Pentingnya kemampuan berbahasa asing bagi Pramugari
Kemampuan berbahasa asing wajib dikuasai oleh seorang pramugari untuk dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan penumpang dari berbagai macam negara ketika di dalam pesawat. Bukan hanya Bahasa Inggris, namun juga Bahasa Mandarin yang merupakan Bahasa internasional kedua yang wajib untuk dikuasai.
Menurut Etnologue jumlah penutur Bahasa Mandarin ada 1,1 miliar di seluruh dunia. Oleh karena statusnya sebagai Bahasa nasional atau Bahasa resmi di beberapa negara serta digunakan juga sebagai sarana bisnis, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan juga diplomasi maka penting sekali bagi pramugari untuk mempelajarinya.
Belajar bahasa Asing ala Pramugari
Sebagai kampus kedirgantaraan yang mencetak lulusan unggul dalam bidang kedirgantaraan, STTKD Yogyakarta membekali para Taruni-taruna dari program studi D1 Pramugari dengan kemampuan berbahasa asing yaitu Inggris, Mandarin dan Arab. Salah satu keunggulan ketrampilan dalam penguasaan Bahasa asing inilah yang menjadikan lulusan Pramugari STTKD Yogyakarta berbeda dari sekolah pramugari lainnya.
Belajar Bahasa mandarin memang tidak semudah seperti Bahasa asing lainnya. Hal ini dikarenakan untuk penulisan dan pembacaannya yang berbeda sesuai dengan nada dari masing-masing kata. Nada dari Bahasa Mandarin itu ada empat nada berbeda. Sebagai contoh kata 妈(nada ke-1) dan 马(nada ke-3) walaupun keduanya sama-sama dibaca “ma” akan tetapi memiliki perbedaan arti. Kata 妈 ini berarti Ibu, sedangkan 马 berarti kuda. Oleh karena itu, ketika membaca jangan sampai salah nada karena akan mempunyai arti yang berbeda dan bisa menimbulkan miskomunikasi dengan lawan bicara.
Belajar Bahasa dan Budaya
Dalam pembelajaran Bahasa Mandarin, selain pengucapan kata yang benar dan tepat sesuai nada, para taruni-taruna juga diberikan pembelajaran berupa menulis Hanzi dan juga praktek menggunakan Maobi (kuas khusus). Penulisan Hanzi sendiri haruslah sesuai aturan yang berlaku yaitu urutan 笔顺dan jumlah guratan笔画 .Hal inilah yang menjadi tantangan para taruni-taruna untuk menulis dengan benar dan tepat.
Ketika belajar Bahasa asing tentu saja tidak lupa juga harus diperkenalkan dengan budayanya. Sebagai contoh para taruni-taruna diperkenalkan dengan kebudayaan masyarakat Tionghoa salah satunya yaitu pakaian khas Qibao atau Cheongsam.
Pakaian ini identik dengan warna-warna yang cerah seperti merah ataupun kuning emas. Para taruni-taruna juga diberikan penjelasan kenapa warna-warna serta motif pada setiap pakaian tersebut berbeda- beda. Kemudian juga para taruni-taruna mempraktekan 剪纸 (jiǎn zhǐ) atau seni menggunting kertas dengan bermacam pola gambar seperti hasil yang terlihat di bawah ini.
Rajin Berlatih
Untuk menguasai Bahasa Mandarin memang perlu berlatih setiap saat karena penulisan serta pengucapannya yang berbeda agar mencapai hasil yang maksimal. Dengan keunggulan dalam penguasaan Bahasa Mandarin inilah, diharapkan setiap lulusan Prodi D1 Pramugari-Pramugara dari STTKD Yogyakarta mampu terbang tinggi mencapai impian menjadi awak kabin profesional di maskapai domestik maupun internasional. Salam Dirgantara.
Baca juga: Info Biaya Sekolah Pramugari 2023 Indonesia Kampus Di Jogja