Kesehatan Mata: Pramugari Buta Warna atau Minus Apakah Boleh?
Di Indonesia kita sudah terbiasa menganggap profesi yang berkaitan dengan penerbangan atau pesawat pasti syaratnya rumit. Sebenarnya ini memang fakta, tidak semua orang bisa menjadi anggota AVSEC, ATC, dan pramugari.
Kriterianya memang cukup ketat, bahkan tidak hanya daftar kerja registrasi sekolah tinggi untuk jurusan-jurusan ini juga lebih kurang sama.
Salah satu tahap pengujian non-kompetensi yang nantinya akan kalian lalu adalah tes kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan mata, sebagai indra terpenting dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Kalian pasti penasaran sebenarnya bolehkah pramugari pakai kacamata? Atau bolehkah profesi seperti AVSEC dan ATC buta warna?
Sebelum itu mari kita pahami lagi sebenarnya apa saja sih kondisi tertentu yang bisa terjadi pada mata, agar kita bisa lebih sadar untuk menjaga kesehatannya untuk jenjang karir ke depan.
Memahami Kondisi Mata dan Risikonya untuk Karir Penerbangan
Ada beberapa penyakit yang berkaitan dengan kesehatan mata yang memang bisa menghambat karirmu. Empat di antaranya cukup populer, yaitu:
- Mata minus, adalah kondisi ketika kita kesulitan untuk melihat objek jarak jauh, penglihatan terasa kabur dan tidak jelas. Normalnya ini bisa terjadi pada remaja hingga orang dewasa
- Mata plus, adalah kondisi ketika kita sulit melihat objek jarak dekat, penglihatan kabur. Normalnya ini terjadi hanya pada orang yang berusia lanjut, namun ada sedikit kemungkinan mata plus juga terjadi pada orang yang masih muda
- Silinder, kondisi mata lainnya ketika penglihatan kabur dan berbayang
- Buta warna, kondisi mata ketika kita kesulitan atau tidak bisa membedakan warna-warna tertentu. Buta warna bisa terjadi secara penuh atau parsial (sebagian)
Penglihatan minus dan plus cukup mengganggu, kalian mungkin akan kesulitan jika bekerja sebagai pramugari dan ground handling yang dituntut ekstra fokus dan sigap mengamati kondisi sekitar.
Adapun untuk buta warna biasanya kaitannya dengan kemampuan membedakan warna-warna penting misalnya pada kabel mesin tertentu saat mengurusi pekerjaan teknis seputar pesawat.
Namun, kita tahu penglihatan minus, plus, atau silinder, dan bahkan buta warna sudah ada kacamatanya. Apakah persyaratan ini bisa dilewati dengan mudah hanya dengan menggunakan kacamata dan softlens?
Jawabannya tidak, penggunaan kacamata juga ada batasannya. Kami akan membahas lebih lengkap mengenai ini di bawah.
Menjawab Pertanyaan Mengenai Kesehatan Mata untuk Profesi Penerbangan
Baik, kita sudah memahami kondisi kesehatan mata untuk berkarir di dunia penerbangan. Namun, sayangnya memang ketentuan untuk berkarir di profesi ini memang cukup ketat. Kita mulai satu persatu agar kalian tidak bingung.
Pilot/Penerbang
Menurut berbagai sumber, seorang pilot atau penerbang pesawat sebaiknya tidak buta warna. Namun, ada beberapa sumber yang menyebutkan color blindness alias buta warna bisa menjadi pilot dengan batasan lisensi dan tes alternatif dari FAA.
Kemudian, untuk kasus mata minus. Kalian tetap bisa menjadi pilot dengan catatan maksimal minus adalah 3 dan silinder 1. Kebijakan ini bisa saja berbeda menyesuaikan dengan masing-masing maskapai pesawat. Singkatnya jika minus atau silinder lebih dari itu maka kemungkinan tidak bisa menjadi pilot.
Pramugari/Pramugara
Ketentuan uji kesehatan mata pramugari dan pramugara lebih kurang sama. Tidak boleh buta warna, meskipun parsial sekalipun tetap tidak boleh. Sama seperti profesi sebelumnya, ketentuan toleransi mata minus adalah 3 dan silinder 1. Hal ini juga berlaku ketika kalian ingin masuk sekolah jurusan pramugari.
AVSEC
Selanjutnya, untuk AVSEC juga menerapkan ketentuan yang sama tidak boleh mengalami buta warna dan mata minus. Pekerjaan sebagai aviation security membutuhkan ketelitian yang tinggi, inilah kenapa kalian tidak akan melihat AVSEC berkacamata.
Air Traffic Controller Staff
Profesi serius lainnya yang mempunyai ketentuan yang ketat adalah Air Traffic Controller Untuk penderita mata minus masih bisa ditoleransi -2,50 dan silinder 1. Kebijakan ini sekali lagi bisa berubah menyesuaikan dengan kebijakan bandara dan internasional. Mohon maaf, bagi kalian yang menderita buta warna penuh atau parsial tidak bisa menjadi ATC. Karena ini akan membahayakan operasional penerbangan secara menyeluruh.
Ground Handling
Staff penerbangan di darat persyaratannya mungkin tidak seketat pramugari. Namun, tetap saja beberapa maskapai penerbangan ingin mengutamakan pekerja dengan penglihatan yang baik, tidak buta warna ataupun punya mata minus dan silinder.
Marshaller (Tukang Parkir Pesawat)
Terakhir profesi yang popularitasnya tinggi di sosmed yaitu tukang parkir pesawat juga rupanya tidak boleh buta warna dan mempunyai penglihatan yang baik tidak minus atau silinder.
Demikian penjelasan mengenai kondisi kesehatan mata untuk berkarir di penerbangan. Jika kalian berminat untuk menjadi pramugari, AVSEC, marshaller, atau ground handling persiapkan diri mulai dari sekarang dengan menempuh pendidikan tinggi di sekolah penerbangan seperti STTKD.
Pendaftaran masih dibuka, hubungi admin agar kami bisa membantumu melalui proses registrasinya dengan mudah.