flight management system

Definisi Flight Management System dan Fungsi Komponennya

Pernahkah kalian penasaran bagaimana caranya pilot mampu mengendalikan pesawat dengan baik di udara? Jawabannya karena penerbang alias pilot bekerja dengan berbagai teknologi dan komponen canggih di bagian cockpit. Dari sekian banyaknya komponen ada yang disebut sebagai Flight Management System (FMS).

Apa itu FMS? FMS (Flight Management System) adalah komponen komputer khusus yang berfungsi untuk menunjang operasi penerbangan, menyediakan data virtual dan sejumlah elemen yang berkaitan dengan penerbangan mulai dari permulaan mesin menyala hingga lepas landas, dan mematikan mesin.

Melihat ke belakang awal penerapan FMS diterapkan melalui pesawat Boeing 767, namun seiring berjalannya waktu sistem tersebut juga sudah disematkan pada Cessna 182.

Memahami Fungsi dan Cara Kerja Flight Management System

Sebenarnya cukup sulit untuk menjelaskan cara kerja dari komponen ini. Bisa jadi hanya pilot saja yang benar-benar menjelaskan bagaimana komponen ini berfungsi.

flight management system pesawat

Penjelasan yang paling mudah dipahami komponen ini menyimpan data berupa perencanaan penerbangan. Tidak banyak yang tahu, sebelum pesawat diperbolehkan untuk lepas landas informasi berkaitan dengan rute, kapasitas bahan bakar informasinya sudah diinput pada alat ini.

Dalam kondisi tertentu bahkan flight plan route sudah disiapkan sekurang-kurangnya 28 hari sebelum pemberangkatan.

Data yang tersimpan di FMS bersifat dinamis, artinya selalu bisa di update jika ada perubahan rencana. Penerbang bisa membaca informasi dan data pada Flight Management System melalui Navigation Display (ND).

Apakah hanya itu fungsi dari FMS? Tentu saja tidak, selain menyimpan data komponen ini juga mampu memastikan penentuan posisi pesawat secara akurat. Perangkat ini telah terintegrasi dengan dua buah sensor yaitu GPS dan VOR (VHF Omnidirectional Radio Range).

Letak atau posisi pesawat sangatlah penting, hal ini bertujuan untuk mempermudah pusat untuk mengirimkan bantuan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada pesawat selama penerbangan berlangsung.

Pada intinya Flight Management System mempunyai peran yang begitu besar untuk menunjang kinerja pilot memanajemen data-data penerbangan. Jauh sebelum ditemukannya metode komputer seperti ini, pilot harus bekerja ekstra memastikan semuanya serba manual.

Komponen Flight Management System (FMS)

Flight Management System memiliki sejumlah komponen yang berbeda dengan fungsi yang saling berkaitan. Berikut ini penjelasan ringkasnya:

1. FMC (Flight Management Computer)

FMC adalah sistem komputerisasi pesawat yang menggunakan basis data besar untuk mengizinkan rute agar diprogram dan diinput ke dalam sistem melalui pemuat data. Sistem ini terus diperbarui dengan posisi pesawat dengan mengacu pada alat bantu sistem navigasi yang tersedia.

2. AFCS (Automatic Flight Control)

Adalah komponen canggih yang memungkinkan pilot untuk menggunakan sistem kendali otomatis. Teknologi membantu mengurangi kelelahan pada pilot dalam penerbangan jarak jauh. Sistem autopilot mengikuti data route yang sudah diinput, meskipun demikian pilot tetap perlu memantaunya.

3. EFIS (Electronic Flight Instrument System)

EFIS dapat kita artikan sebagai tampilan instrumen di cockpit, sistem EFIS mampu menggambarkan informasi menggunakan teknologi CRT. Namun versi modern sudah menggunakan sistem LCD yang mampu menampilkan multi warna.

Komponen ini juga dikenal sebagai instrumen elektromagnetik setara yang berfungsi untuk mempermudah pilot untuk memastikan penerbangan bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana.

4. Aircraft Navigation System

Terakhir adalah sistem navigasi pesawat yang berfungsi sebagai acuan arah navigasi agar pesawat bisa tetap beroperasi sesuai pada rute yang sudah ditentukan. Penting untuk memastikan sistem navigasi ini berfungsi dengan baik sebelum pesawat lepas landas.

Apakah Hanya Pilot yang Wajib Paham Komponen FMS?

Tidak, untuk alasan teknis tim aircraft maintenance juga wajib mengetahui cara kerja dari teknologi FMS. Dengan begitu, mereka bisa tahu apakah sistem tersebut berfungsi atau ada malfungsi yang sekiranya mengganggu kinerja pilot.

Ya, pilot memang menggunakan Flight Management System nyaris sepanjang waktu namun bukan tanggung jawab mereka untuk memperbaikinya. Bagian ini dipercayakan kepada teknisi pesawat yang ahli dan paham soal perawatan fitur-fitur pesawat.

Jadi, singkat cerita jika kalian ingin menjadi teknisi pesawat maka penting untuk untuk memperdalam pengetahuan seputar komponen yang satu ini dan teknis perbaikannya.

Pengetahuan seputar komponen dan fitur pesawat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikuasai. Jika kalian baru lulus SMA/SMK tahun ini, maka sangat disarankan untuk melanjutkan studi di kampus penerbangan atau sekolah tinggi yang mempunyai jurusan relevan sesuai dengan bidang tersebut.

Kalian beruntung, STTKD saat ini masih menerima pendaftaran taruna baru. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar banyak hal mengenai urusan teknis fitur dan komponen pesawat terbang.

Ada beberapa jurusan yang sepertinya sesuai dengan minat kalian, yaitu teknik dirgantara, rekayasa mesin, teknik aeronautika, dan teknik elektro. Lakukan pendaftaran dengan mengunjungi situs ptb.sttkd.ac.id atau hubungi admin melalui kontak yang sudah tersedia, kami tunggu ya.

perbedaan FAA dan EASA

Perbedaan FAA dan EASA, Otoritas Penerbangan Berbagai Negara

Sebagai salah satu sektor yang penting, profesi atau kegiatan yang berkaitan dengan penerbangan regulasinya dipantau oleh lembaga dan otoritas-otoritas kenegaraan.

Saat kalian mencari sekolah penerbangan atau kampus untuk melanjutkan studi ke tingkatan yang lebih tinggi penting untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan tersebut standar pendidikannya mengacu pada otoritas penerbangan atau lembaga kenegaraan tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, kami sudah mengupas tuntas apa itu ICAO dan lampiran regulasinya yang berlaku secara menyeluruh di berbagai negara di dunia.

Selanjutnya, kami ingin membahas otoritas penerbangan di setiap negara secara spesifik kita akan menyinggung soal perbedaan FAA dan EASA. Terutama, FAA yang mungkin sekilas mirip dengan ICAO. Tanpa berlama-lama lagi, silahkan simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ya.

Apa Itu FAA dalam Penerbangan?

FAA (Federal Aviation Administration) adalah lembaga yang membuat dan mengatur regulasi penerbangan sipil yang berada di Amerika Serikat.

perbedaan faa dan easa

Lembaga kenegaraan ini bertanggung jawab untuk mengawasi serta mengatur undang-undang yang berkaitan dengan penerbangan. FAA dibentuk pada 23 Agustus 1958 atas dasar kongres Amerika Serikat.

Alasan utama kenapa kalian akan sering mendengar nama lembaga ini saat berprofesi di bandara adalah karena pengaruh dari negara Amerika di bidang penerbangan yang begitu besar.

Kalau kalian melihat sejarahnya, Amerika Serikat ini menjadi salah satu bagian inti dari pendiri ICAO. Perlu kami perjelas bahwa FAA bukanlah acuan utama, berkaitan dengan regulasi penerbangan, aturan keselamatan, dan sebagainya kita tetap mengacu pada ICAO.

Fungsi dan Tugas FAA

Seperti yang sudah kami sampaikan FAA sebenarnya berfokus pada regulasi penerbangan di satu negara yaitu Amerika Serikat, fungsi dan tujuan dari dibentuknya FAA antara lain sebagai berikut.

  • Mengatur standar transportasi udara komersial di Amerika Serikat
  • Mendorong dan mengembangkan sistem aeronautik sipil termasuk pengembangan inovasi baru di bidang penerbangan
  • Mengeluarkan, menangguhkan, atau mencabut sertifikat pilot atau izin untuk menerbangkan pesawat
  • Membuat regulasi untuk tujuan peningkatan keselamatan dalam operasional penerbangan

Apa Itu EASA dalam Penerbangan?

Kita sudah tahu definisi dari FAA, tapi sepertinya tidak banyak yang paham soal EASA. Secara sederhana, EASA (European Aviation Safety Agency) adalah badan yang mempunyai tanggung jawab untuk memastikan keselamatan dan perlindungan dalam operasional penerbangan di wilayah Eropa.

bedanya faa dan easa

Ya, EASA itu kedudukannya sama dengan FAA perbedaannya terletak pada negara tempat dimana lembaga ini bertanggung jawab menjamin keselamatan warga negara sipil dalam lingkup penerbangan.

Anggota EASA terdiri dari 32 negara beberapa di antaranya seperti Belanda, Jerman, Prancis, Italia. Menariknya ada juga negara yang bukan termasuk Uni Eropa tapi termasuk ke dalam EASA yaitu Swiss, Norwegia, dan Islandia.

Tugas Utama EASA

  • Membuat regulasi dan standar keselamatan di bidang penerbangan
  • Melakukan sertifikasi serta menyetujui kelaikan udara
  • Mengenalkan dan mempromosikan penggunaan standar eropa dan dunia
  • Melakukan pengawasan dan dukungan untuk menjamin keamanan dan keselamatan operasional penerbangan

Ringkasan Perbedaan FAA dan EASA, Serta Mencari Lembaga yang Serupa di Indonesia

Menarik bukan? Keduanya baik FAA dan EASA sekilas punya goal yang sama tapi lingkup dan tujuannya tetaplah berbeda.

FAA otoritas penerbangan yang bertanggung jawab untuk masyarakat di Amerika Serikat, sedangkan EASA khusus untuk negara-negara Uni Eropa dan anggota dari EASA non Uni Eropa.

Ini membuat kita bertanya-tanya, apakah di Indonesia juga ada lembaga dengan tujuan yang begitu mulia untuk menjamin keselamatan dan keamanan operasional penerbangan?

Jawabannya tentu saja ada, di Indonesia namanya DJPU (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Beda nama, beda negara tapi tujuannya mirip yaitu menjamin keselamatan, keamanan sipil di lingkup penerbangan.

dalam bahasa inggris DJPU disebut sebagai DGCA (Directorate General of Civil Aviation) yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada Menteri Perhubungan.

Dasar hukum lembaga ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015. Saat ini jabatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipegang oleh beliau Ibu M.Kristi Endah Murni.

Ingin Bekerja di Sektor Penerbangan? Pertimbangkan untuk Lanjutkan Studi Dulu!

Profesi yang berkaitan dengan penerbangan ada banyak, mulai dari pilot, pramugari, ground handling, marshaller, ATC,  mekanik pesawat dan sebagainya. Jika kalian memang berminat untuk memulai karir di bidang penerbangan sebaiknya lanjutkan studimu terlebih dahulu ke jurusan yang relevan.

Nah, kami punya saran nih. Untuk mempersiapkan ilmu dan kemampuan kalian kenapa tidak daftar di STTKD saja? Di STTKD materi setiap jurusan sudah disesuaikan dengan kurikulum yang tepat.

Khusus untuk jurusan D3 Aeronautika kurikulumnya sudah mengacu pada FAA dan EASA, lho. Bayangkan kalau kalian berhasil menguasai ilmu di bidang ini, ada peluang kerja yang cukup menjanjikan untuk menjadi ahli aircraft maintenance.

risiko bekerja di sektor penerbangan

Risiko dan Tantangan Bekerja di Sektor Penerbangan

Jutaan orang ingin bekerja di bandara ada yang mau jadi pilot, pramugari, AVSEC, pasasi ground handling, dan sebagainya. Seringkali hal yang dibahas adalah cerita “Manisnya” saja jarang yang mau membahas soal risiko bekerja di penerbangan dan tantangannya.

Perlu kalian ketahui sekeren apapun profesinya di mata umum, pasti ada kesulitannya tersendiri.

Jadikan ini sebagai motivasi bukan melemahkan semangat, dengan begitu kalian akan menemukan jawaban apakah profesi yang saat ini sedang diinginkan memang passion atau hanya ikut-ikutan teman.

Oke, lanjut kali ini admin akan membahas mengenai tantangan seperti apa yang dihadapi profesi di sektor penerbangan. Jika kalian berminat untuk berkarir di bidang ini, silahkan simak pembahasannya sampai selesai.

Ini Dia Berbagai Risiko dan Tantangan Bekerja di Sektor Penerbangan

Tantangan bekerja bisa berupa apa saja mulai dari rasa tidak nyaman sampai tanggung jawab yang begitu berat. Mungkin tidak bisa kami sebutkan secara penuh, tapi lebih kurang seperti ini garis besarnya:

risiko bekerja di penerbangan

1. Risiko Jadi Pramugari

Kita mulai dari pramugari alias flight attendant, mereka yang bertugas melayani penumpang di pesawat ternyata menghadapi tantangan yang bisa dibilang cukup berat daripada kelihatannya.

Ya, di balik penampilannya yang tampak sempurna, rupanya profesi ini juga punya risikonya tersendiri.

  • Jarang bertemu dengan keluarga, bersiaplah untuk berada jauh dari rumah dan tidak bertemu keluarga dalam waktu yang cukup lama
  • Risiko terpapar penyakit, saat melayani penumpang kalian mungkin saja bisa terpapar penyakit yang dibawa oleh penumpang dari berbagai negara (untuk penerbangan internasional)
  • Kecelakaan pesawat, ini yang paling mengerikan dalam kondisi tertentu kalian bisa saja menjadi korban kecelakaan pesawat mengalami luka-luka atau bahkan meninggal dunia

2. Risiko Seorang Pilot/Penerbang

Selanjutnya, adalah pilot profesi yang dikenal oleh masyarakat karena gaji bulanannya yang fantastis. Terlepas dari hal itu, risiko menjadi seorang penerbang rupanya paling berat dibandingkan profesi lainnya.

Bahkan sepertinya terlalu banyak kalau disebutkan semua di sini. Berikut ini kami sebutkan risiko dan tantangan terberat menjadi pilot:

  • Bertanggung jawab atas keselamatan ratusan orang
  • Tingkat stress yang begitu tinggi kondisi mental dan fisik harus stabil
  • Jam kerja yang tidak teratur
  • Dituntut untuk selalu fokus setiap saat
  • Waktu bersama keluarga yang cukup terbatas
  • Risiko tertinggi meninggal saat kecelakaan pesawat

Ini membuktikan bahwa profesi dengan gaji tinggi pasti risikonya juga sama-sama tinggi, pelatihan menjadi seorang penerbang juga terbilang cukup ekstrim. Kalian benar-benar harus melakukan yang terbaik untuk keselamatan banyak orang.

3. Tantangan Menjadi AVSEC /Petugas Keamanan Bandara

Pekerjaannya tidak terlalu banyak disorot, AVSEC alias petugas keamanan penerbangan juga rupanya termasuk profesi yang menyimpan tantangan dan risiko tersendiri. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Menangani dan mengecek dangerous goods (barang berbahaya) sesuai dengan prosedur
  • Dituntut mempunyai fisik yang kuat dan selalu fokus selama bekerja
  • Menangkap dan mengamankan penumpang bermasalah seperti buron atau pemberontakan
  • Terluka karena berhadapan dengan penyusup atau penumpang yang bermasalah
  • Dimarahi oleh penumpang dan mendapatkan kritikan pedas dari sejumlah orang

Menarik bukan? Bahkan pekerjaan di bandara yang tidak ikut terbang rupanya juga punya risiko tersendiri.

4. Risiko Ground Handling (Pasasi Bandara)

Ground handling atau petugas yang mengurusi keperluan pesawat dan selama berada di darat juga punya risikonya sendiri. Meskipun tidak ikut terbang, ada beberapa hal yang membuat pekerjaan ini punya tantangannya sendiri. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Dituntut selalu cekatan dan sigap saat bertugas
  • Tekanan yang cukup tinggi karena jam kerja di waktu sibuk
  • Kecelakaan kerja seperti terjatuh, terluka, dan sebagainya
  • Dimarahi oleh penumpang karena kekeliruan atau sebagainya

5. Tantangan Menjadi Staff ATC (Air Traffic Controller)

Profesi yang sepertinya tidak terlalu populer, staff ATC bekerja di tower bandara mereka memandu dan mengarahkan setiap pilot maskapai penerbangan untuk mengkonfirmasi rute, kondisi cuaca sesuai BMKG, dan lain sebagainya.

Ya, untuk kesekian kalinya profesi ini tidak ikut terbang tapi risikonya dan beban kerjanya sama-sama berat.

  • Bertanggung jawab terhadap informasi yang diberikan kepada pilot, miskomunikasi atau pemberian informasi yang tidak tepat bisa membahayakan operasional penerbangan
  • Risiko stres yang sangat tinggi, tercatat sebagai salah satu pekerjaan dengan tingkat stres yang sangat tinggi di dunia
  • Proses training yang begitu kompleks dan seleksi yang sangat ketat
  • Kelelahan ekstrim, kurang tidur

Itu dia beberapa risiko dan tantangan bekerja di sektor penerbangan. Sekali lagi jadikan ini sebagai motivasi, setiap profesi pasti punya risikonya masing-masing tanpa terkecuali segala sesuatu yang menyangkut tentang penerbangan.

Jika kalian serius ingin fokus berkarir di bidang ini persiapkan diri dengan mendaftar dulu di sekolah penerbangan lalu pilih jurusan yang tepat. STTKD masih membuka gelombang pendaftaran, hubungi admin melalui kontak yang disediakan kami akan akan membantumu untuk proses pendaftarannya.

diterima kerja sebelum wisuda

Tips Diterima Kerja Sebelum Wisuda, Strategi Masa Depan Luar Biasa

Memangnya bisa diterima kerja sebelum wisuda? Fenomena anak muda lulus kuliah tapi nganggur seakan menghantui siapa saja. Banyak yang tidak mau hal ini terjadi, namun tampaknya sedikit yang mau mengusahakan untuk mencegahnya.

Lulus kuliah terus menganggur itu bisa disebabkan karena banyak faktor mulai dari kurangnya keseriusan dalam berkuliah, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting, kurang relasi, dan sebagainya.

Pada kesempatan kali ini admin ingin sedikit berbagi strategi kecil bagaimana caranya agar bisa diterima kerja sebelum wisuda. Sebagai catatan tips ini tidak bisa menjamin 100% kalian bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Namun setidaknya ini menjadi ikhtiar yang masuk akal untuk dicoba. Langsung saja simak penjelasan berikut.

Tips Diterima Kerja Sebelum Wisuda untuk yang Baru Mau Kuliah

Pertama, kita posisikan diri sebagai lulusan SMA/SMK yang sedang bimbang mau kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta. Universitas biasa atau sekolah tinggi saja. Berdiam diri tidak akan menyelesaikan masalah, ayo bersemangatlah dan coba strategi berikut:

cara diterima kerja sebelum wisuda

1. Pertimbangkan Memilih Jurusan Sarjana Terapan

Apa itu jurusan ilmu terapan? Secara sederhana jurusan terapan adalah program studi yang sistem pembelajarannya disiapkan untuk mencetak lulusan-lulusan terampil dan dibutuhkan oleh industri dan dunia kerja.

Perbedaan yang mencolok antara sarjana terapan dan sarjana biasa adalah bobot keilmuannya. Di sarjana terapan persentase praktik lebih besar yaitu 70% dan teori 30%

Harapannya setelah lulus kalian bisa menguasai skill tertentu yang bisa menambah value saat mendaftar di perusahaan atau industri yang relevan. Salah satu contoh dari sarjana terapan adalah D4 Manajemen Transportasi Udara.

Oh iya satu lagi, D4 ini secara jenjang pendidikan setara dengan S1.  Lama waktu kuliahnya juga lebih kurang sama yaitu 4 tahun.

2. Hindari Pilih Jurusan Ikut-ikutan Teman

Setiap orang punya alasan berbeda untuk berkuliah, ada yang memang serius tidak sedikit pula yang main-main. Tujuan diterima kerja sebelum wisuda bukanlah sesuatu yang sepele, bahkan bisa dibilang persentasenya sendiri kecil tidak pasti, jika tekad kalian tidak kuat maka hal ini agaknya mustahil untuk dicapai.

Pengingat kembali untuk kalian yang masih pilih jurusan tengok kanan dan kiri tanya teman, sebaiknya hentikan mulai dari sekarang. Jalan kesuksesan setiap orang berbeda, ambil keputusan sesuai dengan apa yang kalian inginkan dan bertanggung jawablah atas keputusan tersebut.

3. Ikuti Organisasi dan Aktivitas Kampus Sewajarnya

Terakhir, sebaiknya jangan menjadi mahasiswa kupu-kupu  (selesai kuliah langsung pulang). Pilih organisasi yang sekiranya sesuai dengan minatmu, perdalam relasi dan interaksi antar berbagai anggota untuk menjadi teman dekat.

Dari pengalaman yang sudah-sudah, peluang informasi kerja besar kemungkinan diperoleh dari relasi. Tentu, memilih relasi juga harus selektif tidak bisa asal-asalan.

Pastikan juga untuk tidak mengabaikan tugas demi aktivitas kampus, ingat tujuan awal kalian kuliah itu belajar. Sebisa mungkin seimbang, jangan terlalu banyak mengikuti organisasi yang pada akhirnya membuat tugas kuliahmu berantakan tak terselesaikan.

Baca juga: Pelepasan Wisudawan-Wisudawati STTKD

Tips Diterima Kerja Sebelum Wisuda untuk yang Sedang Berkuliah

Kedua, kita posisikan diri sebagai anak muda yang sedang berkuliah sudah semester awal atau akhir mendekati wisuda. Saran yang bisa kami berikan yaitu:

1. Cari Kerja Part Time Saat Liburan

Untuk mencapai tujuan yang besar, maka harus ada pengorbanan. Daripada menghabiskan waktu liburan dengan tidak jelas lebih baik cari info peluang part time atau kerja online secara remote. Ini bisa menambah pengalaman sekaligus mengenalkanmu kepada dunia kerja.

2. Ikuti Pelatihan untuk Mendapatkan Skill

Ketika ada event pelatihan atau workshop, maka usahakan untuk hadir. Kalian mungkin bisa mendapatkan keahlian baru yang mungkin akan bermanfaat di suatu hari nanti.

Selain itu, kalian juga bisa mengikuti pelatihan gratis dan berbayar yang diadakan secara online. Cari informasinya di grup-grup komunitas dan media sosial, temukan skill yang sekiranya cocok dengan passion perdalamlah sampai kalian ahli di bidangnya.

3. Maksimalkan Performa Saat Praktik Kerja Lapangan dan Magang

Untuk kalian yang berkuliah di Sekolah Tinggi, Institut, atau Politeknik biasanya ada peluang untuk mengikuti magang atau PKL di perusahaan. Nah, maksimalkan keahlian kalian di momen-momen seperti ini. Siapa tahu pihak perusahaan menilai hasil kerja yang bagus dan berminat merekrutmu, sehingga akhirnya bisa diterima kerja sebelum wisuda.

Itu dia tips yang bisa kami berikan untuk kalian yang ingin mendapat pekerjaan sebelum wisuda. Jika kalian berminat, sekolah penerbangan STTKD masih membuka peluang pendaftaran.

Sudah banyak alumni yang berhasil diterima kerja sebelum wisuda lho. Cari tahu lebih lengkap mengenai hal ini langsung bersama admin, semoga kalian bisa sukses dan mencapai apa yang diinginkan.

pasasi bandara

Pasasi Bandara: Pengertian dan Tanggung Jawab, dan Tugasnya

Pernahkah kalian mendengar istilah pasasi bandara? Profesi yang berkaitan dengan dunia penerbangan memang cukup banyak. Seringkali kita mendengar istilah-istilah asing dan baru, yang cukup unik baik menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa inggris.

Jadi sebenarnya apa itu pasasi bandara? Seperti apa pekerjaan dan tugas-tugasnya? Berikut ini rangkuman sederhana yang sudah kami siapkan untukmu.

Pengertian Pasasi Bandara

Pasasi bandara adalah pekerjaan yang berkaitan dengan melayani pembelian tiket, mencetak boarding pass, mengatur keperluan para penumpang selama berada di darat sebelum naik ke pesawat. Istilah lain dari staff pasasi bandara adalah ground staff atau ground handling.

Seorang karyawan pasasi bandara bisa dari perempuan atau laki-laki. Mereka diharuskan untuk bekerja dengan sigap dan cekatan, mampu memperhatikan kondisi di sekitar dan siap untuk membantu para penumpang ketika menemui kendala.

Meskipun tidak pernah ikut ke dalam pesawat, profesi pasasi bandara ini sangatlah penting lho. Tanpa adanya tim pasasi yang profesional, maka persiapan penerbangan akan terhambat dan mengalami banyak masalah.

Apakah Karyawan Ini Bagian dari Perusahaan?

Ya, betul tim pasasi bandara biasanya direkrut oleh perusahaan yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara.

materi kampus ground handling

Contohnya seperti PT Gapura Angkasa yang merupakan perusahaan yang didirikan oleh tiga perusahaan besar yaitu PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Singkat cerita, perusahan ini 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah namun statusnya bukan BUMN.

Jadi bisa disimpulkan profesi pasasi bandara ini bukan bagian dari maskapai pesawat manapun. Mereka membantu penumpang secara umum di area bandara sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Tugas, Tanggung Jawab, dan Bagian dari Pasasi Bandara

Oke, setelah memahami definisi dari pasasi bandara selanjutnya kami ingin membahas mengenai pekerjaan apa saja yang termasuk ke dalam bagian ini.

Karena, kalau dikategorikan secara umum pekerjaan yang berkaitan dengan “Pendukung operasional bandara” itu ada banyak. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

  • Ticketing dan Reservation, merupakan departemen utama yang bertugas untuk mengurusi berbagai keperluan terkait tiket konsumen. Termasuk pengecekan tiket, input data, dan lain sebagainya
  • Check in Counter, adalah petugas yang mempunyai kewajiban untuk mencetak boarding pass dan memberikan label bagasi pada penumpang sesuai dengan prosedurnya. Mereka juga perlu membantu penumpang yang kesulitan saat melakukan check in dan terkendala karena masalah tertentu.
  • Services, departemen khusus yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan ekstra untuk penumpang berkebutuhan khusus. Penumpang yang termasuk dalam bagian ini antara lain seperti anak-anak, penumpang dengan kursi roda, penderita tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya
  • Staff transfer, bagian pasasi bandara yang memegang tanggung jawab untuk menangani penumpang dan barangnya yang akan melakukan transit atau perjalanan lanjutan
  • Lost and found, bagian khusus yang mengurusi hal yang berkaitan dengan kehilangan barang dan barang bawaan penumpang. Bertanggung jawab untuk mengamankan barang, mengumumkannya, dan menyerahkannya kepada pemilik barang
  • Customer relation officer, terakhir ada bagian relasi khusus yang tugasnya mengatasi masalah yang berkaitan dengan penumpang dan penerbangannya. Selain itu, mereka juga diberikan tugas untuk menangani penumpang CIP, VIP, hingga VIIP seperti tamu penting negara, dan sebagainya

Meskipun tidak ikut terbang bukan berarti pekerjaan pasasi bandara itu bisa kita sepelekan. Karena kalau diamati sekali lagi, profesi pasasi bandar udara alias ground handling ini jelas membutuhkan skill dan keterampilan khusus.

Apakah kalian berminat untuk menjadi salah satu staff pasasi bandara agar bisa bekerja di PT Gapura Angkasa dan perusahaan lainnya?

Sekolah Pasasi Bandara Terakreditasi dengan Fasilitas yang Oke

Kalian beruntung, jika memang berminat untuk berkarir di bidang ini maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menempuh pendidikan khusus dan memperbanyak ilmu dan keterampilan.

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) masih membuka peluang pendaftaran. Di kampus ini tersedia jurusan D1 Ground Handling atau pasasi bandara, sudah terakreditasi B oleh BAN-PT.

Di sini fasilitasnya lengkap bisa menunjang skill dan keterampilan di dunia kerja. Tersedia Pesawat tipe Boeing 737-200, mesin X-ray, laboratorium penerbangan, laboratorium komputer untuk belajar ticketing dan reservasi.

Sudah cukup banyak alumni yang sukses, kalian bisa melihat jejak kesuksesan mereka. STTKD bekerja sama dengan PT Gapura Angkasa, diharapkan dengan adanya kerja sama ini nantinya semakin mudah bagi alumni STTKD untuk mendapatkan pekerjaan di masa mendatang.

Namun tentu saja itu kembali lagi ke niat dan keseriusan kalian. Persiapkan diri mulai dari sekarang jika ingin berkarir di dunia penerbangan. Yuk hubungi admin, nanti kami bantu untuk proses pendaftarannya mudah kok bisa online juga, lho.

karir penerbangan

Ini Tingkatan dan Batasan Karir Penerbangan, Mana Pilihanmu?

Banyak yang ingin menempuh karir penerbangan, tapi sedikit yang mau mempersiapkannya lebih awal. Aviation Career memang bukan untuk semua orang, seleksinya begitu ketat tapi soal pendapatan tidak perlu diragukan ini menjadi karir idaman jutaan orang baik laki-laki maupun perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Ada beberapa karir yang bisa dipilih berkaitan dengan dunia penerbangan antara lain:

  • Pilot/penerbang
  • Pramugari
  • AVSEC
  • Mekanik Pesawat
  • ATC
  • Staff Bandara

Kami akan membahas ketiga karir ini, mengingat sepertinya peminatnya cukup banyak di Indonesia.

Jika kalian berminat untuk terjun ke salah satu karir di atas, silahkan simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ya. Siapa tahu bisa memberikanmu sedikit informasi yang bermanfaat.

Jenjang Karir Populer di Dunia Penerbangan

Ada beberapa karir yang cukup populer di dunia penerbangan. Tiga di antaranya banyak diminati di Indonesia. Kami akan mencoba mengulasnya, simak informasi berikut:

1. Jenjang Karir Pilot/Penerbang

Kita mulai dari yang pertama yaitu pilot atau penerbang, yang ternyata jenjang karirnya cukup panjang. Saat pertama kali menjadi pilot kalian tidak langsung diperbolehkan menerbangkan Airbus A330, Boeing 737, dan tipe pesawat komersial besar lainnya. Ada tahapannya:

  • Second Officer, bisa menerbangkan pesawat kecil dengan pendampingan kapten. Berada di posisi ini selama 1 sampai dengan 1,5 tahun
  • First Officer, pilot dengan lisensi ATPL dan MER. Bertugas membantu pilot dalam navigasi dan menggantikan kapten di kondisi darurat. Seiring bertambahnya jam terbang, jenjang karir pilot di posisi ini lebih kurang 3 tahun
  • Senior First Officer, posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya diperoleh setelah mendapatkan pengalaman dan jam terbang yang banyak
  • Captain, posisi yang diperoleh setelah berkarir di dunia penerbang pesawat setelah 4 tahun dan mencapai lebih dari 5000 jam terbang

2. Jenjang Karir Pramugari (Flight Attendant)

Selanjutnya, beralih ke karir penerbangan kepramugarian yang peminatnya tidak kalah banyak khususnya untuk para perempuan. Berikut ini jenjang karir pramugari sekaligus jabatannya:

karir penerbangan pramugari

  • Pramugari/pramugara junior, awal karir kepramugarian yang umumnya melayani penumpang di kelas ekonomi. Untuk naik ke posisi yang lebih tinggi kalian perlu mempertahankan performa dan memperbanyak jam terbang.
  • Pramugari/pramugara senior, kestabilan karir pramugari melayani penumpang di kelas bisnis. Mulai ada peningkatan dari segi pendapatan bulanan seiring dengan bertambahnya jam terbang
  • Maitre d’cabin, posisi pramugari penerbangan yang memegang tanggung jawab koordinator di masing-masing kelas seperti first class, business class, dan juga economy class
  • Flight Manager Service, tingkatan yang paling tinggi dari jenjang pramugari/pramugara. Sedikit yang bisa mencapai posisi ini, untuk mencapainya kalian perlu mendapatkan kesempatan bidding dan lulus serangkaian tes hingga training yang kompleks.

3. Jenjang Karir AVSEC

Selain itu, jangan lupakan soal AVSEC atau petugas keamanan bandara. Tidak banyak yang mengetahui jenjang atau pangkat karir AVSEC. Namun, belakangan ini cukup banyak juga yang berminat untuk mencari tahu soal profesi ini. Siapa tahu kalian ingin mencoba karir di bidang ini silahkan pahami dulu tingkatan yang harus dilalui:

karir penerbangan AVSEC

  • Basic AVSEC, pangkat terendah yang menjadi starting point-mu dalam berkarir. Pekerjaan yang dilakukan tergolong masih ringan hanya pemeriksaan penumpang dan barang
  • Junior AVSEC, naik ke tingkat yang lebih baik kalian akan berada di posisi ini. Pada posisi ini seorang AVSEC sudah mulai dikenalkan dengan pekerjaan yang lebih sulit. Tuntutan pekerjaannya juga mulai ada perubahan dari pangkat sebelumnya.
  • Senior AVSEC, pada posisi ini kalian sudah menunjukkan keseriusan untuk berkarir. Tugas yang lebih berat, menjadi bagian dari divisi utama. Untuk mendapatkan pangkat ini, maka perlu adanya peningkatan performa dan komitmen untuk jangka panjang
  • AVSEC Management, tingkatan tinggi tim AVSEC bertanggung jawab untuk mengatur dan memanajemen para staff AVSEC

Rentang Usia Karir Penerbangan dan Batasannya

Setelah mengetahui jenjang karir penerbangan, selanjutnya kita akan membicarakan mengenai rentang usia dan batasannya untuk mempersiapkan rencana jangka panjang.

  • Pilot/penerbang: Menurut berbagai sumber usia minimal untuk menjadi pilot adalah 17- 18 tahun. Adapun untuk batasan sebelum pensiun yaitu sekitar 60 – 65 tahun
  • Pramugari: Usia minimalnya 17 tahun. Selanjutnya, untuk masa pensiunnya berada di angka 36- 40 tahun
  • AVSEC: Usia minimal untuk menjadi bagian dari aviation security adalah 18 tahun. Polisi bandara atau AVSEC akan pensiun di umur 56 tahun.

Bagaimana apakah kalian tertarik untuk berkarir di dunia penerbangan? Jika iya, maka persiapkanlah sedini mungkin. Daftarkan dirimu di sekolah penerbangan yang berkualitas seperti STTKD untuk mempelajari dasar-dasar dan ilmu lanjutan seputar karir yang akan dipilih.

Di sekolah penerbangan ada berbagai jurusan mulai dari Pramugari, Manajemen Transportasi Udara, Teknik Dirgantara, dan sebagainya. Segera lakukan pendaftaran sebelum terlambat!

dangerous goods penerbangan

Apa Itu Dangerous Goods dalam Penerbangan? AVSEC Wajib Paham!

Saat membicarakan soal operasional penerbangan kita seringkali mendengar istilah asing dangerous goods. Karena berkaitan dengan keselamatan dan keamanan, sepertinya ini merupakan hal yang cukup menarik untuk dibahas.

Mari kita mulai dari definisi, ciri, lanjut ke contoh hingga profesi apa saja yang berurusan dengan dangerous goods dalam penerbangan. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah.

Pengertian Dangerous Goods dan Ciri-cirinya

Dangerous goods adalah semua jenis bahan, produk, material tertentu yang tergolong berbahaya dalam aktivitas transportasi dan ekspedisi.

dangerous goods

Ya, istilah dangerous goods rupanya tidak hanya berlaku untuk penerbangan saja, lho melainkan berlaku juga untuk transportasi seperti kapal, kereta, dan sebagainya.

Dangerous goods ini punya beberapa ciri-ciri yang cukup mudah dikenali, berikut ini beberapa di antaranya:

  • Mudah terbakar
  • Mudah meledak
  • Beracun
  • Korosif
  • Mengandung radioaktif

Jika tidak ditangani dengan baik, material yang tergolong dangerous goods ini bisa membahayakan operasional transportasi termasuk pesawat. Dalam skenario terburuk bahkan bisa menyebabkan korban jiwa dan kecelakaan yang besar.

Inilah kenapa penting bagi kalian yang ingin bekerja atau berkarir di bidang penerbangan untuk mengetahui dasar-dasar dangerous goods.

Selain itu, aturan mengenai dangerous goods juga disepakati oleh negara-negara di dunia salah satunya tercantum di dalam CASR 92 (Civil Aviation Safety Regulation).

Karena bisa membahayakan banyak orang, tidak mengherankan jika dangerous goods biasanya memang dilarang masuk ke pesawat baik itu bagian kabin atau bagasinya.

Klasifikasi Dangerous Goods, Contoh, dan Efeknya

Mari kita belajar sedikit mengenai klasifikasi dangerous goods, siapa tahu kalian nanti mau jadi pramugari, AVSEC, atau petugas bandara wajib punya pengetahuan soal ini.

1. Explosive Goods/Mudah Meledak

Explosive goods adalah barang berbahaya yang mudah meledak dan menimbulkan ledakan jika dipicu karena panas, benturan, atau kondisi lainnya. Sub-klasifikasi dari bahan yang mudah meledak antara lain:

  • Explosive with a fire (mudah meledak dengan api)
  • Explosive with a mass explosion hazard (ledakan besar)
  • Explosive with a severe projection hazard
  • Minor fire or projection hazard

Contoh explosive goods: peluru, petasan, kembang api, bubuk ledakan

2. Gas

Merupakan barang yang berupa gas atau material mudah menguap dengan risiko mudah terbakar dan menyebarkan racun apabila terhirup oleh manusia. Adapun beberapa sub bagian dari dangerous goods ini yaitu:

  • Flammable gas (gas yang mudah terbakar)
  • Non-flammable gas (gas yang tidak terbakar)
  • Poisonous gas (gas yang beracun)

Contoh dangerous goods gasses: karbon monoksida, semprotan aerosol, gas air mata

3. Flammable Solids

Flammable solids adalah material atau bahan berbentuk padat yang mempunyai karakteristik mudah terbakar ketika terkena panas atau gesekan. Bagian ini juga terbagi menjadi beberapa sub kategori:

  • Flammable solids (material padat mudah terbakar)
  • Spontaneously combustible solid (material yang dapat secara spontan mudah terbakar)
  • Dangerous when wet (berbahaya jika basah, terkena air)

Contoh: Sodium batteries, sulfur, fosfor, alkali metal

4. Flammable Liquids

Flammable liquids adalah zat berbahaya dalam bentuk cairan yang mempunyai sifat mudah terbakar ketika terkena percikan api atau dalam kondisi tertentu. Bagian ini tidak memiliki sub kategori, adapun untuk contoh bahannya seperti: alkohol, cat, BBM.

5. Oxidizing Substances dan Organic Peroxide

Dangerous goods yang namanya sulit disebutkan ini merupakan bahan berbahaya yang mudah menguap dan bisa terbakar dengan cara menghasilkan dari proses reaksi kimia dari oksigen. Ada setidaknya di sub-class dari dangerous goods ini yaitu:

  • Oxidizing substances
  • Organic peroxide oxidizing agent

Sebenarnya masih banyak lagi material dangerous goods, kalian bisa mempelajari lebih lengkap mengenai dangerous goods melalui buku atau informasi di internet.

Profesi Apa yang Berurusan dengan Dangerous Goods?

Ada beberapa profesi yang berkaitan dengan dangerous goods (bahan berbahaya) karena kita sedang membicarakan konteks lingkup penerbangan maka profesi yang berurusan dengan hal ini yaitu AVSEC, pramugari, dan staff kargo.

AVSEC bertugas untuk melakukan pengecekan secara penuh memastikan penumpang tidak membawa barang berbahaya di saku, koper, maupun tas mereka.

Petugas AVSEC menggunakan teknologi canggih seperti x-ray untuk mempermudah proses pengecekan. Adapun untuk pramugari/pramugara bertugas untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang masuk ke kabin.

Terakhir, staff kargo secara umum mempunyai tanggung jawab memastikan barang-barang yang akan dikirimkan dengan transportasi seperti pesawat, kapal, dan armada darat tidak mengandung dangerous goods.

Itu dia penjelasan mengenai barang berbahaya alias dangerous goods, semoga bisa memberikan manfaat. Tertarik untuk mempelajari lebih jauh seputar materi ini? Yuk bergabung dengan sekolah penerbangan STTKD.

Kalian akan mempelajari lebih lengkap mengenai dangerous goods dan cara menanganinya sesuai dengan prosedur keselamatan penerbangan, lho. Untuk  informasi pendaftaran silahkan bisa menghubungi admin atau kunjungi halaman pendaftaran, bisa online!

buta warna mata minus pramugari

Kesehatan Mata: Pramugari Buta Warna atau Minus Apakah Boleh?

Di Indonesia kita sudah terbiasa menganggap profesi yang berkaitan dengan penerbangan atau pesawat pasti syaratnya rumit. Sebenarnya ini memang fakta, tidak semua orang bisa menjadi anggota AVSEC, ATC, dan pramugari.

Kriterianya memang cukup ketat, bahkan tidak hanya daftar kerja registrasi sekolah tinggi untuk jurusan-jurusan ini juga lebih kurang sama.

Salah satu tahap pengujian non-kompetensi yang nantinya akan kalian lalu adalah tes kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan mata, sebagai indra terpenting dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Kalian pasti penasaran sebenarnya bolehkah pramugari pakai kacamata? Atau bolehkah profesi seperti AVSEC dan ATC buta warna?

Sebelum itu mari kita pahami lagi sebenarnya apa saja sih kondisi tertentu yang bisa terjadi pada mata, agar kita bisa lebih sadar untuk menjaga kesehatannya untuk jenjang karir ke depan.

Memahami Kondisi Mata dan Risikonya untuk Karir Penerbangan

Ada beberapa penyakit yang berkaitan dengan kesehatan mata yang memang bisa menghambat karirmu. Empat di antaranya cukup populer, yaitu:

  • Mata minus, adalah kondisi ketika kita kesulitan untuk melihat objek jarak jauh, penglihatan terasa kabur dan tidak jelas. Normalnya ini bisa terjadi pada remaja hingga orang dewasa
  • Mata plus, adalah kondisi ketika kita sulit melihat objek jarak dekat, penglihatan kabur. Normalnya ini terjadi hanya pada orang yang berusia lanjut, namun ada sedikit kemungkinan mata plus juga terjadi pada orang yang masih muda
  • Silinder, kondisi mata lainnya ketika penglihatan kabur dan berbayang
  • Buta warna, kondisi mata ketika kita kesulitan atau tidak bisa membedakan warna-warna tertentu. Buta warna bisa terjadi secara penuh atau parsial (sebagian)

Penglihatan minus dan plus cukup mengganggu, kalian mungkin akan kesulitan jika bekerja sebagai pramugari dan ground handling yang dituntut ekstra fokus dan sigap mengamati kondisi sekitar.

Adapun untuk buta warna biasanya kaitannya dengan kemampuan membedakan warna-warna penting misalnya pada kabel mesin tertentu saat mengurusi pekerjaan teknis seputar pesawat.

Namun, kita tahu penglihatan minus, plus, atau silinder, dan bahkan buta warna sudah ada kacamatanya. Apakah persyaratan ini bisa dilewati dengan mudah hanya dengan menggunakan kacamata dan softlens?

Jawabannya tidak, penggunaan kacamata juga ada batasannya. Kami akan membahas lebih lengkap mengenai ini di bawah.

Menjawab Pertanyaan Mengenai Kesehatan Mata untuk Profesi Penerbangan

Baik, kita sudah memahami kondisi kesehatan mata untuk berkarir di dunia penerbangan. Namun, sayangnya memang ketentuan untuk berkarir di profesi ini memang cukup ketat. Kita mulai satu persatu agar kalian tidak bingung.

syarat pramugari tidak boleh buta warna

Pilot/Penerbang

Menurut berbagai sumber, seorang pilot atau penerbang pesawat sebaiknya tidak buta warna. Namun, ada beberapa sumber yang menyebutkan color blindness alias buta warna bisa menjadi pilot dengan batasan lisensi dan tes alternatif dari FAA.

Kemudian, untuk kasus mata minus. Kalian tetap bisa menjadi pilot dengan catatan maksimal minus adalah 3 dan silinder 1. Kebijakan ini bisa saja berbeda menyesuaikan dengan masing-masing maskapai pesawat. Singkatnya jika minus atau silinder lebih dari itu maka kemungkinan tidak bisa menjadi pilot.

Pramugari/Pramugara

Ketentuan uji kesehatan mata pramugari dan pramugara lebih kurang sama. Tidak boleh buta warna, meskipun parsial sekalipun tetap tidak boleh. Sama seperti profesi sebelumnya, ketentuan toleransi mata minus adalah 3 dan silinder 1. Hal ini juga berlaku ketika kalian ingin masuk sekolah jurusan pramugari.

 AVSEC

Selanjutnya, untuk AVSEC juga menerapkan ketentuan yang sama tidak boleh mengalami buta warna dan mata minus. Pekerjaan sebagai aviation security membutuhkan ketelitian yang tinggi, inilah kenapa kalian tidak akan melihat AVSEC berkacamata.

Air Traffic Controller Staff

Profesi serius lainnya yang mempunyai ketentuan yang ketat adalah Air Traffic Controller Untuk penderita mata minus masih bisa ditoleransi -2,50 dan silinder 1. Kebijakan ini sekali lagi bisa berubah menyesuaikan dengan kebijakan bandara dan internasional. Mohon maaf, bagi kalian yang menderita buta warna penuh atau parsial tidak bisa menjadi ATC. Karena ini akan membahayakan operasional penerbangan secara menyeluruh.

Ground Handling

Staff penerbangan di darat persyaratannya mungkin tidak seketat pramugari. Namun, tetap saja beberapa maskapai penerbangan ingin mengutamakan pekerja dengan penglihatan yang baik, tidak buta warna ataupun punya mata minus dan silinder.

Marshaller (Tukang Parkir Pesawat)

Terakhir profesi yang popularitasnya tinggi di sosmed yaitu tukang parkir pesawat juga rupanya tidak boleh buta warna dan mempunyai penglihatan yang baik tidak minus atau silinder.

Demikian penjelasan mengenai kondisi kesehatan mata untuk berkarir di penerbangan. Jika kalian berminat untuk menjadi pramugari, AVSEC, marshaller, atau ground handling persiapkan diri mulai dari sekarang dengan menempuh pendidikan tinggi di sekolah penerbangan seperti STTKD.

Pendaftaran masih dibuka, hubungi admin agar kami bisa membantumu melalui proses registrasinya dengan mudah.

flight information display system

Apa Itu Flight Information Display System (FIDS) di Bandara?

Saat pergi ke bandara, pernahkah kalian melihat papan digital berukuran raksasa terpampang jelas di dalam bandar udara? Papan itulah yang kita sebut sebagai FIDS. Flight Information Display System (FIDS) adalah layar berukuran besar yang dibuat dengan sistem komputer, alat ini bertujuan untuk menampilkan informasi penerbangan kepada para penumpang.

Informasi yang muncul bersifat real-time, artinya apabila ada perubahan seperti keterlambatan dan perubahan jadwal akan langsung muncul di layar FIDS secara otomatis.

FIDS dibuat dengan menggunakan layar LCD berukuran cukup besar, di-maintenance secara berkala oleh teknisi profesional untuk memastikan sistem tampilan informasi berfungsi dengan baik.

Satu lagi, hanya staff dan teknisi bandara saja yang bisa mengubah dan mengupdate informasi yang muncul pada Flight Information Display System. Tanpa adanya teknologi ini, maka penumpang pasti akan kebingungan dengan jadwal penerbangan.

Fungsi dan Kegunaan FIDS di Bandara

Seberapa penting teknologi FIDS untuk menunjang operasional bandara? Pertanyaan bagus. Kami yakin beberapa dari pembaca penasaran, memangnya kalau alat ini mati apa yang akan terjadi?

flight information display system bandara

Singkatnya bandara tanpa FIDS maka akan kacau. Penumpang akan kesulitan untuk mencari tahu informasi jadwal penerbangan dan data lainnya menyangkut destinasi, tipe penerbangan, dan sebagainya.

Di bawah ini kami sertakan beberapa fungsi dan kegunaan dari Flight Information Display Management:

  • Menunjukkan informasi mengenai pemberangkatan dan kehadiran
  • Menampilkan informasi mengenai tipe penerbangan dan pesawat yang akan digunakan
  • Menunjukkan destinasi tujuan untuk memastikan pemberangkatan
  • Menampilkan informasi pemberangkatan terjadwal
  • Manampilkan informasi check-in loket, estimasi sampai di tujuan, dan sebagainya
  • Membantu penumpang untuk mengetahui penerbangan delay atau keterlambatan tanpa diduga-duga

Ya, sistem ini sangat penting hampir semua bandara pasti sudah dilengkapi dengan teknologi FIDS.

Sejumlah fitur yang mampu ditawarkan oleh teknologi FIDS bandara antara lain sebagai berikut:

  • Tampilan yang dapat dikonfigurasi oleh pihak bandara menyesuaikan dengan kebutuhan
  • Sistem monitor terkluster untuk menampilkan informasi yang lebih lengkap
  • Dukungan khusus untuk menampilkan pesan darurat
  • Pemantauan dan pemeliharaan jarak jauh
  • Urutan waktu untuk tampilan bergulir
  • Sistem pelaporan dan manajemen yang lengkap

Apa Saja Informasi dan Data yang Muncul di Flight Information Display System?

Informasi yang muncul pada Flight Information Display System cukup lengkap. Semua yang dibutuhkan oleh penumpang ada di sini, kalian bahkan bisa meminta bantuan staff untuk menanyakan informasi mengenai data yang muncul pada FIDS kepada petugas yang berada di lokasi.

Hal semacam ini terbilang cukup wajar bagi mereka yang baru pertama kali melakukan check in di bandara sendirian.

Informasi yang muncul di bagi menjadi dua yaitu departure (pemberangkatan) dan arrivals (kedatangan). Informasi lengkapnya sebagai berikut.

Informasi seputar pemberangkatan (departure):

  • Penerbangan
  • Tipe pesawat
  • Tipe penerbangan
  • Registrasi
  • Destinasi
  • Slot waktu
  • Waktu terjadwal untuk pemberangkatan
  • Waktu perkiraan untuk pemberangkatan
  • Block off
  • Take off
  • Status penerbangan
  • Stand
  • Check-in desk
  • Gerbang

Adapun untuk informasi yang berkaitan dengan arrivals (kedatangan) di layar FIDS yaitu:

  • Penerbangan
  • Tipe pesawat
  • Tipe penerbangan
  • Registrasi
  • Asal
  • Waktu terjadwal kedatangan
  • Estimasi waktu kedatangan
  • Landing
  • Block on
  • Status penerbangan
  • Baggage belt
  • Stand

Belajar Seputar Perbaikan dan Maintenance FIDS di Bandara

Sebagai bagian dari teknologi yang ada di bandar udara, Flight Information Display System (FIDS) membutuhkan maintenance dan repair ketika ada kendala. Data yang ditampilkan pada FIDS menggunakan layar LCD atau LED berukuran besar.

Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab para tenaga profesional teknik listrik bandara, apabila ditemukan layar LCD FIDS yang error atau tidak menampilkan informasi dengan benar maka secepatnya perlu diperbaiki agar tidak membingungkan para penumpang.

Maintenance yang diberikan untuk komponen FIDS adalah pengecekan sistem, keakuratan data, serta pengecekan kondisi fisik dari teknologi layar LCD/LED tersebut.

Masalah yang berkaitan dengan kelistrikan juga bisa menghambat fungsi dari FIDS. Dibutuhkan daya yang cukup untuk memastikan komponen elektronik ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Apakah kalian cukup tertarik dengan persoalan teknis mengenai fitur-fitur dan teknologi bandara?

Mungkin, jurusan teknik elektro atau teknik dirgantara bisa menjadi awal yang bagus untuk menempuh pendidikan tinggi. Dibutuhkan tenaga ahli yang berpengalaman dan profesional untuk melakukan pengecekan di setiap teknologi yang ada di bandara.

Itu baru FIDS, belum lagi soal baggage handling system, mesin x-ray, dan lain-lain. Beragam alat canggih sudah dioperasikan untuk menunjang aktivitas operasional bandar udara.

STTKD menjadi salah satu kampus yang tepat bagi kalian yang ingin mendalami seputar fitur bandara sekaligus teknologi seputar penerbangan. Pilih jurusan penerbangan yang sesuai dengan minatmu, dan lakukan registrasi mulai hari ini.

jenis pesawat udara

Ketahui Jenis Pesawat Terbang Menurut Fungsi dan Tipenya!

Tahukah kalian bahwa jenis pesawat itu ada banyak? Sebagai salah satu alat transportasi udara yang sangat populer, banyak yang tertarik untuk mencari tahu fakta-fakta dibalik pesawat terbang.

Tidak hanya calon taruna/taruni, melainkan topik mengenai hal ini diminati oleh berbagai kalangan umum. Pada kesempatan kali ini, admin akan berbagi sedikit informasi mengenai jenis-jenis pesawat secara lengkap menurut fungsi dan tipenya.

Mari kita cek apakah kalian bisa atau tidak membedakan masing-masing tipe pesawat yang ada. Bukan hanya soal ukuran, tetapi ada perbedaan yang sangat spesifik baik dari segi tampilan maupun fungsi dari pesawat itu sendiri. Tanpa berlama-lama lagi mari kita simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah.

Jenis-Jenis Pesawat Menyesuaikan dengan Fungsi dan Kegunaannya

Bagian yang paling mudah adalah membedakan pesawat dari fungsi dan tujuannya.

jenis pesawat komersial

Kita tahu, bahwa pesawat terbang punya tujuan yang berbeda-beda ada yang digunakan untuk tujuan pengangkutan penumpang, angkut kargo, bahkan militer. Di bawah ini beberapa jenis pesawat jika kita bedakan menurut fungsinya:

1. Pesawat Jet Pribadi

Pesawat pribadi, seperti namanya pesawat ini digunakan untuk tujuan perjalanan pribadi baik itu urusan bisnis atau mungkin liburan. Pesawat jet pribadi mempunyai kapasitas angkut terbatas.

Sesuai dengan apa yang ada di pikiran kalian, pesawat pribadi ini harganya sangat mahal. Hanya mereka yang tergolong “Sangat kaya” saja yang mampu membelinya. Beberapa contoh pesawat pribadi antara lain: Gulfstream G550, Dassault Falcon 8X, Gulfstream G200 .

2. Pesawat Training

Pesawat training adalah jenis pesawat yang dikhususkan untuk latihan atau kursus untuk tujuan tertentu, misalnya memperoleh lisensi. Bagi kalian yang sudah sering menonton kanal youtube kapten vincent pasti sudah akrab dengan jenis pesawat yang satu ini.

Ya, salah satu tipe pesawat training adalah Cessna 172 yang dimiliki oleh kapten ganteng yang cukup sering memberikan edukasi mengenai penerbangan di internet.

Pesawat training kapasitas angkutnya lebih terbatas dibandingkan jet pribadi. Maksimal orang yang bisa diangkut oleh pesawat seperti ini biasanya adalah 4 orang sudah termasuk pilot.

3. Pesawat Kargo

Penasaran dengan pesawat yang bisa mengangkut barang-barang kirimanmu ke luar negeri dan area domestik yang jauh? Mari berkenalan dengan pesawat kargo. Ini adalah jenis pesawat yang dikhususkan untuk membawa barang-barang, kapasitas angkutnya besar mencapai skala tonase.

Ya, tidak heran jika kalian baru mengetahuinya karena pesawat ini hanya ada di bandar udara internasional dan jam terbangnya sangat sibuk. Contoh pesawat kargo misalnya Airbus A300 dan ATR 42 yang dimiliki oleh perusahaan ekspedisi internasional ternama seperti FedEx.

4. Pesawat Tempur dan Militer

Selain pesawat umum, ada juga jenis pesawat super canggih yang dirancang untuk mengamankan batas wilayah dan keperluan perang. Ya, pesawat tempur adalah jenis pesawat khusus yang dibuat untuk kepentingan tersebut.

jenis pesawat militer tempur

Warna pesawat ini cenderung lebih gelap, dan dipersenjatai dengan tembakan dan rudal yang cukup membuat siapa saja kagum sekaligus merinding.

Tidak seperti jenis pesawat lainnya, pesawat tempur hanya bisa dioperasikan oleh pilot yang merupakan bagian dari tentara udara. Di Indonesia kita biasa menyebutnya TNI-AU.

Beberapa jenis pesawat tempur yang ada di Indonesia yaitu: Nakajima Ki-27 ,MiG-15, C-130-J-30 Super Hercules A-1339, Mirage 2000.

Ternyata Beda Lagi, Ini Jenis Pesawat Menurut Tipenya

Selain dapat kita bedakan menurut fungsinya, pesawat udara juga bisa kita kategorikan menurut tipe atau tampilannya.

1. Narrow Body Aircraft

Narrow body aircraft adalah jenis pesawat berbadan sempit dengan lebar kabin 3-4 meter. Normalnya pesawat ini tergolong ke dalam pesawat komersial untuk tujuan pengangkutan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Pesawat ini mempunyai lorong tunggal, hampir seluruh negara di dunia mengoperasikan narrow body aircraft untuk penerbangan nasional maupun internasional.

Tipe pesawat ini diklaim mampu memberikan biaya operasional yang lebih efektif dan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.

Contoh pesawat berbadan sempit antara lain:

2. Wide Body Aircraft

Berkebalikan dengan narrow body, wide body aircraft adalah pesawat berbadan lebar. Ukuran kabin atau fuselage-nya bisa mencapai 5-6 meter dengan dua lorong di dalamnya.

Pesawat ini mampu menampung penumpang dalam kapasitas yang jauh lebih banyak. Disebutkan bahwa setidaknya pesawat yang satu ini mampu menampung hingga 200 hingga 600 orang dalam sekali terbang.

Contoh pesawat berbadan lebar antara lain:

  • Boeing 767 (1982-sekarang)
  • Boeing 777 (1995-sekarang)
  • Airbus A330 (1994-sekarang)
  • Airbus A330neo (2015-sekarang)

Demikian penjelasan singkat mengenai jenis-jenis pesawat menurut fungsi dan tipenya.

Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca, mau belajar lebih banyak tentang pesawat, bagian-bagian pesawat, dan ilmu penting seputar penerbangan? Yuk, lakukan pendaftaran di sekolah penerbangan STTKD. Raih masa depan yang lebih baik dengan mempersiapkan semuanya sedini mungkin.

Ada jurusan teknik dirgantara, teknik elektro, rekayasa mesin, manajemen transportasi udara, pramugari, hingga ground handling, lho!