material pesawat udara

Ini 4 Bahan Material Pesawat Terbang, Salah Satunya Titanium!

Dalam program studi S1 Rekayasa Mesin di STTKD konsentrasi material untuk industri kedirgantaraan. Secara sederhana ini adalah ilmu yang di dalamnya mempelajari bahan material pesawat terbang. Ini mengarahkan kita ke pertanyaan utama, memangnya apa saja bahan pembuatan pesawat terbang?

Jawaban to the point-nya adalah: Aluminium alloy (paduan), titanium, steel alloy (baja paduan), dan komposit. Namun, sepertinya masih kurang jika belum mengetahui secara lengkap penggunaan material tersebut pada setiap badan pesawat. Jadi, untuk memahami lebih lengkap mari simak satu persatu bahan pembuatan pesawat terbang.

Ini 4 Bahan Material Pembuatan Pesawat Terbang dan Pengaplikasiannya

Perlu kalian ketahui bahan pembuatan pesawat sangatlah beragam, terkadang material yang kami sebutkan di sini hanyalah beberapa opsi dari sekian banyaknya pilihan yang ada.

material pesawat terbang titanium

 

Namun, secara umum pabrikan pesawat tetaplah mempunyai standar. Berikut ini kami cantumkan bahan pembuatan pesawat secara umum serta pengaplikasian pada bagian bagian pesawat.

1. Titanium

Titanium adalah logam material pesawat terbang. Secara spesifik, material ini digunakan untuk pembuatan bagian airframe (kerangka pesawat) dan engine parts (part mesin). Dalam dunia aerospace, material titanium telah digunakan cukup lama dari tahun ke tahun.

Mengapa rangka pesawat terbuat dari titanium? Pertanyaan bagus,alasannya karena titanum sama kuat dengan baja, tetapi lebih kurang hanya 60% dari berat baja.

Kemudian, bicara soal keunggulan lainnya material titanium juga banyak digunakan dalam dunia penerbangan karena kemampuannya menahan korosi dengan sangat baik.

Lebih dari itu materia ini juga tahan suhu tinggi,  ketahanan terhadap risiko retak, dan sebagainya. Hampir lupa, bahan titanium yang banyak digunakkan dalam dunia dirgantara antara lain Ti-6Al-4V serta Ti-4Al-4Mo-2Sn-0.5Si.

2. Aluminium Alloy

Selanjutnya ada material pesawat berupa aluminium alloy yang paling mudah dikenali. Ya, jika titanium hanya ada di bagian dalam tentu mustahil bagi kita untuk melihatnya kecuali Anda memang bagian dari tim mekanik pesawat.

Fakta menarik, silahkan diingat menurut berbagai sumber 80% bagian dari struktur pesawat terbuat dari material aluminium alloy. Ini berarti material tersebut menjadi bahan komposisi utama dalam pembuatan pesawat.

Dimulai dari fuselage (badan pesawat), wing skin (bagian luar sayap), dan struktur pesawat secara menyeluruh.

Namun ada satu yang agak membuat pusing, jenis aluminum alloy yang digunakan dalam manufaktur pesawat jumlahnya cukup banyak. Setiap aluminium tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Aluminium 2224-T3, 2324-T3: mempunyai kekuatan 8% dari 2024-T3, tingkat ketangguhan dan ketahanan terhadap kelelahan lebih baik dari 2024-T3
  • Aluminium 7075-T3, 2324-T3: material dengan kekuatan yang cukup tinggi, mempunyai ketahanan terhadap korosi dengan baik.
  • Aluminium-lithium: Secara umum 10% lebih ringan dan kaku dibandingkan dengan aluminium alloy konvensional

3. Komposit

Selain itu, ada juga material komposit yang tidak kalah populer dengan material lainnya di industri dirgantara. Composite mempunyai karakteristik yang kuat, kaku, serta beratnya yang lebih tinggi jika kita bandingkan dengan baja dan aluminium.

Arah seratnya bisa diatur sedemikian rupa sesuai dengan pembebanan, sehingga pengaplikasiannya jauh lebih efisien. Kelebihan lainnya dari komposit dapat dibentuk kontor yang aerodinamis mudah disesuaikan dengan kebutuhan, material lain biasanya perlu dibentuk dengan cetakan.

Adapun beberapa jenis bahan komposit yang cukup banyak digunakan dalam industri penerbangan adalah fiberglass, boron, kevlar, dan carbon fiber. Penggunaan komposit pada pesawat terbang bisa kita amati pada bagian brackets, interior, propeller atau baling-baling, wide body wings, dan sebagainya.

Baca juga: Ketahui Jenis Pesawat Terbang Menurut Fungsi dan Tipenya

4. Steel Alloy

Terakhir, ada material pesawat terbang berupa steel alloy atau baja paduan yang digunakan untuk tegangan tarik yang tinggi. Secara umum ada banyak jenis steel alloy yang diaplikasikan dalam pembuatan pesawat. Pertama, martensitic steel yang terdiri dari 12-18 persen kromium dan nikel tanpa proses pemanasan dengan quenching dan temper.

Material tersebut mempunyai ketahanan korosi yang rendah. Selanjutnya, ada juga austenitic stainless steel yang komposisinya terdiri dari 18 persen kromium dan 22 persen nikel.

Lalu, ada juga high strength low alloy steels, material berbasis besi yang dikeraskan untuk mencapai kekuatan yang sangat tinggi. Bahan yang umumnya digunakan dalam kategori ini adalah 4340 alloy dan 4130. Material tersebut ada pada struktur kerangka pesawat serta bagian landing gear.

Itu dia penjelasan mengenai bahan material pembuatan pesawat, semoga informasi di atas bisa sedikit menambah wawasan para pembaca. Jika kalian ingin mempelajari lebih lanjut mengenai konsentrasi material di industri penerbangan maka segeralah bergabung di S1 Rekayasa Mesin di STTKD. Jangan lupa untuk nantikan gelombang pendaftaran taruna-taruni baru ya.