Diaspora Jerman Ajak Taruna STTKD Go International

Jumat, 19 Juli 2019 STTKD menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “4th Industrial Revolution in Aeronautics Industry and Structure Maintenance”. Kerjasama Program Studi Teknik Dirgantara, Aeronautika dan Training Center AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) menghadirkan Insinyur Aeronautika Industri Pesawat Terbang Hamburg, Jerman, Bapak Prio Adhi Setiawan, S.T., M.Sc.

Kesempatan langka dengan hadirnya Diaspora yang telah 15 tahun tinggal di Jerman ini dimanfaat oleh jajaran pimpinan Ketua PLH Ibu Vidyana Mandrawaty, Sekretaris Eksekutif Bapak M. Wasfan Wahyu Widodo, para Wakil Ketua dan Ketua Program Studi  STTKD untuk berdiskusi di awal sesi sebelum kegiatan kuliah umum dilaksanakan. Beberapa peluang dan bidang untuk mendukung kemajuan pendidikan dan teknologi penerbangan nasional, khususnya di STTKD menjadi pembahasan utama. Disamping hal-hal lain yang bisa membuka peluang kerjasama dengan Diaspora Expert Return dan universitas-universitas di Jerman kedepannya.

Pada kesempatan kuliah umum sesi pertama Bapak Prio menyampaikan mengenai “An Introduction to Fourth Industrial Revolution in Aeronautics Industry, The Opportunities and The Challenge in The Future”. Banyak pandangan menarik dari perkembangan era IT dan digitalisasi yang kedepan akan diadopsi di dunia penerbangan untuk efisiensi dan efektivitas pekerjaan.

Pada sesi kedua Bapak Prio membawakan materi “Introduction to Structure Maintenance and Structure Fatigue Repair”. Para peserta diajak mendalami ilmu failure dalam dunia penerbangan, yang sebagian besarnya disebabkan oleh beban fatigue.

Dalam kuliah umum ini Bapak Prio memberikan motivasi kepada Taruna Taruni STTKD untuk memiliki mimpi setinggi mungkin, tidak hanya berkarir di perusahaan nasional tetapi Priyo juga mengharapkan Taruna Taruni STTKD berani go international dan membangun karir di perusahaan-perusahaan ternama seperti Boeing, Airbus dan sebagainya. Senada dengan pendapat Dosen Aeronautika STTKD Bapak Joni Kasmara, S.T., M.Eng.  yang menyatakan bahwa ilmu maintenance tidak hanya mengenai operasional tetapi juga memerlukan improvement dan inovasi baru sehingga Taruna Taruni STTKD harus terus meningkatkan wawasan di dunia teknik penerbangan dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam dunia kerja.

Para peserta Taruna Taruni Teknik Dirgantara, Aeronautika dan AMTO juga Dosen dan Instruktur sangat menikmati paparan kuliah umum dari Sang Diaspora, karena materi yang disampaikan up to date dan futuristik.

 

Ketua Program Studi Teknik Dirgantara Bapak Haris Ardianto, S.T., M.Eng.

Dalam kesempatan ini Bapak Haris Ardianto, S.T.,  KetuaM.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Dirgantara sekaligus Ketua Panitia dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas bekal pengetahuan yang diberikan oleh Bapak Prio  dan berharap  apa yang telah didapat para civitas akademika STTKD ini bermanfaat dan membawa visi dan kemajuan untuk STTKD di masa-masa yang akan datang. (HA)

STTKD Hadiri Indonesia Higher Education(IHE) Chief Information Officer (CIO) Forum

STTKD menghadiri Acara Indonesia Higher Education CIO Forum yang diselenggaarakan di UII pada 17 Juli 2019 yang diwakili oleh CIO Bidang Teknologi Informasi STTKD. Penyelenggaraan IHE CIO Forum 2019 juga diisi paparan dari Prof Dr Didi Achjari SE MCom Akt CA (Ketua LLDikti Wilayah V DIY), Fathul Wahid ST MSc PhD (Rektor UII ), Mukhammad Andri Setiawan Ph.D (CIO UII), Nutanix, Ruckus, dan Lintasarta. Sementara pada sesi lightning talk diisi oleh Arif Kurniawan, S.T. (UNY), Adi Kusuma dari Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Achmad Basuki dari Indonesian Research and Education Network (IdREN).

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.com., Akt., C.A., mengatakan perkembangan teknologi yang masif harus mampu dimaksimalkan dengan baik oleh perguruan tinggi, sehingga mampu membantu percepatan di dalam perkembangan setiap perguruan tinggi. Karena tidak semua perguruan tinggi menyadari peran teknologi dan informasi. “Kebanyakan perguruan tinggi mungkin melihat teknologi hanya sebagai alat untuk membantu efisiensi tapi tidak sebagai penambah nilai,” ungkap Didi Achjari. Didi Achjari mengatakan CIO memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan perguruan tinggi melalui teknologi. Pasalnya tidak hanya sekadar menguasai teknologi saja, CIO juga perlu memiliki kemampuan memimpin, mengukur dan meningkatkan hasil, membuat strategi dan mengatur sumber-sumber daya yang ada. “Dengan tuntutan kemampuan yang banyak inilah perlunya forum seperti IHE CIO ini agar para pimpinan perguruan tinggi dapat saling berbagi ilmu bahkan sumber daya agar mampu menciptakan suatu sistem yang berbasis teknologi guna kemajuan perguruan tinggi secara merata,” katanya.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., mengatakan sudah saatnya untuk mengembangkan pola berpikir dalam menyelesaikan masalah. Selama ini pola berpikir masyarakat adalah deduktif thinking dimana sudut pandang berawal dari suatu masalah. “Masalah itu terkadang tersembunyi tidak muncul dipermukaan. Sehingga ketika kita tidak menemukan masalah justru itu masalah terbesar,”. Fathul Wahid mengajak peserta forum untuk berpikir secara induktif. Di tengah disruptif perkembangan teknologi saat ini dapat digali potensi yang ada sehingga potensi itu dapat dikembangkan ke arah mana. “Misalnya pada akhir 90-an tidak ada orang yang berdemonstrasi meminta hadirnya layanan sms namun pada akhirnya layanan sms itu ada. Lalu kenapa? Ini dikarenakan para penyedia layanan menyadari bahwa jalur komunikasi itu masih menganggur dan terus berkembang lagi hingga munculnya internet,” lanjut Fathul Wahid. Berharap melalui forum ini peserta termasuk pembicara dapat belanja ide. Sehingga ide yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam bentuk solusi terhadap permasalahan saat ini. “Harapannya peserta dapat belanja ide setelah itu dibawa pulang, direbus dan diimplementasikan pada berbagai permasalahan,” tambahnya.

Mukhammad Andri Setiawan, Ph.D., selaku Kepala Badan Sistem Informasi (BSI) UII. Dalam materinya, Andri Setiawan mengatakan pengelolaan teknologi informasi dewasa ini masih sering menjadi kendala para pimpinan di lingkungan pendidikan tinggi. Kendala tersebut terutama pada segi pengorganisasian layanan agar sejalan dengan misi dan tujuan strategis institusi pendidikan tinggi. “Seharusnya perguruan tinggi dapat memaksimalkan perkembangan teknologi untuk mencapai visi dan misinya. Sehingga perlunya implementasi yang sesuai agar visi dan misi perguruan tinggi tercapai,” ungkapnya.

Sejauh ini, hanya sebagian kecil universitas telah menjalankan praktik-praktik terbaik dalam mengelola teknologi informasi, dan menjadikannya sebagai instrumen strategis untuk bersaing dan meningkatkan kualitas. Sebagian besar yang lain masih menganggapnya sebagai instrumen pendukung operasional dengan manfaat yang marginal. Kapasitas personel teknologi informasi dan dukungan kebijakan institusi yang beragam adalah beberapa sebab yang terindentifikasi. “Perubahan mendasar dibutuhkan untuk memberikan pelayanan teknologi informasi yang lebih baik. Pergeseran layanan teknologi informasi sebagai “sekedar” unit pelaksana teknis, atau fokus hanya pada manajemen teknologi menjadi manajemen layanan menuntut perubahan yang drastis pula,” ujarnya.

Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami perubahan yang kian masif. Tren digitalisasi atau yang sering disebut revolusi industri 4.0 di berbagai sektor tak terkecuali di sektor pendidikan tinggi. Terkini, kebutuhan untuk memahami solusi teknologi informasi bagi pendidikan tinggi menjadi sebuah keharusan guna meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi itu sendiri.

source : uii

Pelantikan 15 Dosen Baru STTKD

Senin pagi 15 Juli 2019 sebanyak 15 dosen baru menerima Surat Keputusan Pengangkatan (SK) Dosen Tetap dari Yayasan Citra Dirgantara. Acara pelantikan dan penyerahan SK dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Citra Dirgantara Ibu Hj.Indryana Mandraeny, S.Sos, M.M serta dihadiri pula PLH Ketua Ibu Vidyana Mandrawaty, S.E, M.M dan jajaran pimpinan STTKD Yogyakarta. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Waka Bid. Akademik Bp. Erwhin Irmawan, S.Si, M.Cs. Dalam kesempatan ini Beliau mengingatkan tugas dosen adalah Tridharma Perguruan Tinggi yakni Bid. Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

STTKD Hadiri Bimtek Sistem Penjaminan Mutu Internal LLDIKTI Wilayah 5

Perwakilan STTKD, Ibu Rafita Herdiyanti, S.Pd. (Pjs. Ka. PPMI), Ibu Gallis Nawang Ginusti, S.Pd., M.A. (SPM Prodi), Ibu Dhiani Dyahjatmayanti, STP., MBA. (Ka. P3M), Ibu You She Melly Anne Dharasta, S.E., M.M. (Ka. Prodi D4 MTU) dan Bapak Haris Ardianto, S.T., M.Eng. (Ka. Prodi S1 TD) menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Bagi Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah V tahap I pada 9-10 Juli 2019, berlokasi di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta.

Undang undang nomor 12 Tahun 2012 pada Pasal 51, ayat (1) yaitu untuk menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara, ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu.

Pasal 52 ayat (1) menyatakan penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan, dan ayat (2) menyatakan Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.

Penjaminan mutu sebagaimana diuraikan di atas dilakukan baik internal maupun eksternal perguruan tinggi dalam hal ini antara lain melalui akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Resmi lainnya. Secara konseptual siklus Sistem Penjaminan Mutu dimulai dari evaluasi diri, akreditasi, dan pembinaan program dan/atau satuan pendidikan tinggi secara berkelanjutan.

Dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi pada pengelolaan sistem pendidikan tinggi di Indonesia membawa konsekuensi adanya perubahan-perubahan dalam pelaksanaan akreditasi nasional perguruan tinggi di Indonesia. Untuk memudahkan dan melancarkan dalam melaksanakan peningkatan mutu yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional, LLDikti Wilayah V Yogyakarta memfasilitasi kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pengelola perguruan tinggi melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Perguruan Tinggi khususnya yang masih mempunyai prodi berakreditasi C atau akan habis masa akreditasinya di tahun 2020.

Kegiatan Bimtek SPMI ini dilaksanakan dengan peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari 10 Perguruan Tinggi dengan akreditasi prodi C atau yang akan habis pada tahun 2020, yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 10 Juli 2019 Untuk Tahap I, dan Tanggal 16 -17 Juli 2019 untuk Tahap II bertempat di hotel Grand Inna Malioboro, Jl. Malioboro No.60, Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55213.

Taruna STTKD Yogyakarta Kembangkan Media Tanam Organik Berbasis Mikrokontroler

Pertanian konvensional menggunakan pestisida dan pupuk sintetik, sedangkan pertanian organik membatasinya dengan hanya menggunakan pestisida dan pupuk alami. Prinsip metode pertanian organik mencakup rotasi tanaman, pupuk organik, pengendalian hama, dan pengolahan tanah secara mekanis.Karena pola penanamannya tanpa bahan kimia maka, tanaman mempunyai berbagai manfaat jika dibandingkan dengan tanaman dengan pola penenaman konvensional menggunakan bahan kimia yaitu, kaya akan antioksidan, mencegah kanker dapat mengontrol berat badan, meningkatkan sistem imun tubuh dan masih banyak lagi manfaatnya.

Tiga taruna STTKD dari Program Studi Teknik Dirgantara berhasil mengembangkan media tanam organik berbasis mikrokontroler. Mereka adalah Ali Nurimansyah, Bryan Adi Nugraha, dan Catur Haris Srihadmaja. Mereka tergabung dalam Tim PKM Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan dan mendapatkan dana hibah dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemerinstekdikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019. Mereka berusaha merancang sebuah  media tanam yang dapat mengelola tanaman secara otomatis, cocok digunakan di rumah tangga.

Diagram Alir Sistem Kerja Media Tanam

Hampir selama tiga bulan, tim mengembangkan protipe ini. Prototipe media tanam telah dicetak serta dirakit dan di lakukan uji coba. Berdasarkan hasil uji coba, prototipe media tanam dapat berfungsi dengan baik sesuai yang diinginkan. Kedepannya akan dilakukan pengembangan selanjutnya.

 

Selamat Datang Calon Taruna Taruni STTKD

Jumat pagi, 28 Juni 2018 halaman Kampus Disiplin STTKD Yogyakarta telah ramai dipadati para Calon Taruna Taruni (Catar) angkatan tahun 2019. Agenda dalam kesempatan kali ini  adalah pengukuran seragam, sepatu dan juga pengambilan foto untuk kelengkapan fasilitas pendidikan bagi Taruna Taruni STTKD. Kegiatan ini dilaksanakan 3 hari yaitu pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu 28-30 Juni 2019.

Keluarga dan kerabat juga terlihat antusias mengantarkan putra putri kebanggaannya mengikuti agenda pertama mengawali  perjalanan panjang pendidikan kedirgantaraan di kampus tercinta  ini. Panitia menyediakan tempat duduk tambahan dan juga tenda tambahan untuk bisa menampung seluruh pengunjung yang hadir di acara tersebut. Pada Pkl. 11.30 seluruh kegiatan dihentikan sementara, Panitia mempersilahkan peserta dan pengunjung menuju At-tien Kurniadi untuk melaksanakan Sholat Jumat.

Bagi keluarga dan kerabat yang mengantarkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenal lingkungan kampus yang akan menjadi tempat putra putri mereka menimba ilmu dalam beberapa tahun ke depan. Kampus disiplin dengan suasana ketaqwaan ini akan menciptakan suasana yang nyaman dan aman, mendukung seluruh fungsi STTKD dalam mempersiapkan Taruna Taruni menjadi profesional dalam bidang kedirgantaraan.

Selamat datang Calon Taruna Taruni STTKD. Terbang meraih sukses bersama kami.

Dosen STTKD Bina Masyarakat Purworejo Dalam Menghadapi New Yogyakarta International Airport

P3M STTKD menugaskan beberapa dosen melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Donorejo, Desa Jogoboyo, dan Desa Gedangan Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2018/2019. Masyarakat membutuhkan peran dari para dosen yang tentunya mempunyai pemikiran baru dan lebih terdepan dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan ini bertujuan membantu membuka pola pikir masyarakat Purworejo khususnya dalam menghadapi Bandara NYIA. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan para dosen STTKD dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai bidang meliputi teknik, aeronautika, ilmu komputer, manajemen, dan pariwisata.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purworejo. Kegiatan pertama dilakukan di Desa Donorejo dimana terdapat Usaha Souvenir Success Creative dengan pemiliknya adalah Agus Supardi. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan souvenir adalah limbah kayu. Selain pengusaha souvenir, pembinaan juga diberikan kepada para pemuda di Desa Donorejo. Adapun materi yang diajarkan adalah teori kewirausahaan, ketrampilan pembuatan souvenir bandara NYIA atau miniatur pesawat terbang, pelatihan pemasaran sekaligus pembuatan blog untuk memasarkan produk mereka baik secara nasional maupun internasional. Tiap-tiap materi disusun dan disampaikan dengan mudah, sehingga peserta pelatihan dapat mudah memahami dan mempraktekkannya.

Kegiatan kedua dilakukan di Desa Jogoboyo. Dosen STTKD memberikan pelatihan peningkatan soft skill elektronika dasar khususnya dalam merakit home theater kepada para pemuda. Kebanyakan pemuda tidak mempunyai skill yang dapat diandalkan untuk berperan serta dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Pelatihan ini bertujuan memberikan ketrampilan kepada pemuda sehingga diharapkan dapat membantu kegiatan yang biasa diadakan di masyarakat dan menjadi peluang membuka lapangan usaha baru.

Kemudian pada akhir semester ganjil 2018/2019 beberapa Dosen STTKD juga mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gedangan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulonprogo bagian barat, bahkan jarak antara bandara NYIA dengan Desa Gedangan kurang lebih hanya 1 km. Desa Gedangan terkenal dengan daerah wisata Pantai Jatimalang dan Desa Wisata Mangrove. Desa Gedangan memiliki potensi yang bagus untuk memperkenalkan daerah wisatanya, namun SDM-nya kurang memiliki keterampilan pemasaran dan bahasa inggris. Oleh karena itu, dosen-dosen memberikan pelatihan antara lain keterampilan wirausaha, Bahasa Inggris dan pembuatan souvenir khususnya sablon.

Sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala yang berarti baik bagi dosen maupun bagi peserta pelatihan dalam mempelajari konsep-konsep yang dapat menunjang kewirausahaan mereka. Karena program ini adalah program yang sustainable maka akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.

Kunjungan STTKD ke Hanggar Lion Air Group di Surabaya

Senin, 15 April 2019 Ketua Program Studi D3 Aeronautika Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta, Bapak Heru Susanto, S.Pd.T., M.Eng. telah melakukan kunjungan industri ke Hanggar Batam Aero Teknik (BAT) milik PT. Lion Air Grup yang berlokasi di Surabaya. Kunjungan ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan kerjasama bagi taruna/i yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Program Studi D3 Aeronautika merupakan program studi yang pertama dibentuk di STTKD Yogyakarta. Prodi ini sudah mencetak banyak sekali teknisi-teknisi handal di bidang kedirgantaraan, bahkan tidak sedikit alumni dari Program Studi D3 Aeronautika yang diterima bekerja di perusahaan penerbangan bergengsi di Indonesia.

Lion Air Grup merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang terkenal di Indonesia. Mereka tidak hanya bergerak di bidang jasa pelayanan angkutan udara, tetapi juga maintenance pesawat terbang yang bernama Batam Aero Teknik (BAT) yang berpusat di kota Batam. Selain Batam, BAT juga memiliki hanggar di kota lain, salah satunya Surabaya. Memiliki hanggar yang cukup banyak membuat BAT membutuhkan banyak teknisi yang berkompeten di dunia penerbangan. Melihat peluang ini, STTKD Yogyakarta diwakili oleh Prodi D3 Aeronautika mengusulkan kerjasama agar dapat mengirimkan taruna/i dalam program PKL ke BAT.

Pada pertemuan yang berlokasi di Hanggar Remote Base Maintenance kemarin, Bapak Heru Susanto selaku Ketua Prodi D3 Aeronautika STTKD Yogyakarta ditemui langsung oleh Manager Hanggar, Bapak Iswahyudi. Pertemuan tersebut membahas perihal perbaikan kerjasama yang pernah terjalin antara BAT dengan STTKD Yogyakarta. Bapak Iswahyudi menegaskan bahwa BAT bersedia menerima taruna/I PKL dari STTKD Yogyakarta lagi dengan harapan dapat menjaga sikap dan kedisiplinan. Kunjungan yang berlangsung singkat tersebut pun memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan tujuan kampus STTKD Yogyakarta.

Pelayanan Penumpang Oleh Awak Cabin di Dalam Pesawat

Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga memerlukan alat transportasi yang cepat dan efisien. Pesawat udara dipilih oleh masyarakat Indonesia karena dinilai aman, nyaman, dan memiliki waktutempuh yang efisien. Meskipun banyak diminati oleh masyarakat, pelayanan yang lengkap dan berkualitas kepada penumpang tetap menjadi prioritas utama bagi awak kabin/pramugari.Pelayanan di dalam kabin diberikan secara menyeluruh,seperti penyajian makanan dan minuman, serta tempat duduk yang nyaman. Selain itu, pelayanan di dalam kabin juga harus disertai dengan pemahaman etika yang baik, memahami sikap ramah, memahami sikap sopan santun, awak kabin melayani dengan tidak bersikap diskriminatif (membeda-bedakan), serta greeting yang menarik.

Awak kabin berusaha untuk memenuhi keinginan penumpang yang berbeda-beda. Untuk dapatmemberikanpelayanan yang prima terhadap penumpang, makaseluruh awak kabin harus mendapatkan materi dan pelatihan. Calon awak kabin akan mendapatkan beberapa materi, diantarany aadalah bagaimana cara bertahan hidup di laut dan di hutan (jungle and sea survival), dimana materi tersebut adalah sebagai pelatihan apabila suatu insiden terjadi, semisal pesawat harus mendarat darurat baik di darat ataupun di air, maka awak kabin mampu bertahan hidup dan secara bersamaan mampu memberikan pertolongan kepada penumpang. Berikutnya terdapat juga materi poice and grace yang mengajarkan mengenai bagaimana cara berpenampilan yang baik, termasuk bagaimana cara bersikap dan berprilaku sebagai seorang kabin kru.

Materi lain yang tentunya sangat penting adalah berupa cabin practice.  Materi cabin practice merupakan salah satu materi utama dibidang kepramugarian. Calon awak kabin diajarkan bagaimana melayani penumpang, baik dari segi senyum, keramahan, cara menyajikan makanan dan minuman. Selain itu, awak kabin juga diajarkan bagaimana menangani komplain dari penumpang. Selain pelayanan, calon awak kabin juga diajarkan bagaimana cara membuka dan menutup pintu pesawat, mengoprasikan pintu darurat serta keselamatan penumpang.

STTKD Menembus Pasar Kerja Sebelum Lulus

Nabila Priandewi Taruni D3 Manajemen Transportasi STTKD Yogyakarta

D3 Manajemen Transportasi merupakan salah satu Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi Kedirgantaraan Yogyakarta. Terdapat dua konsentrasi yang ditawarkan oleh Program Studi D3 Manajemen Transportasi Udara antara lain Manajemen Perusahaan Penerbangan, dan Pramugari Pramugara. Dalam Program Studi ini taruna/i disiapkan untuk menjadi Ahli Madya Manajemen Transportasi yang yang profesional, dengan dibekali berbagai kompetensi-kompetensi yang mendukung taruna/i untuk bersaing di dunia kerja.

Nabila Priandewi adalah salah satu dari beberapa contoh taruna/i Program Studi D3 Manajemen Transportasi di STTKD Yogyakarta yang telah berhasil menembus pasar kerja sebelum lulus studi. Nabila Priandewi telah bergabung di Divisi Airport Operation Landside di PT Angkasa Pura Support Bandar Udara Yogyakarta International Airport sejak bulan April 2019. Taruni angkatan 2016 ini, saat ini sedang menyelesaikan Tugas Akhirnya untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Manajemen Transportasi. Ilmu yang telah diterima selama berada di bangku kuliah diakui oleh Nabila menjadi penunjang utama yang mempermudah langkahnya untuk bersaing dan dengan mudah menembus pasar kerja. Selain itu pengalaman Praktek Kerja Lapangan yang pernah dijalaninya di Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang juga memberikan pengalaman real dalam pengaplikasian materi yang telah diterima di STTKD. Selain Nabila masih banyak lagi Taruna/i Program Studi D3 Manajemen Transportasi yang telah diterima kerja sebelum lulus dari STTKD.