STTKD Gebrak Industri Drone Tanah Air
/in Berita/by PRSekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD) meraih tonggak sejarah baru melalui pengembangan teknologi Drone Wing in Surface Effect (WiSE) Multiguna untuk mendukung sektor pertahanan, keamanan, dan transportasi logistik maritim di Indonesia. Sebagai salah satu sekolah penerbangan terbaik di Indonesia, STTKD menjadikan program ini sebagai wujud kontribusi signifikan dalam Program Dana Padanan Kedaireka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan visi memperkuat infrastruktur pertahanan serta meningkatkan efisiensi distribusi logistik di wilayah kepulauan Indonesia yang luas, STTKD mendorong terobosan teknologi yang relevan dan berdaya saing global.
Gebrakan STTKD dalam Drone Wing in Surface Effect (WiSE) Multiguna untuk Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi Logistik Maritim.
Program Dana Padanan Kedaireka merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memberi wadah kolaborasi agar proses invensi –rekacipta– dapat bergerak lebih cepat ke sebuah produk yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. STTKD Yogyakarta berhasil mendapatkan bantuan pendanaan dalam program ini di Tahun Anggaran 2024 Batch 1 Gelombang 1 untuk mengembangkan drone yang disebut dengan WiSE (wing-in-surface effect).
Pengertian Wing in Surface Effect (WiSE)
WiSE adalah fenomena di mana pesawat terbang di atas permukaan air atau tanah dengan menggunakan efek dari udara yang terjebak di antara sayap dan permukaan. Dalam hal ini drone beroperasi di atas permukaan air atau tanah, tetapi tidak dalam kontak langsung dengan permukaan tersebut. Dalam kondisi ini drone akan didukung oleh gaya aerodinamis dan menghasilkan gaya angkat (lift) di zona efek tanah. Selain mendapatkan tambahan lift, gaya hambatan (drag) drone akan berkurang karena adanya tekanan udara yang terperangkap di bawah sayap.
Drone Wing in Surface Effect (WiSE) Multiguna untuk Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi Logistik Maritim
Drone WiSE STTKD dirancang dan dikembangkan untuk berbagai kegunaan –multiguna– di antaranya untuk sektor pertahanan dan keamanan negara, serta transportasi logistik maritim. Ketua proyek pengembangan drone WiSE multiguna ini adalah Dr. Hery Setiawan, S.T., M.A., IPM., dosen Teknik Dirgantara STTKD yang merupakan jebolan Teknik Dirgantara ITB dan Konkuk University Korea Selatan. Ikut mendukung pengembangan drone ini dari sisi aerodinamika dan struktur adalah Arfie Armelia Erissonia, S.T., M.Sc. dan Gaguk Marausna, S.T., M.Eng. Arfie Armelia Erissonia –seperti halnya Hery Setiawan– adalah alumni ITB dan Konkuk University, sementara Gaguk Marausna merupakan alumni UMM dan UGM. Di sisi operasi dan logistik, proyek pengembangan drone ini ditangani oleh Rahimudin, S.T., M.T., CPFF., yang alumni UI dan UGM. Tidak ketinggalan, Erwan Eko Prasetiyo, S.Pd., M.Eng. yang alumni UNY dan UGM ini memperkuat proyek drone dari sisi avionik dan system komunikasinya.
Dengan demikian, drone WiSE STTKD ini dikembangkan oleh dosen-dosennya yang jebolan UNY, UMM, UI, UGM, ITB dan Konkuk. Ketika jebolan universitas-universitas ternama berkumpul jadi satu di STTKD dan mengembangkan suatu drone, apa yang akan terjadi? Bersaing dengan drone dari universitas yang lain? Siapa takut? PastinyaBersaing dengan drone dari universitas yang lain? Siapa takut? Pastinya STTKD akan unggul dan strong!
Kurikulum D3 MT Berinovasi Bersama Alumni
/in Berita/by AdminPada hari Selasa, 25 Juni 2024, Prodi D3 Manajemen Transportasi menggelar diskusi penting untuk mengevaluasi dan menyempurnakan kurikulumnya. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Dewi Annisa’ur Rochmah, seorang alumni sukses prodi D3 MT yang kini bekerja di bagian Ticketing TransNusa, serta tim penyusun kurikulum prodi D3 MT. Diskusi ini berfokus pada alumni yang bekerja di maskapai penerbangan.

Alumni D3 MT – Dewi Annisa’urr Rochmah
Salah satu hasil diskusi yang mencuat adalah kebutuhan akan penyempurnaan kurikulum untuk lebih menekankan pada keahlian praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti basic ticketing, reschedule, dan penanganan dangerous goods. Dewi Annisa’ur Rochmah menyoroti pentingnya integrasi materi yang relevan dengan praktik sehari-hari di maskapai penerbangan, termasuk dokumentasi dalam penerbangan seperti passenger service charge dan manifest, dan lain sebagainya.
Perbedaan sistem ticketing antara lingkungan kampus dan dunia industri juga menjadi perhatian. Diskusi mengusulkan agar kurikulum mengenalkan sistem yang digunakan oleh maskapai selain Garuda, untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada taruna.
Selain peningkatan materi akademik, pengalaman praktik juga mendapat sorotan. Taruna perlu lebih banyak berkesempatan untuk praktik langsung di industri penerbangan guna mengasah keterampilan dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam.
Aspek persiapan untuk karir juga dibahas secara mendetail. Diskusi menekankan pentingnya pengalaman magang (OJT), kemahiran dalam Bahasa Inggris yang sangat krusial, serta keuntungan dari memiliki lisensi tambahan seperti avsec dan safety awareness untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja.

Peserta Diskusi (Tim Penyusun Kurikulum D3 MT)
Kunjungan industri juga diusulkan untuk ditingkatkan, sehingga taruna dapat lebih akrab dengan lingkungan kerja yang sebenarnya dan memperluas jaringan profesional mereka sejak dini.
Kurikulum Bahasa Inggris juga disorot untuk diperkaya dengan materi yang lebih spesifik seperti giving directions, conversations at the check-in counter, dan public speaking, yang sangat relevan dengan tuntutan pekerjaan di sektor penerbangan beserta materi-materi terkait lainnya.
Tidak hanya Bahasa Inggris, pentingnya pembelajaran Bahasa Mandarin dan Arab juga ditekankan. Kedua bahasa ini dianggap krusial karena sering menjadi prioritas bagi maskapai penerbangan dalam menghadapi penumpang dari berbagai negara.
Diikuti oleh tim penyusun kurikulum D3 Manajemen Transportasi STTKD yaitu Ibu Aditya Dewantari, S.Pd., M.Pd., Bapak Rahimudin, S.T., M.T., Ibu Yulia Aji Puspitasari, S.T., M.M., dan Ibu Anita Nur Masyi’ah, S.Pd., M.Pd., diskusi ini tidak hanya membahas tantangan tetapi juga menawarkan solusi konkret untuk meningkatkan kualitas lulusan prodi D3 Manajemen Transportasi agar lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, diskusi ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri penerbangan global.
Jl. Parangtritis No.KM.4,5, Druwo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55187
Telp/Fax: (0274) 418 248, 439 6163
Email: mail [at] sttkd.ac.id