garbarata pesawat

Apa Itu Garbarata Pesawat? Simak Pengertian Hingga Fungsinya

Saat akan naik ke atas pesawat, pernahkah kalian memperhatikan para staff bandara menyiapkan jembatan berukuran besar untuk mempermudah akses masuk penumpang ke pesawat? Bagian ini disebut sebagai passenger boarding bridge, jembatan pesawat, atau istilah di Indonesia kita sebut sebagai garbarata pesawat.

Mengenal Pengertian Garbarata

Garbarata atau jembatan pesawat adalah fasilitas bandara yang berfungsi untuk menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat. Ya, dengan adanya jembatan ini, maka penumpang menjadi lebih mudah saat naik dan turun dari pesawat.

Tidak banyak yang tahu, istilah garbarata ini ternyata berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Sanskerta yaitu garba berarti perut, rahim atau wadah dan ratha yang artinya kereta.

Selain itu, dalam bahasa Jawa dan bahasa Kawi keduanya mempunyai makna yang lebih kurang sama. Sebagai catatan, istilah garbarata ternyata tidak hanya digunakan untuk transportasi pesawat saja, lho.

Namun, transportasi kapal laut juga menggunakan penyebutan yang sama untuk jembatan penghubung seperti ini. Menyinggung sedikit soal sejarahnya, garbarata ditemukan oleh Frank Der Yuen seorang insinyur penerbangan asal Amerika Serikat.

Adapun menurut catatan sejarahnya, Garbarata esawat pertama kali digunakan pada tanggal 26 Juli 1959 di Bandar Udara Internasional San Francisco. Luar biasa, fasilitas ini ditemukan puluhan tahun lalu dan terus dikembangkan sampai era modern seperti sekarang.

Sulit dibayangkan jika operasional penerbangan di bandara tidak menggunakan garbarata, pasti akan sangat sulit dan merepotkan. Secara khusus, garbarata ini sangat memudahkan para penumpang pesawat mereka bisa bergerak dari ruang tunggu ke dalam pesawat tanpa harus panas-panasan atau kehujanan.

Baca juga: Daftar Istilah Penerbangan yang bisa Menambah Pengetahuan!

Memahami Lebih Jauh Bagian-bagian Garbarata

Kita tinggalkan dulu soal sejarahnya, mari cari tahu sebenarnya apa saja bagian-bagian yang ada di garbarata pesawat. Nah, secara umum ada setidaknya 5 bagian utama dari garbarata yaitu rotunda, telescopic tunnels, elevation system, cabin, dan traction system.

Bagaimana dengan bagian yang lainnya? Berikut ini kami sertakan gambarnya untuk mempermudah Anda memahaminya.

 

bagian-bagian garbarata pesawat

Gambar: bagian-bagian garbarata, sumber: aviationlearnings.com

Tidak cukup jika kita hanya tahu namanya saja, berikut ini penjelasan singkat mengenai masing-masing bagian garbarata pesawat dan fungsinya.

  • Rotunda, berfungsi sebagai penghubung antara bangunan bandar udara dan jembatan mekanis (struktur bergerak).
  • Telescopic tunnel, adalah bagian terowongan utama dari garbarata. Bagian inilah yang membuat garbarata disebut sebagai jembatan
  • Elevation system, bagian yang memungkinkan garbarata untuk dinaikkan atau diturunkan menyesuaikan dengan ketinggian pesawat
  • Bogie (traction system), sistem bagian bawah garbarata yang terdiri dari seperangkat roda yang digerakkan oleh motor listrik
  • Cabin, kabin adalah bagian ujung garbarata sebelum canopy, bagian ini seperti rotunda tapi tidak ada pillar di bagian bawahnya. Kabin berfungsi untuk mengendalikan garbarata menggunakan panel operator

Memahami Sekilas Cara Kerja Garbarata Pesawat

Kalian sudah paham mengenai definisi dan bagian-bagian garbarata, bagian terakhir yang sepertinya tidak kalah menarik adalah memahami cara kerja dari alat ini.

Pertama, garbarata disiapkan oleh operator mereka bisa dari bagian staff ground handling atau staff khusus untuk mengoperasikan garbarata untuk akses penumpang ke pesawat

Kemudian, penumpang yang sudah mendapatkan boarding pass bisa menuju ke garbarata sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Biasanya masing-masing bandara menyediakan fasilitas ini. Sebagai catatan, penggunaan garbarata ini ada batasnya.

Kapasitas garbarata menyesuaikan dengan ukuran dan spesifikasinya, pihak bandara biasanya sudah mengatur berapa banyak penumpang yang bisa naik garbarata.

Lantas bagaimana jika kapasitasnya penuh?

Penumpang yang tidak bisa  masuk ke pesawat melalui garbarata akan disiapkan transportasi khusus berupa bus oleh pihak bandara.

Misal, PT Angkasa Pura biasanya sudah menyiapkan hal ini, jadi tidak perlu khawatir di setiap bandara pasti sudah mengantisipasi kemungkinan padatnya operasional bandara.

Setelah itu, operator akan mengatur ketinggian garbarata agar sejajar dengan pintu masuk pesawat. Memastikan garbarata stabil, tidak bergerak dan aman saat digunakan oleh para penumpang.

Selanjutnya, bagian canopy garbarata akan diturunkan sebagai atap tambahan memastikan penumpang tidak terkena panas atau hujan saat naik ke pesawat. Setelah semua penumpang naik, canopy ditarik kembali.

Operator berkoordinasi dengan awak kabin memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal, baru pintu pesawat ditutup. Terakhir, pesawat siap take off lepas landas sesuai rute perjalananya.

Demikian penjelasan mengenai apa itu garbarata beserta fungsi dan bagian-bagiannya.

Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat, nantikan informasi gelombang pendaftaran di STTKD tahun depan ya agar kamu bisa mempelajari lebih lengkap mengenai ilmu penerbangan baik teori maupun praktiknya.