Mengenal Laboratorium Proses Produksi STTKD

Apa itu Lab Proses Produksi?

Laboratorium Proses Produksi STTKD melayani kegiatan praktikum sesuai mata kuliah Program Studi terkait, seperti program studi D3 Aeronautika, S1 Teknik Dirgantara dan S1 Rekayasa Mesin.

Beberapa mata kuliah yang yang ditunjung oleh Laboratorium Proses Produksi antara lain Praktikum Proses Produksi, Praktikum Material Pesawat Terbang, Praktikum Komposit dan Praktikum AMTO 147.

Pada Laboratorium Proses Produksi para Taruna mempelajari dan memahami alur membuat alat sederhana atau specimen dengan pengerjaan mesin perkakas konvensional dan modern (CNC).

Selama praktikum kegiatan dilaksanakan dengan standar aturan (SOP) yang telah ditentukan dan setiap taruna wajib mengikuti tata tertib kampus dan laboratorium untuk dapat mengikuti kegiatan praktikum terkait.

Dalam melaksanakan praktikum seperti Praktikum Proses Produksi, para taruna menerapkan dan memahami pembacaan gambar Teknik dan alat ukur guna mendapatkan hasil akhir yang presisi dengan toleransi minimum.

Sebagai contoh dalam pengerjaan praktikum Proses Produksi taruna membuat specimen engsel dengan pengerjaan material pejal yang dibentuk permukaan sesuai diameter gambar teknik menggunakan mesin bubut dan membuat tuas persegi menggunakan mesin Milling & Drilling.

Pada tahap perakitan engsel menggunakan proses pengelasan dengan las listrik dan dilakukan finishing dengan pengamplasan.

Proses praktikum memberi kemampuan dan pemahaman rekayasa pada taruna serta pemahaman cara kerja dan pemanfaatan mesin perkakas konvensional dalam dunia kerja.

Mesin-mesin yang terdapat dalam laboratorium Proses Produksi
1. Mesin Bubut

Mesin Bubut

2. Mesin Scrub

Mesin Scrub

3. Mesin Drill & Mill

Mesin Milling & Drilling

4. Mesin Bor

Mesin Bor

5. Mesin Gerinda

Mesin Gerinda

6. Mesin Las Listrik

Mesin Las Listrik

7. Mesin Roll

Mesin Roll

8. Mesin Bending

Mesin Bending

9. Mesin CNC

Mesin CNC

Laboratorium Proses Produksi selain mendukung praktikum juga mendukung penelitian dosen dan taruna serta mendukung kegitan MBKM termasuk kegiatan pengabdian masyarakat.

Dalam kegiatan penelitian baik dosen maupun taruna menggunakan fasilitas Laboratorium untuk membuat specimen serta berbagai part dan perakitan seperti part Drone / UAV, dengan memanfaatkan berbagai alat konvensional dan mesin CNC dalam proses pembuatannya.

Laboratorium Proses Produksi sendiri terbagi dalam 4 bagian yang terdiri dari:
1. Ruang Kerja Bangku

Ruang Kerja Bangku

2. Ruang Riveting

Ruang Rivetting

3. Ruang Painting

Ruang Pengecatan

4. Ruang CNC.

Ruang Pengecatan

Di dalam pekerjaan yang dilakukan tidak luput penggunaan alat pengaman seperti sarung tangan dan kacamata pengaman(ys)

Sumber : Lab. Proses Produksi

Share link : https://sttkd.ac.id/berita/mengenal-laboratorium-proses-produksi-sttkd

Proses Pembekalan Peserta Magang S1 TD

Pembekalan Magang di Program Studi S-1 Teknik Dirgantara STTKD Yogyakarta

Magang merupakan salah satu program Kampus Merdeka dan merupakan aktivitas para taruna taruni di luar kampus untuk pengembangan diri dan mambah pengalaman di dunia kerja (khususnya industri) selama 4 bulan. Manfaat yang diperoleh adalah peningkatan softskill dan hardskill sebagai bekal untuk berkarir di dunia kerja.

Pengetahuan yang akan didapatkan taruna pada saat magang, yaitu hardskill ( keterampilan analisis, penyelesaian masalah, kemampuan beriinovasi) dan softskill (teknik komunikasi, keterampilan bekerjasama, etika profesi). Keuntungan bagi mitra magang adalah mendapatkan talenta yang telah teruji pada saat magang, hal ini meningkatkan efisiensi proses rekrutmen pegawai dan memperluas koneksi. Magang yang ditawarkan program Kampus Merdeka juga memberikan pembaharuan informasi dalam rangka menambah topik pembelajaran di Program Studi serta memperluas relasi antara taruna, kampus, dan mitra magang.

Program Studi S1 Teknik Dirgantara STTKD Yogyakarta terkenal sebagai salah satu fasilitator yang mengemban tugas mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dan berkualitas untuk menghadapi era modern yang sejalan dengan kegiatan pembangunan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsentrasi pelajaran yang ditawarkan adalah Aircraft Maintenace (perawatan pesawat terbang) dan Desain Pesawat Tanpa Awak (UAV). Mitra magang Program Studi S1 Teknik Dirgantara STTKD adalah dengan berbagai instansi dan industri penerbangan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan Saat Magang Pemeriksaan Kondisi Pesawat

Kegiatan Saat Magang Pemberian Materi Sebelum Memulai Perbaikan

Kegiatan Saat Magang Memperbaiki Mesin Pesawat

Program studi S1 Teknik Dirgantara di semester 6 setiap tahun ajaran menjadwalkan magang dilaksanakan pada Semester Genap di maskapai maupun perusahaan penerbangan.

Dosen harus melaksanakan pembekalan magang untuk mempersiapkan skill taruna taruni yang dibutuhkan pada saat magang. Pembekalan magang biasanya dilaksanakan selama 2 hari. Pembekalan diarahkan langsung oleh Kakak Senior Teknik Dirgantara. Pembekalan ini dilakukan bertujuan agar :

  1. Dapat membedakan,mengenal serta mengerti jenis-jenis tools ( alat ) yang digunakan dalam dunia penerbangan. (lihat animasi foto di bawah)
  2. Mempelajari bagaimana cara menggunakan fasilitas dari toolstore dan fasilitas yang ada didalam pesawat.
  3. Mendapatkan informasi peraturan, kewajiban, dan etika saat melaksanakan magang dengan perusahaan mitra.

Menyimak Pengarahan Magang di Hall RKU

Adapun beberapa materi yang diberikan diantaranya adalah pengenalan pesawat tipe fix wing dan rotary wing (Boeing 737-200, Helikopter BO-105M, Cessna 402, Cessna 150), pengenalan jenis-jenis tools, dan pemasangan wire.

Kegiatan yang dilakukan pada hari pertama adalah mempelajari tentang tools, dokumen AMM dan IPC Boeing 737-500, mempelajari engine systems. Berikut dokumentasi pada saat melaksanakan pembelajaran pada hari pertama :

Perkenalan Mesin Pesawat Boeing 727-200

Pemberian Materi Cessna 150

Mengenal Pesawat Cessna 402

Mengenal Helikopter BO-105M

Hari kedua mempelajari tentang pengenalan pesawat fix wing dan rotary wing (Boeing 737-200, Helicopter BO-105M, Cessna 402, Cessna 150), materi dasar penerbangan (regulasi, basic engine, dokumen dalam penerbangan, human factor, keselamatan kerja, airframe, blade), tools atau alat-alat preparasi yang digunakan, dan pemasangan wire. Kemudian mempelajari alat yang biasa digunakan dalam dunia penerbangan beserta cara kerjanya. Berikut beberapa dokumentasi tools yang berada di Tool Store :

Macam Tools di Workshop STTKD

Materi pembekalan selanjutnya adalah safety wiring pada pesawat terbang, dengan tujuan mengurangi getaran dan mencegah terlepasnya bolt dari suatu komponen saat terbang (take-off, en-route, dan landing).

Kegiatan pembekalan magang melibatkan seluruh taruna taruni Program Studi S1-Teknik Dirgantara semester 6, beberapa Senior Teknik Dirgantara (TD) dan seorang instruktur dari STTKD sendiri. Kegiatan ini memiliki beberapa manfaat diantaranya :

  1. Dapat mempraktekkan teori yang didapatkan saat di lapangan.
  2. Mendapatkan pengalaman kerja saat di lapangan.
  3. Memecahkan masalah dan menganalisa masalah yang terjadi saat di lapangan.
  4. Mengasah keterampilan yang dimiliki oleh seluruh peserta magang saat di lapangan.

Dengan demikian.kegiatan pembekalan ini diharapkan agar para Taruna Taruni menguasai materi tentang fasilitas dari toolstore dan pesawat sebelum dilaksakannya PKL. (ys)

Sumber : Program Studi S1 Teknik Dirgantara

Share link : https://sttkd.ac.id/berita/proses-pembekalan-peserta-magang-s1-td/

Kerjasama STTKD dengan SMK PBD, Surakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) membahas kerjasama dan sosialisasi kampus dengan SMK Penerbangan Bina Dirgantara (PBD), Surakarta.

Masih berkaitan dengan penerimaan taruna taruni baru, kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, saling memberikan asistensi terhadap program pengembangan pendidikan dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan, seminar, workshop, temu ilmiah dan lainnya berkaitan dengan akademis.

Momen Penandatanganan Disaksikan Kepala Sekolah SMK

Saling membantu menyediakan tenaga pendidik atau pengajar untuk memberikan materi berkaitan dengan bidang penerbangan, pendampingan penelitian atau dalam bidang akademik lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 18/01/2023 meskipun penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara langsung pada hari Rabu perwakilan dari Departemen Pengembangan Saudara M. Fahmi Rozaky bertemu dengan Bapak Maulana Kafa Intifada, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK PBD.

Pak KepSek Memberikan Pengarahan Acara Ini

Hal penting dalam perjanjian kerjasama ini adalah untuk membuka wawasan bagi siswa siswi SMK untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan dirgantara. Dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) dapat memberikan pengetahuan dan referensi fasilitas kepada SMK PBD.

Kerjasama ini sangat bermanfaat bagi masing-masing institusi mengingat akan luas nya ilmu penerbangan yang nantinya menjadi penting bagi generasi muda bisa mengisi seluruh sektor penerbangan yang ada di Indonesia maupun mancanegara.

Hal ini juga sejalan dengan program merdeka belajar kampus merdeka, dimana perguruan Tinggi harus menjadi mitra pembelajar bagi masyarakat.

Foto Bersama Dengan Salam Dirgantara

Bagi kalian yang ingin mengetahui program Kampus Merdeka di STTKD dapat menyimak di link Youtube (ys)

Sumber : Muhammad Fahmi Rozaky – Humas

Ground Run-Up Mesin Pesawat di Dalam Kampus

Mempelajari Komponen Pesawat Cessna 150 Sebagai Bagian Dari Praktikum

Cessna 150 adalah pesawat penerbangan umum roda tiga sayap tinggi (high wing) dua kursi, dirancang untuk pelatihan penerbangan, tur dan penggunaan pribadi.

 

Pemberian Materi, Pengarahan & Pemeriksaan Komponen Sebelum Start Engine

Tampak Samping Keseluruhan Pesawat Disiapkan Bersama Alat Pemadam Kebakaran

Di hari Selasa pagi ini tanggal 17/01/2023 terlihat pesawat Cessna 150 terlihat bagian mesinnya dengan terikat bagian ekornya, rodapun diganjal. Kuatir kabur pak, ujar salah satu Taruna. Ground Run-Up untuk pesawat biasanya dilaksanakan setiap minggu, namun pada kesempatan ini karena kegiatan praktikum maka dilaksanakan di lahan terbuka agar mendekati suasana di lapangan pekerjaan dan pastinya alasan keamanan.

Fungsi dari Ground Run-Up ini diperlukan di dunia kerja agar ketika pesawat masih di atas tanah dalam kondisi mesin menyala, jika ada keanehan dapat segera dihentikan untuk perbaikan. Sungguh akan menjadi hal fatal jika pesawat sudah Take Off tanpa ada perbaikan karena ini demi keselamatan bersama.

D3 Aeronautika Angkatan 20 Semester 5

Mereka melaksanakan praktikum dengan kegiatan meliputi pemeriksaan komponen pesawat hingga mesin pesawat dapat dinyalakan tidak sampai terbang tentunya.

Tahapan demi tahapan dilaksanakan :

  1. Pemeriksaan saluran bahan bakar, jangan sampai ada kebocoran.
  2. Pemeriksaan kelonggaran & fisik baling-baling pesawat.
  3. Pemeriksaan kemudi, rudder & aileron.
  4. Menyiapkan alat pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kejadian tak terduga.
  5. Menyalakan mesin selama kira2 5-10 menit.
  6. Melakukan pemeriksaan kembali.
  7. Memasukan pesawat kembali ke dalam hanggar.

Mesin Cessna 150 Continental O-200

Perlu diketahui bersama bahwa pesawat Cessna 150 ini bermesin Continental tipe O-200, spesifikasi mesin sebagai berikut:

  • Berpendingin udara.
  • Pengabutan karburator.
  • 4 piston bertolak belakang (sering disebut mesin boxer/horizontal/datar).
  • Kapasitas ruang bakar 3290 CC.
  • Bertenaga 100 daya kuda.
  • Kompresi mesin 1:7.

Mesin pesawat ini menggunakan bahan bakar Avgas. Saat tulisan ini dibuat Avgas berharga di kisaran Rp.17.000 perliternya.

Sekarang mari kita lihat bagaimana mereka menyalakan mesin pesawatnya. jangan lupa untuk mengaktifkan speaker agar keseruan ini dapat dinikmati bersama.

Suara yang terdengar sungguh mirip mobil sport klasik dengan penggerak klep push rod terdengar merdu.

Harapannya dengan diadakan praktikum ini para lulusan STTKD mampu melaksanakan tugasnya dengan baik serta menambah percaya diri mereka saat mengabdi kepada masyarakat. (ys)

Sumber : Humas & D3 Aeronautika

Seminar Manajemen Transportasi Udara

Prepare Your Future Career In Airport Operation

Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugasnya. Seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti benih atau dari kata seminarium, yang artinya tanah tempat menanam benih. Jadi, seminar memiliki arti tempat benih-benih kebijaksanaan. Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara penyaji dengan peserta diskusi. Tujuan seminar adalah menemukan jalan pemecahan masalah. Materi yang dikemukakan penyaji dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang. Sumber (https://id.wikipedia.org/wiki/Seminar)

Kali ini seminar yang kita liput telah diadakan di Prodi D-IV Manajemen Transportasi udara berkolaborasi dengan Himpunan Taruna Prodi. Pada seminar ini bertema Prepare Your Future Career In Airport Operation dan dihadiri kurang lebih tiga ratus taruna taruni D-IV MTU.

Narasumber Ardha Wulanigara S.E

Bapak Djoko Widagdo S.E.,M.Si selaku Ketua Prodi D-IV MTU memberikan sambutan di awal dengan memaparkan alasan diadakannya kegiatan seminar ini yaitu sebagai pembekalan untuk Taruna D-IV MTU. Mereka di semester lima ini sedang mempersiapkan diri berkonsentrasi di semester VII.

Prodi D-IV MTU mempunyai 4 konsentrasi antara lain

  1. Airport Operation and Management,
  2. Airline Operation and Marketing,
  3. Air Logistic Management dan
  4. Travel and Tourism Industry

Selain itu diadakannya seminar ini juga sebagai persiapan untuk taruna taruni memasuki dunia kerja bidang kedirgantaraan.

  1. Sambutan dari KA Prodi D-IV MTU

Bertepat di ruang kuliah umum STTKD Yogyakarta pembicara seminar kali ini adalah Bapak Ardha Wulanigara S.E yang dimana menjabat sebagai Avp Of Airport Operation Standardization Angkasa Pura 2 (https://angkasapura2.co.id/) di kantor pusat di Jakarta, beliau juga merupakan salah satu alumni dari STTKD Yogyakarta yang sukses dibidang kedirgantaraan.

Untuk info alumni MTU dapat dibuka di web: https://mtu.sttkd.ac.id/pengumuman/pusat-informasi-dan-pengumuman-resmi-prodi-d4-mtu-sttkd/

“Alhamdulillah keberhasilan yang saya dapatkan sekarang ini tidak lain saya dapatkan semua ilmunya dari STTKD, mulai dari 5T visi dari kampus kita ini (Taqwa, Teknokrat, Tanggap, Tanggon dan Trengginas) telah saya tanamkan pada diri saya dan semua mata kuliah yang saya pelajari sangatlah berharga dan membantu dalam karir saya” ujarnya.

Sesi Tanya Jawab

Antusias dari taruna Prodi DIV MTU semakin besar setelah mendengar pernyataan dari seniornya yang sekarang telah sukses di bidang kedirgantaraan, terlihat dari banyaknya taruna taruni yang mengajukan pertanyaan.

Pada seminar ini Bapak Ardha menjelaskan mengenai semua hal yang berhubungan dengan manajemen kebandarudaraan dan juga apa saja yang saat ini dibutuhkan di bidang kedirgantaraan sehingga taruna taruni bisa mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja dengan harapan taruna taruni bisa lebih bersungguh sungguh lagi dalam belajar, menggali ilmu, bukan hanya saat di dalam kampus tapi juga di luar kampus.

Apresiasi untuk Taruna/I yang mengajukan pertanyaan

Dalam seminar ini juga disempatkan melakukan voting untuk mendukung Bandara Internasional Soekarno – Hatta sebagai bandara dengan layanan terbaik dalam Ajang Skytrax award 2022/2023 (https://www.worldairlineawards.com/)

Kegiatan voting Bandara Soekarno Hatta

Kegiatan voting Bandara Soekarno Hatta

Seminar kali ini merupakan seminar pertama untuk pembekalan taruna taruni dengan tema disesuaikan konsentrasi D-IV MTU dan tentu saja akan ada seminar lainnya yang tidak akan kalah menarik dari yang telah diadakan saat ini.

Foto Bersama

Demikian kegiatan seminar kali ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan narasumber, tamu undangan beserta seluruh panitia yang terlibat dan dengan diadakannya seminar kali ini bisa menjadi salah satu kegiatan untuk menunjang pengetahuan serta motivasi taruna taruni.(ys)

Sumber : Program Studi Manajemen Transportasi Udara (https://mtu.sttkd.ac.id/)

Meningkatkan Pengetahuan Taruna Taruni Melalui PKL

Para Peserta Didik D3 MT Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja secara langsung, secara sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten.

PKL dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dan diharapkan akan menerapkan ilmu yang diperoleh, sekaligus dapat dipraktekkan oleh peserta PKL pada dunia kerja. PKL dapat dilakukan oleh siswa, mahasiswa dan tenaga kerja baru.

PKL diimplementasi secara sistematis dengan cara mensinkronisasikan antara program pendidikan di universitas dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja. Untuk mencapai tingkat keahlian tertentu itulah, dilaksanakannya PKL yang dalam bahasa kemahasiswaannya biasa disebut magang. (Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan_kerja_lapangan)

Pembekalan PKL Periode Reguler di Ruang Kuliah Umum

Dalam rangka meningkatkan wawasan dan keterampilan, Program Studi (Prodi) D3 Manajemen Transportasi (MT) mengadakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Para hari Kamis, 22 Desember 2022, Prodi berkolaborasi dengan Unit PKL telah memberikan pembekalan bagi peserta didik dan akan dilaksanakan pada periode reguler yang dimulai pada bulan Februari hingga bulan April 2023. Pembekalan diisi dengan materi kedirgantaraan dan teknis pelaksanaan PKL yang disampaikan oleh Ahcmad Muzakir, S.Tr.Tra selaku perwakilan dari Unit PKL dan Anita Nur Masyi’ah, S.Pd., M.Pd. selaku perwakilan Prodi D3 MT. Pembekalan ini diikuti oleh 112 taruna taruni angkatan 2020 bertempat di ruang kuliah umum kampus.

Taruna D3 MT melakukan Praktik Pengawasan Pengisian Bahan Bakar di Unit AMC

Pada kesempatan tersebut, Bp. Muzakir menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta didik mendapatkan pengalaman dan wawasan berkarir sesuai bidang ilmu mereka, hal ini juga bermanfaat melatih beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bekerja. Mengingat pentingnya kegiatan ini dan berkaitan dengan banyak pihak perusahaan rekanan STTKD, mereka diingatkan untuk selalu menjaga sikap dan perilaku. Anita mengutarakan bahwa PKL bukan hanya sarana bagi taruna taruni untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di bangku perkuliahan ke dalam lingkungan kerja, tapi juga bermanfaat bagi mereka untuk belajar bagaimana cara bersikap dan bekerjasama dengan rekan kerja.

Taruna D3 MT bersama Staf PT Angkasa Pura Logistic Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak

Sebelumnya Prodi D3 MT telah memberangkatkan 96 orang taruna taruni untuk melaksanakan PKL periode natal dan tahun baru (Nataru). Kegiatan dimulai pada awal Desember 2022 dan akan berakhir pada akhir Januari 2023. PKL merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan prodi D3 MT menjadi 2 periode yakni Nataru dan Reguler. PKL dilaksanakan di hampir seluruh Perusahaan Pengelola Bandara di Indonesia. Durasi setiap periode berkisar antara satu hingga dua bulan menyesuaikan permintaan dari perusahaan rekanan. Dalam lain kesempatan, perusahaan yang berketempatan PKL merekrut peserta PKL untuk melanjutkan bekerja di perusahaan mereka setelah menyelesaikan studi tentunya. Hal ini tentu menjadi manfaat positif kegiatan PKL di STTKD yang tidak hanya memperkenalkan peserta didik kepada dunia kerja namun sekaligus menjadi ajang pemantauan dan rekrutmen perusahaan terhadap calon pegawainya.

Diharapkan nanti bagi para senior dapat memberikan panutan kepada para yunior untuk mengikuti jejak karirnya. (ys)

Sumber : Program Studi D3 Manajemen Transportasi.

STTKD Melaksanakan Ujian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal Tahun Ajaran 2022/2023

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta kembali melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal Tahun Ajaran 2022/2023. Sebanyak 2.287 taruna/taruni melaksanakan ujian di kampus utama Jl. Parangtritis km 4,5 Yogyakarta mulai dari hari Senin, 02 Januari sampai dengan 09 Januari 2023.

Peserta diikuti dari Program Studi S1 Teknik Dirgantara, D4 Manajemen Transportasi, D3 Aeronautika, D3 Manajemen Transportasi, D1 Pramugara/pramugari dan D1 Ground Handling.

Ujian Akhir Semester di ruang kuliah utama sttkd

Wakil Ketua Satu Bidang Akademik (WAKA 1) STTKD Erwhin Irmawan, S.Si., M.Cs. berharap kepada para taruna taruni untuk mengikuti melaksanakan ujian dengan tertib sesuai dengan tata tertib yang telah dibuat dan dikeluarkan oleh pihak kampus. Salah satu tata tertib yang wajib dilaksanakan adalah ketentuan berpakaian sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan STTKD adalah Peraturan Khusus Taruna Taruni STTKD (PERSUSTAR).

Seperti diketahui kita bersama UAS ini merupakan merupakan salah satu kegiatan evaluasi hasil belajar mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan selama satu semester. Evaluasi ini adalah pemberian penilaian terhadap kemampuan mereka dalam menerima, memahami, dan menguasai materi kuliah. Dosen memberikan peran penting dalam pemberian kurikulum yang telah ditetapkan oleh setiap program Studi.

Taruna Taruni sedang konsentrasi mengerjakan ujian

Selain itu, ujian akhir semester juga bisa untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) guna penyempurnaan program pembelajaran di STTKD. (ys)

Sumber : BAAK STTKD

Taruni Memegang Ular

Melatih Mental Calon Pramugari Dalam Menghadapi Situasi Darurat

Latihan Persiapan Mental Calon Pramugari menghadapi Situasi Darurat Melalui Praktikum Bertahan Hidup di Hutan dan Laut

Peran seorang pramugari atau pramugara di dalam pesawat tentu saja bukan hanya sekedar melayani penumpang semata, akan tetapi juga harus sigap ketika keadaan darurat terjadi. Peristiwa darurat tersebut misalnya ketika pesawat mengalami turbulensi, pendaratan darurat karena kecelakaan baik di hutan ataupun laut. Guna membekali calon pramugari dan pramugara ketika menghadapi situasi tersebut, maka seorang pramugari atau pramugara harus siap dalam segala situasi. Oleh karena itu, pada mata kuliah jungle survival diadakan praktek yang mengajarkan bagaimana seorang pramugari atau pramugara harus bisa bertahan di situasi terburuk dalam menolong penumpang yang sakit serta menyelamatkan dirinya juga.

Kegiatan praktek Jungle and Sea Survival Prodi D1 Pramugari Pramugara ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2022 selama satu hari penuh. Adapun kegiatannya berupa praktek kasus memberikan pertolongan pertama pada penumpang yang mengalami patah kaki dan tangan serta pendarahan hebat. Masing-masing kelompok diberikan kasus yang berbeda-beda ketika menangani penumpang saat crash landing.

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation

Latihan CPR

Latihan Pertolongan Patah Tulang Kaki

Latihan Pertolongan Patah Tulang Kaki

Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lapangan untuk melakukan kegiatan SAR dengan memberikan tanda pertolongan. kegiatan ini bertujuan bagaimana seorang pramugari/pramugara membuat tanda SAR agar mudah ditemukan lewat udara. Adapun tanda-tanda SAR yang dibuat adalah sebagai berikut:

  1. Huruf N artinya negative bahwa tidak ada survivor/ korban selamat
  2. Huruf Y artinya membutuhkan bantuan karena ada survivor/ korban selamat
  3. Huruf X artinya membutuhkan pertolongan medis
  4. Huruf V artinya membutuhkan bantuan
  5. Gambar panah menghadap atas artinya mengikuti arah panah menuju survivor
Jalan Bersama Latihan Navigasi SAR

Jalan Bersama Latihan Navigasi SAR

Pembuatan tanda tersebut dengan cara membentangkan kain panel berwarna orange agar memudahkan terlihat oleh tim SAR. Kegiatan ini dilakukan di lapangan Mangil, Imogiri dengan melibatkan dan diawasi oleh para instruktur berpengalaman di bidang kepramugarian dan dokter.

Membuat Tanda SAR

Membuat Tanda SAR

Selesai menyelesaikan tanda SAR, peserta berjalan menuju ke tempat berikutnya untuk melaksanakan kegiatan memasak. Saat kegiatan ini berlangsung, peserta dikondisikan seperti saat berada di tengah hutan, yaitu minim peralatan serta makanan yang ada. Para peserta diberikan kesempatan untuk memasak makanan dengan alat seadanya yang bisa ditemukan di hutan atau gunung. Berbekal peralatan seadanya inilah, peserta berusaha membuat makanan untuk bertahan hidup. Membuat masakan dari dedaunan yang bisa dikonsumsi serta memakan daging ular jika memang harus dilakukan.

Makan Bersama Menggunakan Alas Daun

Makan Bersama Menggunakan Alas Daun

Memasak Menggunakan Kompor Dari Batu

Memasak Menggunakan Kompor Dari Batu

Pada praktek jungle and sea survival kali ini peserta juga diperkenalkan tentang edukasi ular oleh Dirgapala. Tujuan dari kegiatan ini agar para calon pramugari/pramugara tidak bingung dan takut saat menghadapi ular di hutan. Berbagai jenis ular dibawa dalam beberapa wadah sesuai dengan jenis ular tersebut. Ada ular yang dari tampilan luarnya sungguh cantik akan tetapi sangat berbisa, begitu juga sebaliknya, ada ular yang terlihat agresif dalam bergerak tetapi tidak berbahaya ketika menggigit. Para peserta juga diperkenankan untuk menyentuh dan bermain dengan ular-ular yang tidak berbahaya.

Memegang Ular

Memegang Ular

Berkenalan Dengan Ular

Berkenalan Dengan Ular

Berbekal pelatihan inilah, diharapkan para calon pramugari atau pramugara dapat menerapkan ketika nantinya menghadapi situasi darurat tersebut. Semangat belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh yang dimiliki oleh para taruni STTKD Yogyakarta patut diacungi jempol. Semua kegiatan yang dilakukan selama sehari penuh ditempuh dengan sangat baik dan hasilnya memuaskan para instruktur. Salam Dirgantara (ys)

Dosen SAR

Dosen SAR

Tim SAR Dirgapala Pramugari

Tim SAR Dirgapala Pramugari

Sumber : Program Studi D-1 Flight Attendant

Peserta didik memadamkan api

Praktikum Memadamkan Api / Fire Fighting / Fire Drill

Praktikum Fire Drill di Kampus STTKD

Api adalah oksidasi cepat suatu bahan (bahan bakar) dalam proses kimia eksotermik dari pembakaran, yang mengakibatkan pelepasan panas, cahaya, dan berbagai produk reaksi. Panas yang dihasilkan api disebabkan oleh perubahan ikatan rangkap lemah dalam molekul oksigen, O2, menjadi ikatan yang lebih kuat, menghasilkan karbon dioksida dan air, serta melepaskan energi (418 kJ per 32 g O2). Nyala api yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kebakaran besar, yang berpotensi menyebabkan kerusakan. Efek negatifnya, kebakaran berbahaya bagi kehidupan dan harta benda, menyebabkan polusi atmosfer serta kontaminasi air. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Api)

Tim Fire Drill dan Siswa Siswi STTKD

Tim Fire Drill dan Siswa Siswi STTKD

Dikarenakan potensi bahaya api yang telah disebutkan sebelumnya, maka untuk para peserta didiknya kampus STTKD melakukan kegiatan praktikum Memadamkan Api atau yang biasa kita kenal dengan istilah di dunia profesional dengan istilah Fire Fighting atau Fire Drill. Ini adalah cara memadamkan kebakaran api, sebagai salah satu bahaya yang dapat saja terjadi dalam proses penerbangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 22 Desember 2022 di area kampus STTKD Yogyakarta. Dalam kegiatan praktek ini taruna taruni didampingi oleh Dosen Pengampu dan Koordinator Alat Keamanan Kerja (ALKAMJA) sebagai penyedia sarana dan prasarana praktikum.

Persiapan Alat Pemadam Kebakaran Ringan

Persiapan Alat Pemadam Kebakaran Ringan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada taruna taruni kampus yang dimana saat foto diambil Tim Alkamja sedang memberikan praktikum ke peserta didik Prodi Flight Attendence (FA) tentang cara penanggulangan jika terjadi bahaya api ringan di pesawat. Kegiatan ini menggunakan 3 (tiga) metode pemadaman api:

  1. Pertama yaitu menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Halon, dalam kesempatan praktek ini memberikan pengetahuan kepada taruna taruni cara menggunakan APAR dengan baik dan benar.
  2. Kedua yaitu memakai media berupa H2O (Air), dalam metode ini mereka menggunakan alat penyemprot air bertekanan tinggi.
  3. Ketiga yaitu menggunakan blanket (selimut) yang dibasahi dengan air, metode ini merupakan metode tradisional yaitu dengan menutupi api menggunakan selimut yang telah dibasahi sebelumnya.
Peserta didik memadamkan api

Peserta didik memadamkan api

Diharapkan setelah kegiatan ini mereka akan tanggap dan sigap menghadapi potensi bahaya dalam dunia kerja. (ys)

Sumber : ALKAMJA STTKD

Belajar berhias agar lebih percaya diri

Berhias ala Sekolah Pramugari di Jogja

BEAUTY CLASS Program Studi GROUND HANDLING, Simak keseruan berhias ala Sekolah Pramugari di Jogja

 

BEAUTY CLASS Program Studi GROUND HANDLING, Simak keseruan berhias ala Sekolah Pramugari di Jogja

BEAUTY CLASS Program Studi GROUND HANDLING

Taruna-Taruni Program Studi Ground Handling (GH) Sekolah Tinggi Teknologi kedirgantaraan (STTKD) melaksanakan praktek beauty class yang bekerjasama dengan perusahaan Wardah Cosmetics. Beauty class ini menjadi bagian dari mata kuliah praktek Poise and Grace yang secara rutin kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya, selain itu kegiatan ini juga tak hanya diikuti dari Program Studi Ground Handling saja, kegiatan ini juga diikuti oleh Program Studi Pramugari STKKD.

Untuk penjelasan singkat, Ground Handling merupakan istilah lain untuk tata kelola darat dalam penerbangan. Apabila Pramugari bertugas dalam penerbangan selama di udara, maka Ground Handling menangani penerbangan saat di darat (keberangkatan dan kedatangan).

Beauty Class membekali Taruna/i STTKD tentang tata rias wajah, penggunaan produk kosmetik dan alat make up, sehingga dapat meningkatkan penampilan ketika bekerja di dunia Penerbangan. Beauty Class kali ini dilaksanakan dengan praktek secara langsung oleh taruni dari Program Studi Ground Handling dimulai dari pengenalan jenis kulit hingga langkah demi langkah membersihkan wajah dan memakai produk kosmetik dengan tepat.

Dengan penempilan yang menarik, mereka berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang ketika mereka bekerja nantinya. Hal ini tidak terlepas dimana ruang lingkup pekerjaan Ground Handling adalah menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan terhadap penumpang mulai dari proses check-in sampai penumpang naik ke pesawat. Tentunya dengan didukung oleh sikap kedisiplinan serta penampilan yang baik, maka akan meningkatkan rasa percaya diri ketika nanti para lulusan bekerja di bandara udara. Demikian sekilas praktikum berhias ala Sekolah Pramugari di Jogja. (ys)

Sumber : Program Studi D-1 Ground Handling