Kolaborasi STTKD dan Industri dalam program Praktisi mengajar

Kolaborasi STTKD dan Industri dalam Praktisi Mengajar

STTKD melalui tim MBKM berhasil mendapatkan pendanaan proposal Praktisi Mengajar MBKM untuk operasional program kelas kolaborasi selama semester Genap TA 2022 2023.

Apa itu Praktisi Mengajar?

Praktisi mengajar adalah Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tujuan dari program ini adalah agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini merupakan kolaborasi antara perguruan Tinggi dan Industri dalam bentuk Kelas Kolaborasi (Team Teaching) antara Dosen dan Praktisi Industri agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.

Tertarik? Daftar sebagai Praktisi di sini.

Kelas Kolaborasi

Total Rencana Kelas Kolaborasi (RKK) yang berhasil disetujui yaitu ada 28 RKK. Dalam kelompok tersebut terdapat 23 Dosen pengampu dan 28 dosen praktisi. Para praktisi tersebut berasal dari disiplin ilmu penerbangan (Teknik dan Manajemen penerbangan). Praktisi tersebut berasal dari Industri yang bergabung dalam kolaborasi Praktisi Mengajar di STTKD. Diantaranya PT Dirgantara Indonesia, Batam Aero Teknik, Garuda Indonesia, Nam air, BBN Airlines, Garuda Maintenance Facility, Ditjen Imigrasi, dan Ditjen perhubungan udara.

Mengurangi Kesenjangan antara Industri dan Perguruan Tinggi

Dengan kolaborasi pembelajaran di kelas antara Dosen dan Praktisi yang masih aktif di industri, diharapkan bisa menambah pengetahuan dan pengalaman Taruna di dunia industri saat ini. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang adaptif dengan dunia kerja. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat Menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja dan meningkatkan relevansi skill lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Kegiatan ini akan berdampak langsung ke STTKD dalam meningkatkan nilai Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi 4 (empat) dan 7 (Tujuh) yaitu praktisi mengajar di kampus dan kelas yang kolaboratif, partisipatif yang saat ini sudah masuk ke dalam matriks perhitungan akreditasi perguruan tinggi.

Baca juga: Istilah Penerbangan yang Bisa Menambah Pengetahuan!