Kuliah Penerbangan

5 Mitos Kuliah Penerbangan, Nomor 1 Masih Banyak yang Percaya?

Beberapa dari kalian mungkin berencana mendaftar kuliah penerbangan tahun ini. Bahkan mungkin saja ada yang sudah menyiapkan jauh-jauh hari dengan menjaga nilai rapor supaya terus naik setiap semesternya.

Terlepas dari apa yang sudah kalian persiapkan, tentunya banyak yang mendengar satu atau dua kali hal menarik seputar kampus penerbangan. Bahkan beberapa persoalan ada yang sudah terlanjur banyak dipercayai oleh masyarakat umum padahal itu hanya mitos.

Lantas sebenarnya apa saja mitos seputar kuliah penerbangan yang perlu diluruskan persepsinya?

Kami sudah merangkum beberapa hal penting yang sepertinya bisa menambah sedikit pengetahuan kalian seputar sekolah penerbangan.

5 Mitos dan Fakta Kuliah Penerbangan yang Sebaiknya Kamu Ketahui

Berikut ini beberapa anggapan keliru mengenai kampus penerbangan lengkap dengan penjelasan fakta yang terjadi di lapangan.

Taruna kuliah penerbangan

1. Kuliah Penerbangan Pasti Jadi Pilot

Sampai detik ini kami yakin masih banyak yang menganggap kuliah penerbangan itu sama dengan sekolah pilot. Bagian yang difokuskan adalah kata  “Terbang” yang sepertinya merujuk profesi pilot.

Padahal hal ini keliru alias cuma mitos saja, karena faktanya kuliah penerbangan itu sangat luas. Karena istilah penerbangan ini mengacu pada hal yang dilakukan pesawat saat berada di darat dan di udara.

Pilot bukan satu-satunya profesi penting dalam operasional pesawat terbang. Namun, ada beberapa hal penting lainnya yang mempunyai peran berbeda.

Misalnya:

  • Pramugari: Mereka melayani penumpang, menyajikan makanan, dan menyampaikan informasi penting seputar pengumuman tertentu.
  • Ground handling: Staff profesional yang tak kenal lelah ini mengurusi segala keperluan pesawat selama berada di darat
  • Manajemen bandar udara: Pekerja lainnya yang jarang disebut tapi mempunyai peran penting dalam operasional bandara. Ticketing reservation, lalu lintas bandar udara, dan lain-lain
  • Tenaga teknik bandara: Para mekanik ahli yang berperan penting memperbaiki pesawat supaya dapat terbang dengan baik

2. Pramugari Hanya untuk Perempuan Saja

Mitos yang juga banyak dipercaya oleh banyak orang adalah jurusan pramugari hanya perempuan saja. Faktanya tidak demikian, profesi flight attendant ini juga bisa terbuka untuk laki-laki istilahnya pramugara.

Tahukah kamu? Pramugari pertama bukan seorang perempuan, melainkan dilakukan oleh laki-laki. Beliau adalah Heinrich Kubis yang berasal dari Negara Jerman.

Sangat mengejutkan, sekarang justru profesi ini banyak dilakoni oleh perempuan. Jadi tidak perlu malu bagi laki-laki yang ingin menjadi flight attendant.

Hal yang terpenting jurusan yang kalian pilih harus sesuai dengan minat, jangan sampai terpaksa memilihnya apalagi karena ikut-ikutan teman.

3. Jurusan Teknik Adalah Prodi Paling Sulit

Mitos lainnya yang sering dipusatkan pada jurusan tertentu adalah soal tingkat kesulitan. Hampir semua orang setuju bahwa pekerjaan teknis seperti bongkar-bongkar pesawat dan perbaikannya pasti sangat sulit.

Namun, jika dipahami lagi tingkat kesulitan materi dan profesi di lingkup penerbangan ini tidak bisa diukur begitu. Karena bisa saja pekerjaan ground handling yang kesannya gampang ternyata bagi sebagian orang justru sulit.

Pada intinya setiap prodi punya kesulitan sendiri-sendiri, tergantung anggapan masing-masing orang yang menilainya.

4. Jurusan Pramugari Lebih Baik Dibandingkan Ground Handling

Seleksi pramugari bisa dibilang cukup ketat, misalnya pendaftar tidak memenuhi syarat maka akan dipindahkan ke prodi lain misalnya ground handling.

Dari sini bisa muncul anggapan bahwa jurusan pramugari terkesan lebih baik daripada ground handling. Namun tentu saja itu hanya mitos.

Baik ground handling maupun pramugari keduanya sama-sama jurusan penerbangan yang unggul, punya prospek kerja yang bagus.

Perbedaan utama terletak pada tanggung jawab dan juga area kerja. Pramugari melayani penumpang pesawat saat mengudara, sedangkan ground handling bekerja di darat saja.

5. Sekolah Penerbangan Pendidikannya Setara Militer

Para pelajar di sekolah penerbangan mendapatkan sebutan sebagai taruna dan taruni. Tentu mendengar istilah ini sebagian orang akan langsung beranggapan pasti sistem sekolahnya setara kemiliteran.

Faktanya tidak demikian, meskipun Permildas (Pelatihan Militer Dasar) tetap diberikan namun secara umum aktivitas para taruna dan taruni tetap seperti biasa disibukkan dengan belajar dan praktik sesuai dengan program studi yang diambil.

Dalam hal ini kami ingin menegaskan aktivitas di sekolah penerbangan tidak berat dan ekstrim. Kalaupun ada pelatihan fisik dan mental semuanya tetap dilakukan sesuai dengan kemampuan para peserta, tidak berlebihan.

Itu dia beberapa mitos dan fakta yang berkaitan dengan kuliah penerbangan termasuk beberapa jurusannya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, apabila kalian minat ingin melanjutkan studi di sekolah penerbangan maka tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan STTKD sebagai salah satu pilihan kampus favorit.

Ada beberapa jurusan berbeda di kampus ini mulai dari pramugari, manajemen, teknik penerbangan, hingga ground handling. Info pendaftaran lebih lengkap bisa menghubungi admin.