Taruna STTKD Lolos Riset Tingkat Mahasiswa Nasional
Terobosan Taruna STTKD di Kompetisi Riset Nasional
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta (STTKD) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, tim lintas jurusan dari STTKD berhasil lolos dalam program Pendanaan Proposal Riset Tingkat Mahasiswa 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan Badan Pengelola Dana Perkebunan.
Kompetisi yang bergengsi ini ditujukan untuk menggali ide dan solusi inovatif dari kalangan mahasiswa dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor perkebunan di Indonesia, khususnya pada komoditas strategis seperti kelapa sawit. Ratusan tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ikut bersaing dalam program ini.STTKD sebagai Kampus Penerbangan yang dikenal unggul, mengirimkan tim yang dipimpin oleh Hilal Darmawan, taruna dari S1 Teknik Dirgantara, dengan anggota Rian Adrian (S1 Teknik Dirgantara), Aulia Dea Fadzila (S1 Teknik Dirgantara), Rani Sawitri (D3 Manajemen Transportasi), dan Levin Aqila Tifal (D4 Manajemen Transportasi Udara).
Tim ini mengusung judul riset: “Inovasi Alat Angkat Mekanis Kelapa Sawit Berbasis Katrol dan Tuas untuk Efisiensi dan Keselamatan Petani dan Pemilik Perkebunan Sawit Skala Kecil.” Judul ini mencerminkan solusi praktis dan aplikatif untuk menjawab permasalahan riil di lapangan, khususnya bagi para petani kecil.
Dengan menggabungkan prinsip dasar mekanika teknik dan manajemen operasional perkebunan, tim STTKD menciptakan rancangan alat sederhana namun sangat efektif dalam membantu proses panen kelapa sawit. Fokus utama dari alat ini adalah aspek efisiensi tenaga kerja dan peningkatan keselamatan kerja.STTKD sebagai Kampus Penerbangan Terbaik kembali menunjukkan bahwa taruna tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Kolaborasi antarjurusan ini juga menjadi bentuk nyata integrasi ilmu teknik dan manajemen.
Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi STTKD di antara institusi pendidikan tinggi yang mendorong riset terapan. Apalagi, STTKD merupakan Kampus Bantul yang terus berkembang menjadi pusat unggulan teknologi dan manajemen berbasis kedirgantaraan dan kemasyarakatan.

Tim lintas jurusan dari STTKD berhasil lolos dalam program Pendanaan Proposal Riset Tingkat Mahasiswa 2025
Sinergi Teknik dan Manajemen dalam Inovasi
Dalam penyusunan proposal riset, tim STTKD menunjukkan sinergi yang luar biasa antara taruna teknik dan manajemen. Hilal, Rian, dan Aulia dari Jurusan Teknik Dirgantara merancang sistem katrol dan tuas berbasis prinsip dasar mekanika klasik yang mudah diaplikasikan di lapangan.
Mereka mempertimbangkan struktur alat yang ringan, murah, namun tetap kuat dan tahan lama. Tujuan mereka jelas: menciptakan alat yang mampu membantu petani sawit memanen hasil kebun tanpa harus mengeluarkan biaya besar atau menyewa tenaga profesional.
Sementara itu, Rani dan Levin dari Jurusan Manajemen menambahkan aspek efisiensi operasional, manajemen distribusi, serta kelayakan ekonomis dari inovasi tersebut. Mereka menyusun strategi adopsi alat ini oleh petani kecil serta analisis biaya-manfaatnya dalam jangka panjang.
Proposal yang mereka kirimkan mendapat perhatian dari tim penyeleksi nasional. Tim juri memuji keselarasan antara pendekatan teknis dan manajerial dalam menyusun solusi yang membumi. Selain itu, karya ini dinilai relevan dengan program pemerintah dalam memperkuat produktivitas sektor perkebunan rakyat.
Selama proses seleksi, tim STTKD harus melalui beberapa tahapan ketat, mulai dari verifikasi dokumen, uji kelayakan akademik, hingga presentasi proposal secara daring di hadapan tim juri dari kementerian dan ahli bidang perkebunan.
Setelah lolos seleksi akhir, tim STTKD resmi diumumkan sebagai penerima pendanaan riset mahasiswa 2025. Dana ini akan digunakan untuk membuat purwarupa (prototype), melakukan uji coba lapangan, serta pelaporan hasil akhir penelitian.
Prestasi ini menjadi momentum penting bagi STTKD untuk menunjukkan bahwa taruna dari Kampus Penerbangan juga mampu memberikan kontribusi signifikan pada sektor lain, termasuk pertanian dan perkebunan, melalui pendekatan teknologi dan inovasi sosial.
Riset ini juga mempertegas bahwa pendidikan tinggi bukan hanya menghasilkan lulusan akademis, tetapi juga inovator yang siap memberi solusi nyata bagi bangsa. Keberhasilan ini sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan taruna untuk berani berkompetisi secara nasional.
Kolaborasi antarjurusan ini membuktikan bahwa keunggulan STTKD tidak hanya pada kompetensi spesifik kedirgantaraan, tapi juga pada kemampuan lintas disiplin yang adaptif dan integratif, sejalan dengan tantangan zaman.
STTKD: Kampus Inovatif, Mandiri, dan Solutif
Kampus STTKD terus mendorong budaya riset dan inovasi di kalangan taruna. Melalui berbagai program pembinaan, pelatihan penulisan proposal, workshop desain teknis, serta dukungan administratif, kampus menciptakan ekosistem yang ramah terhadap gagasan mahasiswa. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta bukan hanya sekadar mencetak tenaga ahli, tetapi juga problem solver yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui teknologi yang relevan.
Ketua STTKD memberikan apresiasi langsung kepada tim riset taruna atas capaian luar biasa ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa keberhasilan ini selaras dengan visi kampus untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul, mandiri, dan berorientasi solusi. Jurusan Teknik dan Jurusan Manajemen STTKD akan terus didorong untuk membentuk tim-tim kolaboratif dalam berbagai ajang riset dan pengabdian masyarakat. Harapannya, kolaborasi semacam ini bisa menjadi model pembelajaran multidisiplin yang lebih kontekstual.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui pendanaan riset, taruna STTKD berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari secara langsung. Ini sejalan dengan misi kampus untuk membekali taruna dengan kemampuan aplikatif di dunia nyata.Ke depan, riset alat angkat mekanis kelapa sawit ini akan diuji coba di beberapa daerah sentra perkebunan, bekerja sama dengan kelompok tani dan koperasi petani sawit. STTKD juga berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Mitra Industri.Selain sebagai bukti kompetensi, riset ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi STTKD untuk berkontribusi lebih luas di sektor industri nasional. Dengan kualitas riset yang terus meningkat, STTKD berpeluang besar menjadi Kampus Terbaik yang menghasilkan riset unggul.
Riset dan inovasi yang dilakukan taruna juga sejalan dengan Kampus Merdeka, di mana taruna didorong untuk lebih aktif dalam kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang berdampak pada masyarakat. Berkat sinergi antara taruna, dosen pembimbing, dan manajemen kampus, STTKD mampu mencetak sejarah baru dalam dunia riset tingkat mahasiswa. Ini menjadi awal dari langkah besar menuju STTKD sebagai pusat unggulan teknologi multidisiplin. Akhirnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa taruna dari Kampus Bantul dapat tampil membanggakan di level nasional, menjawab tantangan global dengan solusi lokal, dan berkontribusi nyata bagi masa depan Indonesia yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Baca Juga : Prestasi Gemilang Kembali Ditorehkan Dosen STTKD