pada tahun 2010.

Dalam kontes ini, peserta ditantang untuk mendesain, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang.

Kontes IIARC di ITB telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences (JSASS). Aturan yang digunakan mengadopsi aturan yang digunakan dalam kontes yang sama yang diselenggarakan oleh University of Tokyo di Jepang. Pada tahun 2012 IIARC berubah menjadi Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang dilaksanakan outdour.

Pada tahun 2013, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dan Institut Teknologi Bandung bekerjasama untuk melanjutkan serta mengembangkan konsep acara kompetisi robot terbang ini ke skala yang lebih besar. KRTI 2013 terdiri dari kategori SMA, Perguruan Tinggi, dan Umum. Kompetisi robot terbang ini akan ditingkatkan ke level nasional berupa Kompetisi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Kompetisi Pesawat Terbang tanpa Awak, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan peningkatan level ini dapat memperluas cakupan peserta dilingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia dan meningkatkannya kualitas kompetisi seperti kompetisi sejenis di luar negeri. Oleh sebab itu dibentuklah KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) dengan tujuan untuk mengembangkan potensi pembuatan UAV di Indonesia.

Kegiatan di hari pertama sudah dilalui semua peserta mulai dari registrasi, technical meeting dan opening ceremony.

Divisi Racing Plane (RP) sebagai entry level. Divisi RP memiliki satu kelas saja dengan bobot lepas landas (Take-Off Weight, TOW) maksimum 2.500 gram tanpa ada batasan berat minimum, dilaksanakan dalam bentuk racing (balapan) terbang antar 2 (dua) wahana tim peserta dari take-off di posisi START hingga mencapai garis finish di ketinggian tertentu. Saat landing tidak dihitung tapi menjadi syarat sahnya suatu kemenangan. Kompetisi dibagi dalam babak penyisihan secara Round Robin (setengah kompetisi) dan sistem gugur (knock out) di babak perempat final, semifinal hingga grand final.

Divisi Fixed-Wing (FW) sebagai middle level dan real application. Divisi FW memiliki satu kelas saja dengan menggabung kemampuan Monitoring dan Mapping yang dilombakan dengan cara setiap tim diberi kesempatan sekitar 40 menit untuk menyelesaikan suatu misi di lapangan, dan diberikan waktu 20 menit untuk mengolah data di pitstop. Pemenang ditentukan secara obyektif atas capaian misi sesuai target kontes, baik untuk monitoring maupun mapping.

Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL) sebagai advanced level untuk pengembangan teknologi. Divisi VTOL juga memiliki satu kelas saja tanpa membedakan cara pemadaman apinya: Water-based Fire Extinguisher (VTOL-WFE) atau Non- Water-based Fire Extinguisher (VTOL-NWFE) dengan bobot lepas landas TOW maksimum 4000 gram. Dilombakan dengan cara setiap tim diberi kesempatan untuk menerbangkan wahananya secara fully-autonomous di suatu kawasan yang mewakili suatu area yang di dalamnya terdapat titik-titik api kebakaran yang sebelumnya tidak diketahui, kemudian memadamkannya, diakhiri dengan landing ke posisi awal (HOME). Siapa yang tercepat dalam menyelesaikan suatu misi secara tuntas akan menjadi pemenang.

Divisi Technology Development (TD) sebagai konsep pengembangan teknologi pesawat tanpa awak. Divisi TD dilombakan dengan melakukan presentasi di dalam ruangan yang dilaksanakan dalam waktu 45 menit untuk presentasi, demo dan tanya jawab.

Kegiatan opening ceremony juga dihadiri Menristekdikti Prof. Mohammad Nasir. KRTI 2019 adalah KRTI ke 7 yang pernah diselenggarakan di Indonesia mengambil tema “Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak”, diikuti 95 tim dari 40 perguruan tinggi se-Indonesia melalui tahapan I Administrasi, II Laporan dan Video Perkembangan dan tahap III kegiatan kontes. Total peserta untuk tahun ini sebanyak 285 mahasiswa, yang masing-masing divisi terdiri dari 3 mahasiswa.

Pada tahun ini STTKD Yogyakarta menurunkan tim dalam dua divisi RP dan FW. Semoga mendapatkan hasil yang optimal. HA.

STTKD Dalam Aero Summit 2019

Bidakara Hotel, Jakarta-Perwakilan STTKD Yogyakarta Bapak Haris Ardianto, S.T., M.Eng. (Ka. Prodi S1 Teknik Dirgantara)menghadiri aeroSummit 2019 beriringan dengan acara Seminar Internasional ISAST VII International Seminar on Aerospace Science and Technology yang diadakan LAPAN dengan tema “Streamlining the Synergy in Aerospace Industry” pada hari Selasa dan Rabu, 24-25 September 2019. Perwakilan Taruna/i STTKD dibawah naungan Mahasiswa PN-Indo juga terlihat menghadiri forum ini.

Komentar penutup yang dihasilkan oleh diskusi kelompok terarah yang diadakan selama KTT 2018 tahun lalu adalah bahwa komunitas dirgantara Indonesia harus memiliki agenda bersama dalam menghadapi hambatan dan masalah yang terjadi di negara yang terkait dengan industri. Salah satu agenda bersama yang menonjol adalah pengembangan roadmap terintegrasi yang akan berfungsi sebagai arahan nasional untuk mengembangkan industri dirgantara. Agenda penting lainnya yang melengkapi peta jalan adalah pembentukan dan pembentukan dewan pengawas, yang akan berfungsi sebagai dewan penasihat dan pemantauan dalam mengimplementasikan peta jalan tersebut.

Kelanjutan aeroSummit, sebagai mandat yang diberikan oleh forum yang dibentuk pada diskusi kelompok terarah selama aeroSummit 2108, juga merupakan agenda penting. Acara aeroSummit dapat berfungsi sebagai forum yang mengumpulkan dan memfasilitasi pemangku kepentingan dalam mengembangkan peta jalan terpadu serta dewan pengawas. Selain itu, sinergi juga membutuhkan forum yang dapat merangkul berbagai pemangku kepentingan dengan kepentingan yang lebih luas seperti dalam R&D dan peluang bisnis. Sejalan dengan itu, dalam semangat sinergi yang ramping untuk industri dirgantara Indonesia, LAPAN sebagai penyelenggara atau ISAST, Indonesia Aeronautical Engineering Center (IAEC) sebagai perwakilan komunitas dirgantara, dan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai pabrikan pesawat terbang nasional selama 2019 mengadakan beberapa acara kolaborasi, yang didahului dengan acara Pra-KTT dan akan disimpulkan dengan aeroSummit 2019 pada 24-25 September tahun ini.

aeroSummit memiliki misi untuk menyediakan forum tempat para pemangku kepentingan industri dirgantara dapat bertemu, berdiskusi, dan membangun sinergi.

aeroSummit memiliki misi untuk menyediakan forum di mana para pemangku kepentingan industri dirgantara dapat bertemu, berdiskusi, dan membangun sinergi.
Untuk mengekspos dan menyebarluaskan kemajuan dalam penelitian dan pengembangan dirgantara
Untuk memperkenalkan dan mengekspos kemampuan teknik, manufaktur, dan pemeliharaan UKM Indonesia di ruang angkasa
Untuk membuat tautan dan untuk mencocokkan antara persediaan dan permintaan dalam industri dirgantara

aeroSummit bertujuan untuk membangun sinergi:
Di antara para pemangku kepentingan nasional (asosiasi, badan usaha milik negara / BUMN, industri lokal, maskapai penerbangan, pemerintah, dll.)
Antara pemain industri lokal dan global dalam rantai pasokan global kedirgantaraan untuk mempercepat pembentukan kembali ekosistem sehingga para pemain lokal dapat mengatasi peluang dan tantangan baru dalam industri kedirgantaraan

Kegiatan dihari pertama meliputi welcoming speech dari Ketua aeroSummit 2019 oleh Drs. Gunawan Setyo Prabowo, M.T. kemudian opening speech dari Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin. Keynote speech disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kelautan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PNN / Bappenas). Kemudia dilakukan diskusi panel dengan topik “Keberadaan Roadmap Industri Dirgantara Terpadu untuk Indonesia dan Keterlibatan Dewan Pembina dalam Implementasinya”, dilanjutkan dengan Sesi ISAST VII.

HA

Referensi :
https://www.aerosummit.id/
http://isast.lapan.go.id/

Arif Fakhrudin

Program Studi S1 Teknik Dirgantara Terakreditasi BAN PT

Semangat Pekan Disiplin dan Kepemimpinan STTKD

Hasil Seleksi Penerima Beasiswa Dari Yayasan Citra Dirgantara Yogyakarta Tahun Ajaran 2019-2020

SURAT KEPUTUSAN

Nomor : SKep/042/YCD/VIII/2019

 

Bahwa berdasarkan hasil rapat pleno tim seleksi penerimaan Beasiswa Citra Dirgantara tanggal 23 Agustus 2019 memutuskan hasil seleksi calon taruna-taruni STTKD Penerima beasiswa dari Citra Dirgantara, dengan nama-nama yang terlampir dalam surat keputusan ini.

Unduh Berkas:

    1. Surat Keputusan