Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Dosen STTKD

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh dosen-dosen dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta. Dalam program BIMA (Belmawa – Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), beberapa tim dosen STTKD berhasil lolos pendanaan baik dalam skema penelitian maupun pengabdian masyarakat. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa STTKD sebagai kampus penerbangan dan teknik terbaik di Indonesia tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.

Prestasi Gemilang Dosen STTKD Lolos Pendanaan BIMA (Program Penelitian dan Pengabdian)

Program BIMA sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mendorong dosen melakukan penelitian dan pengabdian secara profesional dan terstruktur. Dalam skema pengabdian masyarakat, terdapat dua kelompok dosen STTKD yang mendapatkan pendanaan resmi. Kelompok pertama diketuai oleh Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., dengan anggota Hedriana Helda Pratama, S.T., Gaguk Marausna, S.T., M.Eng., dan Dr. Erwin Irmawan, S.Si., M.Cs. Judul kegiatan pengabdian mereka adalah “Smart Thrust Analyzer berbasis Fuzzy Logic sebagai Inovasi Pemilihan Propeller dan Motor UAV yang Efisien”. Inovasi ini merupakan terobosan dalam bidang teknologi penerbangan, khususnya pada sistem Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Oleh Dosen STTKD

Smart Thrust Analyzer yang mereka kembangkan menggunakan logika fuzzy untuk menentukan efisiensi propeller dan motor UAV, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan performa UAV secara keseluruhan. Inovasi ini sangat relevan dengan kebutuhan industri penerbangan saat ini, yang menuntut efisiensi tinggi, pengurangan konsumsi energi, serta keakuratan dalam pemilihan komponen. Dengan pendekatan logika fuzzy, alat ini mampu mengolah berbagai variabel teknis yang mempengaruhi performa UAV, seperti berat muatan, kondisi cuaca, dan kecepatan rotasi motor. Pengabdian ini juga ditujukan untuk diaplikasikan di komunitas pembuat UAV lokal yang sedang berkembang, agar mereka bisa mendapatkan referensi teknologi yang mutakhir dan terjangkau.

Kelompok kedua dalam skema pengabdian diketuai oleh M. Faiz Alfatih, S.T., M.T., dengan anggota Sabri Alimi, S.T., M.T. dan M. Luqman Bukhori, S.T., M.T. Mereka fokus pada peningkatan kapabilitas teknologi di kalangan masyarakat berbasis teknik dan rekayasa, terutama pada bidang mekanika terapan dan otomasi sederhana untuk usaha kecil dan menengah. Meski judul spesifik pengabdian kelompok kedua tidak disebutkan secara rinci, karya mereka menyasar pada penerapan ilmu teknik untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar. Keduanya menunjukkan bagaimana jurusan teknik di STTKD tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga praktik langsung yang bermanfaat nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, dalam skema penelitian, STTKD juga mencatatkan keberhasilan luar biasa. Kelompok pertama diketuai oleh Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng. yang juga merupakan ketua pada pengabdian sebelumnya. Anggota tim penelitiannya terdiri dari Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi., dan Indreswari Suroso, S.T., M.T. Judul penelitian mereka adalah “Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Komunitas Siaga Merapi di Desa Glagaharjo Cangkringan Sleman dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi”. Penelitian ini menggabungkan pendekatan psikologis, teknis, dan sosial untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Tujuan utama penelitian ini adalah membentuk sinergi antara teknologi mitigasi bencana dan pemberdayaan psikososial, agar masyarakat memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana erupsi.Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Oleh Dosen STTKD

Penelitian ini sangat penting, mengingat wilayah Glagaharjo merupakan salah satu zona rawan yang sering terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Melalui pendekatan partisipatif dan edukatif, tim peneliti berharap bisa menanamkan kesadaran mitigasi sekaligus membekali masyarakat dengan pengetahuan teknis sederhana. Penelitian ini juga menekankan kolaborasi antara disiplin ilmu teknik dan psikologi, mencerminkan pendekatan interdisipliner yang sangat diperlukan dalam menghadapi permasalahan kompleks. Adapun kelompok kedua dalam skema penelitian diketuai oleh Ikbal Rizki Putra, S.T., M.Eng. dengan anggota Dr. Erwin Irmawan, S.Si., M.Cs. Judul penelitian mereka adalah “Penerapan Energi Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Hybrid Ternak-Tani untuk Tingkatan Usaha Kelompok Wanita Tani Dawis 41, Bandut Kidul, Sedayu, Bantul, Yogyakarta”.

Penelitian ini menawarkan konsep terpadu antara teknologi pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi perempuan di pedesaan. Dengan pendekatan energi hijau dan sistem hybrid ternak-tani, penelitian ini menjadi model yang potensial untuk replikasi di daerah pertanian lainnya. Kelompok wanita tani sebagai subjek utama penelitian dipilih karena peran strategis mereka dalam menjaga keberlanjutan pangan dan ekonomi keluarga di pedesaan. Sistem hybrid yang dikembangkan memungkinkan pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk, serta penggunaan teknologi irigasi hemat energi berbasis panel surya. Hal ini sejalan dengan prinsip pengembangan berkelanjutan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pemberdayaan perempuan dan ketahanan pangan. Kontribusi penelitian ini sangat signifikan dalam memajukan konsep eco-agriculture di Indonesia, sekaligus memberdayakan komunitas perempuan tani yang sering kali terabaikan.

Prestasi luar biasa ini menunjukkan kualitas dan kompetensi para dosen STTKD dalam melakukan kegiatan ilmiah berbasis solusi nyata dan aplikatif. Keberhasilan mendapatkan pendanaan BIMA juga menjadi indikator bahwa STTKD sebagai kampus teknik dan penerbangan telah diakui kiprahnya secara nasional. Tidak hanya dalam lingkup akademik, namun juga dalam kontribusinya terhadap pembangunan masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna. Dengan keterlibatan lintas disiplin ilmu dari teknik, psikologi, hingga komputer, proyek-proyek ini mencerminkan keunggulan pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. STTKD membuktikan bahwa kampus penerbangan terbaik bukan hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menghasilkan inovasi dan solusi untuk masyarakat luas. Komitmen dosen-dosen STTKD dalam penelitian dan pengabdian ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan ilmiah sejak dini.

Diharapkan ke depan, akan semakin banyak dosen dan mahasiswa STTKD yang terlibat dalam skema pendanaan nasional lainnya seperti PKM, Kedaireka, hingga LPDP. Keberhasilan ini juga menegaskan bahwa jurusan teknik di STTKD telah menjadi pusat inovasi dan teknologi, sejalan dengan kebutuhan zaman yang menuntut kolaborasi dan kebermanfaatan sosial. Selamat kepada seluruh dosen STTKD yang berhasil lolos pendanaan BIMA tahun ini. Semoga karya dan dedikasi mereka menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat luas.STTKD terus berkomitmen menjadi kampus unggul yang tidak hanya berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada kebermanfaatan nyata bagi bangsa dan negara. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian, STTKD siap menjadi pelopor kampus teknik dan penerbangan terbaik di Indonesia.

Baca juga : Robotik STTKD Juara Tingkat Nasional-Aerobot DRRC