Latihan Bersama Vertical Rescue STTKD dan UGM
Sinergi OPA DIRGAPALA STTKD dan TBMM Panacea FK-KMK UGM di Wall Krida Dirgantara STTKD Yogyakarta
Sekolah Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta sebagai sekolah penerbangan tebaik menyediakan wadah bagi pra taruna/i untuk mengembangakan bakat dan minat dalam sebuah Unit Kedgiatan Taruna (UKT). Unit Kegiatan Taruna/i STTKD memiliki banyak cabang, salah satunya adalah Organisasi Pecinta Alam (OPA) DIRGAPALA. UKT ini menampung minat dan bakat para taruna/i dalam kegiatan pecinta alam dan rescue. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat di medan vertikal, Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Panacea FK-KMK UGM, Humerus FK UII Bersama Organisasi Pecinta Alam (OPA) DIRGAPALA STTKD Yogyakarta mengadakan latihan bersama Basic Emergency Rescue (BER) khususnya di vertical rescue. Pelatihan ini merupakan latihan rutin dengan skala tahunan yang diadakan oleh Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Panacea FK-KMK UGM yang kembali melibatkan OPA DIRGAPALA. Kerjasama dalam latihan bersama ini sudah dilakukan selama kurang lebih 4 tahun terakhir ini, sejak 2020 hingga pelatihan tahun ini. Latihan ini berlangsung pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024 di Wall Krida Dirgantara STTKD, Yogyakarta, yang merupakan fasilitas panjat tebing dengan berbagai medan simulasi yang cocok untuk pelatihan penyelamatan di ketinggian.
Kegiatan ini berlangsung dengan melibatkan puluhan peserta dari ketiga organisasi. Para peserta diberikan berbagai materi latihan selama sehari, mengenai teknik dasar dalam vertical rescue. Dimulai pada penjelasan mengenai tujuan kegiatan dan materi pengenalan peralatan yang diharapkan dapat memudahkan pola komunikasi pada saat berkegiatan. Kemudian terdapat materi tentang berbagai simpul yang digunakan dalam kegiatan ini. Selanjutnya terdapat kegiatan rappelling/descending, dimana kegiatan ini salah satu metode ataupun teknik dalam upaya berpindah tempat atau penjaukauan dengan metode menuruni suatu titik ketinggian, sedangkan metode ascending merupakan salah satu metode lainnya yang digunakan untuk menaiki suatu titik ketinggian. Adapun dalam kegiatan kali ini metode ascending yang disimulasikan ialah dengan metode SRT (Single Rope Technique) dan RAD System. Hingga teknik dasar penyelamatan korban yang berada diketinggian atau rescue system yang juga disimulasikan dalam kegiatan in dengan metode menurunkan korban yang mengalami kendala pada saat berkegiatan ketinggian.
Pada kegiatan kali ini, selain menyelenggarakan program Basic Emergency Rescue (BER) bidang Vertical Rescue, terdapat juga sesi edukasi mengenai reptil, khususnya ular, yang dibawakan oleh salah satu anggota OPA DIRGAPALA, Bapak Redy Handoko. Sesi ini berlangsung dengan interaktif, melibatkan diskusi dan berbagi pandangan tentang cara menangani gigitan ular. Teman-teman dari TBMM Panacea FK-KMK UGM dan Humerus FK UII turut ambil bagian dalam diskusi ini, memanfaatkan latar belakang mereka di bidang kesehatan dan kedokteran untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait penanganan medis terhadap gigitan ular.
Kak Syifa Choerunisa Aisyah yang merupakan perwakilan dari TBMM Panacea FK-KMK UGM menyatakan bahwa ketercapaian akan tujuan kegiatan ini sudah sangat tercapai, dimana tujuan kegiatan ini ialah mengenalkan Basic Emergency Rescue khusunya bidang Vertical Rescue baik itu dari peralatan hingga berbagai teknik-teknik dasar. “ekspektasi akan ketercapaian tujuan kegiatan ini sudah dapat dikatakan tercapai, dengan harapan seluruh peserta dapa mengenal basic kegiatan vertical rescue itu sendiri” jelasnya. Hal ini terlihat pada antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini, terlihat beberapa masih takut dalam mencoba namun secara perlahan dijelaskan teknik yang ada hingga beberapa peserta berani untuk mencoba beberapa teknik yang diberikan. Kemudian ditambahkan juga oleh beberapa panitia bahwasanya selain meperkenalkan tahap selanjutnya apabila ada peserta yang memiliki ketertarikan di bidang vertical rescue, dari TBMM Panacea juga dapat mengarahkan untuk pengembangan selanjutnya dan dapat bersinergi Kembali dengan DIRGAPALA. Tentunya ekspektasi dari kegiatan ini hanya terkait pelatihan vertical rescue namun ternyata ada tambahan materi terkait edukasi reptil jenis ular yang menambah pengetahuan dan pengalaman yang tentunya sangat positif. Besar harapan dari TBMM Panacea agar kedepannya tetap dapat menjalin hubungan yang baik dan dapat bertukar pengetahuan dan pengalaman lainnya dengan OPA DIRGAPALA.
Kak Telung Kris Wong Gragene dan Kak Muhammad Aflah berbagi kesan mereka tentang Latihan Bersama yang berlangsung dengan penuh kesan dan keceriaan. Menurut mereka, acara ini bukan hanya memberikan pengetahuan dan pengalaman baru tentang vertical rescue, tetapi juga membuka ruang bagi para peserta untuk saling bertukar informasi dengan teman-teman dari OPA DIRGAPALA, yang selalu terbuka untuk berdiskusi. Salah satu materi yang paling menarik adalah edukasi reptil, terutama ular. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan penjelasan tentang berbagai jenis ular serta cara menangani situasi jika terkena gigitan ular. Meski pada awalnya ada rasa takut saat berinteraksi langsung dengan ular, edukasi yang diberikan membantu menghilangkan ketakutan tersebut. Peserta pun kembali diingatkan bahwa satwa liar, termasuk ular, tidak akan menyerang jika mereka tidak merasa terancam atau terganggu. Edukasi ini menjadi pengalaman berharga yang meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Sementara itu, salah satu anggota OPA DIRGAPALA yaitu Kak Fahmi Afifuddin, yang menjadi salah satu instruktur dalam latihan ini, bersyukur kegiatan Latihan Bersama kali ini berjalan dengan lancar dan kemudian menegaskan pentingnya latihan ini untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan anggota dalam menghadapi operasi Search and Rescue (SAR) yang sering kali dilakukan di medan berat dan sulit dijangkau. “Latihan ini sangat penting untuk membekali anggota dengan keterampilan praktis yang bisa digunakan dalam situasi nyata. Di medan seperti tebing atau gunung, waktu sangat penting, dan kemampuan untuk melakukan penyelamatan dengan cepat dan tepat bisa menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, latihan ini juga diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan komunikasi antar anggota dalam satu tim, yang merupakan faktor krusial dalam setiap operasi penyelamatan. Dengan latihan intensif seperti ini, diharapkan bahwa para anggota dari kedua organisasi semakin siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan, terutama ketika harus beroperasi di medan yang sulit dan berbahaya.
Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi bersama, dimana para peserta dan instruktur saling bertukar pengalaman dan memberi masukan untuk meningkatkan kualitas latihan di masa mendatang. Latihan bersama seperti ini diharapkan menjadi program rutin, sebagai bagian dari komitmen TBMM Panacea FK-KMK UGM dan OPA DIRGAPALA untuk terus mengasah kemampuan dan keterampilan anggota mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan. Dengan adanya latihan ini, anggota OPA DIRGAPALA dan TBMM Panacea FK-KMK UGM semakin siap untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam konteks latihan maupun misi penyelamatan nyata yang membutuhkan keterampilan vertical rescue yang handal.
Salam Lestari!!!
Salam Kemanusiaan!!!
Penulis : Rizky Astrawan